Drama Delapan Gol di Laga Perdana

Minggu, 05 April 2015 - 10:18 WIB
Drama Delapan Gol di...
Drama Delapan Gol di Laga Perdana
A A A
MALANG - Larangan bertanding yang dikeluarkan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) benarbenar tak digubris. Tadi malam, Arema Cronus tetap menggelar laga perdana Indonesia Super League (ISL) 2015 dengan menjamu Persija Jakarta.

bahkan mampu mempertontonkan pertarungan yang luar biasa di Stadion Kanjuruhan. Pertandingan diwarnai drama delapan gol dengan skor akhir 4-4 sekaligus menjadi gol terbanyak di hari pertama ISL yang berubah nama menjadi Qatar National Bank (QNB) League 2015. Bambang Pamungkas menjadi aktor antagonis di Kanjuruhan dengan trigolnya bagi Macan Kemayoran .

Tiga gol yang tercipta di menit ke-17, 28 dan 75 tersebut semuanya berawal dari bola mati, dua tendangan bebas dan satu penalti. Satu gol Persija lainnya diciptakan pemain yang baru pulih dari cedera yakni Greg Nwokolo di menit ke-89. Sementara Arema Cronus memberondong gawang Persija melalui dua gol Fabiano Beltrame dimenitke-37 dan titik penalti saat injurytime .

Dua gol lain diceploskan Cristian Gonzales pada menit ke- 10 dan Samsul Arif di menit ke-29. Dalam laga ini Arema sangat jelas terlihat over-confident . Sebenarnya tak ada yang salah dengan Arema di awal laga. Bermain dengan formasi 4-3-3, Singo Edan bertumpu pada tiga penyerang. Secara mengejutkan Arif Suyono yang musim lalu jarang bermain, dipercaya menjadi starter . Diturunkannya Arif Suyono ternyata terbukti menjadi strategi sukses di babak pertama.

Didapuk sebagai sayap kanan, Arif terlibat dalam tiga gol Arema. Pada gol pertama melalui tandukan Cristian Gonzales, Arif yang melepaskanumpansilangsebelum dibelokkan Samsul Arif ke Gonzales. Gol tendangan voli Samsul Arif juga berkat sodoran Arif Suyono. Begitu pula dengan gol ketiga oleh Fabiano Beltrame, Arif dilanggar disisi kananpertahanan Persija yang berujung tendangan bebas. Walau diganti pada peralihan babak, Arif pantas diberi apresiasi karena menjadi pemain rumah dengan determinasi terbaik.

Sekalipun babak pertama penguasaan bola didominasi Arema, kredit juga pantas diberikan pada Persija. Tim berjuluk Macan Kemayoran bukan tim yang datang ke Malang awal Maret silam dan hancur dengan skor 5-0. Kini mereka menjelma menjadi tim yang sangat membahayakan. Penyerang Bambang Pamungkas yang kembali dari “perantauan” di Bandung, menyita perhatian dengan hattrick.

Trigol Bambang di kandang Arema sebelumnya terjadi lebih dari satu dekade silam, yakni pada Maret 2003 kala Persija menang 1-4 di Stadion Gajayana. Kendati tiga gol yang dicetaknya berasal dari bola mati, pinalti dan tendangan bebas, sosoknya memberikan dimensi tersendiri bagi performa Persija. Bambang seakan membuktikan bahwa Arema salah besar tidak memperhitungkan keberadaannya dan pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik di laga ini.

Pada fase kedua, Arema rupanya tak mau lagi gampang kecolongan seperti paruh pertama. Arif Suyono digantikan Purwaka Yudhi. Keberadaan tiga bek tengah mengubah formasi Singo Edan menjadi 3-5-2, dengan menduetkan Cristian Gonzales dan Samsul Arif sebagai penyerang. Pola ini membuat penyerangan Arema sedikit mengendur. Namun lini belakang lebih tebal sehingga pergerakan Bambang Pamungkas, Greg Nwokolo, serta M Ilham bisa lebih diredam, terlebih dengan masuknya Gede Sukadana yang menggantikan Ferry Aman Saragih.

