Sejak Tahun 2000, Ada 454 Kasus HIV/AIDS di Kendal
A
A
A
KENDAL - Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, mencapai 454 kasus. Hal itu tercatat oleh Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Kendal terhitung mulai dari tahun 2000 hingga Februari 2015.
Staf Sekretariat KPA Kabupaten Kendal Maghfudh Muharrom mengatakan, 454 kasus tersebut terdiri atas 296 orang pengidap HIV dan 158 penderita AIDS.
"Penderita HIV/AIDS mayoritas perempuan. Mereka rata-rata usia antara 25 tahun hingga 45 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan juga menjangkit laki-laki," ujarnya, Jumat (3/4/2015).
Sedangkan untuk profesi mereka, rata-rata merupakan adalah pekerja seks komersial (PSK), ibu rumah tangga, dan pekerja wiraswasta.
Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ini. Namun, kendalanya pada laki-laki, yang menghindar saat dilakukan pemeriksaan.
"Hal itulah yang menyulitkan kami untuk mengetahui tentang data yang sebenarnya bagi penderita HIV/AIDS laki-laki di Kendal. Sebab mereka enggan melaporkan dan melakukan cek kesehatan sendiri," paparnya.
Menurut dia, selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai kegiatan sosialisasi kesehatan ke berbagai tempat, khususnya yang berada di lokalisasi yang ada di wilayah yang rentan terhadap penularan virus HIV/AIDS.
"Tujuannya, untuk menumbuhkan kesadaran kesehatan dalam masyarakat, agar dapat terhindar dari bahaya HIV/AIDS," katanya.
Wakil Bupati Kendal Mustamsikin mengatakan, dari laporan yang masuk kepada dirinya, Kecamatan Kaliwungu menjadi salah satu daerah dengan kasus HIV/AIDS tertinggi di Kendal. Sebab, di daerah itu ada lokalisasi Gambilangu di Desa Sambirejo.
"Memang tidak seluruhnya penyebab HIV/AIDS ada di Kaliwungu, tapi paling banyak ada di lokalisasi yang terletak di Kaliwungu ini," katanya.
Staf Sekretariat KPA Kabupaten Kendal Maghfudh Muharrom mengatakan, 454 kasus tersebut terdiri atas 296 orang pengidap HIV dan 158 penderita AIDS.
"Penderita HIV/AIDS mayoritas perempuan. Mereka rata-rata usia antara 25 tahun hingga 45 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan juga menjangkit laki-laki," ujarnya, Jumat (3/4/2015).
Sedangkan untuk profesi mereka, rata-rata merupakan adalah pekerja seks komersial (PSK), ibu rumah tangga, dan pekerja wiraswasta.
Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ini. Namun, kendalanya pada laki-laki, yang menghindar saat dilakukan pemeriksaan.
"Hal itulah yang menyulitkan kami untuk mengetahui tentang data yang sebenarnya bagi penderita HIV/AIDS laki-laki di Kendal. Sebab mereka enggan melaporkan dan melakukan cek kesehatan sendiri," paparnya.
Menurut dia, selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai kegiatan sosialisasi kesehatan ke berbagai tempat, khususnya yang berada di lokalisasi yang ada di wilayah yang rentan terhadap penularan virus HIV/AIDS.
"Tujuannya, untuk menumbuhkan kesadaran kesehatan dalam masyarakat, agar dapat terhindar dari bahaya HIV/AIDS," katanya.
Wakil Bupati Kendal Mustamsikin mengatakan, dari laporan yang masuk kepada dirinya, Kecamatan Kaliwungu menjadi salah satu daerah dengan kasus HIV/AIDS tertinggi di Kendal. Sebab, di daerah itu ada lokalisasi Gambilangu di Desa Sambirejo.
"Memang tidak seluruhnya penyebab HIV/AIDS ada di Kaliwungu, tapi paling banyak ada di lokalisasi yang terletak di Kaliwungu ini," katanya.
(zik)