Sari Tewas Bersimbah Darah, Perhiasannya Hilang
A
A
A
BANDUNG - Sari (50) ditemukan tewas di rumahnya di Kampung Rancabolang, RT 4 RW 2, Kelurahan Rancabolang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Selasa (7/4/2015). Sang suami, Bisri Suryana (56) menduga istrinya menjadi korban perampokan sebelum tewas bersimbah darah pada bagian kepalanya.
"Barang yang hilang itu gelang tiga, cincin empat, kalung satu, giwang satu pasang. Itu yang hilang," bebernya, Selasa (7/4/2015).
Menurutnya, sehari-hari perhiasan tersebut dipakai oleh istrinya jika berada di rumah. Sedangkan jika berpergian seperti ke pasar, perhiasan tersebut disimpan.
Sementara itu, salah seorang tetangga korban, Ayi, mengaku tidak mendengar kegaduhan sebelum korban ditemukan oleh suaminya meninggal dunia. Ayi mengatakan, setiap kali Sari membuka warung di rumahnya, kedatangan pembeli pasti terdengar dari rumahnya.
"Tapi ini nggak ada suara ribut atau teriak. Kalau ada teriak pasti terdengar, soalnya kalau malem ada yang beli atau pas tutup warung pasti kedengeran," ungkapnya.
Sepengetahuan Ayi, setiap harinya Sari pergi ke pasar pada pukul 02.00 WIB dan baru membuka warungnya dua jam kemudian.
"Itu pasti tahu karena kan memang jaraknya berdekatan. Tapi pagi tadi memang warungnya nggak buka," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Sari ditemukan bersimbah darah di ruang tengah rumah oleh suaminya yang baru pulang bekerja sebagai sekuriti pada pukul 07.30 WIB.
Sang suami awalnya curiga dengan kondisi rumah yang terkunci dan telepon milik istrinya yang tidak ada jawaban. Bisri yang masuk melalui pintu belakang kaget karena pintu tidak terkunci, dan menemukan istrinya telah tewas. (Baca: Sari Ditemukan Tewas Berlumuran Darah).
"Barang yang hilang itu gelang tiga, cincin empat, kalung satu, giwang satu pasang. Itu yang hilang," bebernya, Selasa (7/4/2015).
Menurutnya, sehari-hari perhiasan tersebut dipakai oleh istrinya jika berada di rumah. Sedangkan jika berpergian seperti ke pasar, perhiasan tersebut disimpan.
Sementara itu, salah seorang tetangga korban, Ayi, mengaku tidak mendengar kegaduhan sebelum korban ditemukan oleh suaminya meninggal dunia. Ayi mengatakan, setiap kali Sari membuka warung di rumahnya, kedatangan pembeli pasti terdengar dari rumahnya.
"Tapi ini nggak ada suara ribut atau teriak. Kalau ada teriak pasti terdengar, soalnya kalau malem ada yang beli atau pas tutup warung pasti kedengeran," ungkapnya.
Sepengetahuan Ayi, setiap harinya Sari pergi ke pasar pada pukul 02.00 WIB dan baru membuka warungnya dua jam kemudian.
"Itu pasti tahu karena kan memang jaraknya berdekatan. Tapi pagi tadi memang warungnya nggak buka," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, Sari ditemukan bersimbah darah di ruang tengah rumah oleh suaminya yang baru pulang bekerja sebagai sekuriti pada pukul 07.30 WIB.
Sang suami awalnya curiga dengan kondisi rumah yang terkunci dan telepon milik istrinya yang tidak ada jawaban. Bisri yang masuk melalui pintu belakang kaget karena pintu tidak terkunci, dan menemukan istrinya telah tewas. (Baca: Sari Ditemukan Tewas Berlumuran Darah).
(zik)