Praktis, lini tengah Arema dipadati pemain bernaluri bertahan. Secara keseluruhan, pada babak kedua Arema hanya memakai dua pemain bertipikal menyerang yakni Samsul Arif dan Gonzales. Lainnya adalah pemain bertahan, termasuk dua sayap Johan Alfarizie dan Hasim Kipuw. Namun siapa sangka perubahan strategi Arema ini justru menjadi blunder. Ketika grafik performa menurun, justru Persija yang mengambil inisiatif dan memanfaatkan buruknya pertahanan tuan rumah.

Bambang Pamungkas mencatat hattrick lewat tendangan bebas mautnya, plus gol Greg Nwokolo mengacak-acak pertahanan Arema. Selesai? Belum. Ketika Persija kelihatan bakal mengakhiri laga dengan skor 3-4, apalagi Arema berkurang kekuatan setelah Johan Alfarozie dikartu merah, terjadi pelanggaran di kotak enambelas hingga wasit memberikan tendangan pinalti untuk tuan rumah. Fabiano Beltrame sebagai algojo mengindarkan timnya dari kekalahan.

“Saya mohon maaf tidak bisa memberikan poin penuh di pertandingan pertama. Kami lemah dalam bertahan dan seperti dugaan sebelumnya, Persija bukan tim yang datang ke sini Maret lalu. Kami punya pekerjaan besar untuk memperbaiki tim,” jelas Suharno, Pelatih Arema Cronus seusai laga. Ini merupakan jumlah kebobolan terbesar di Kanjuruhan sejak Suharno menangani Arema Cronus sejak awal ISL 2014 silam.

Padahal di pertahanan Arema sudah bercokol dua bek kekar yakni Victor Igbonefo dan rekrutmen anyar sekaligus eks pemain Persija Jakarta Fabiano Beltrame. Sementara, Pelatih Persija Jakarta Rahmad Darmawan memuji perjuangan anak asuhnya. Walau menyayangkan gol telat tuan rumah hingga Persija kehilangan tiga angka, dia menyebut timnya sudah bekerja dengan maksimal dan layak diapresiasi.

“Kami dalam situasi kurang beruntung selama pra musim karena cedera. Malam ini pemain menunjukkan upaya yang luar biasa dan pantas diapresiasi. Kami menunjukkan spirit yang bagus karena tak mudah mendapatkan angka di kandang Arema,” cetusnya. Pelatih bersapa RD juga melempar pujian untuk Bambang Pamungkas yang membobol gawang Kurnia Meiga tiga kali. “Dia pemain berkualitas dan banyak pengalaman. Komitmennya pada Persija tak diragukan lagi dan dia malam ini membuktikan itu,” tukas RD.

Sementara di pertandingan lain, juara bertahan Persib Bandung sukses mengalahkan tamunya Semen Padang dengan skor tipis 1-0. Gol semata wayang Persib dicetak M Ridwan pada menit ke-19. Terselenggaranya laga Arema versus Persija di Stadion Kanjuruhan menunjukkan BOPI memang tidak bertaring.

Meski mengaku telah berkoordinasi dengan Polri terkait izin laga Arema dan Persebaya, nyatanya Polda Jatim tetap membiarkan laga berjalan tanpa dihentikan. Lalu bagaimana sikap BOPI atas kenyataan bahwa PT Liga Indonesia mengabaikan rekomendasinya? Ketua BOPI Noor Aman menyatakan laga Arema Cronus melawan Persija di Stadion Kanjuruhan tadi malam ilegal.

BOPI tidak mengeluarkan rekomendasi Arema sebagai peserta kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia ini karena ada persoalan gaji pemain dan pajak yang hingga kini belum terlunasi. “Jika pertandingan itu digelar, maka itu ilegal dan tidak diakui,” kata Noor Aman kemarin.

kukuh setyawan/ant
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1130 seconds (0.1#10.140)