Tembus 10 Besar Nasional
A
A
A
PAGARALAM - Batu akik khas Kota Pagaralam Besemah masuk nominasi pada kontes nasional batu akik di Provinsi Bengkulu.
Bahkan, batu akik jenis Raje Mendare meraih nomor 10 dan 17 dari 350 peserta yang ikut kontes batu akik tingkat nasional tersebut. Kasno Pandri Tohari, pemilik batu akik Raje Mandare mengatakan, batu akik asal Pagaralam jenis Raje Mendare yang dilombakan adalah motif cendrawasih meraih peringkat 17 dan motif gerhana bulan meraih peringkat 10. Batu akik ini asli Kota Pagaralam jenis Raje Mendare yang didapatkan dari kawasan Bukit Rimba Candi.
“Kita sangat bangga karena batu khas Besemah bisa mengharumkan nama baik Kota Pagaralam di mata pencinta batu akik nasional,” ujar anggota dewan dari Partai PKPI ini, kemarin. Menurut Kasno, dengan berhasil masuk 10 besar kontes batu akik tingkat nasional, baru-baru ini, membuat banyak pihak ingin datang langsung ke Kota Pagaralam. Bahkan, juri dari Jakarta ingin datang langsung melihat po tensi batu akik di kaki Gunung Dempo Pagaralam lantaran penasaran akan potensi batu akik di daerah ini.
“Juri yang datang langsung dari Jakarta penasaran dengan batu akik kita. Jelas kita sangat bangga karena ini mem buk-tikan bahwa batu kita tidak kalah dengan batu akik di daerah lain,” ujarnya. Dengan adanya potensi batu akik di Kota Pagaralam ini, kata Kusno, pihaknya sangat mendu kung adanya penggalian batu akik. Namun, meskipun demikian penggalian batu akik tetap memerhatikan kondisi alam. Jangan sampai, akibat peng - galian akan muncul bencana alam.
“Kita sangat mendukung dengan eksploitasi, tetapi memer hatikan lingkungan. Sebab, dengan munculnya batu akik khas Besemah ini dapat me ningkatkan ekonomi kerak yatan di Kota Pagaralam,” katanya. Ditambahkan Kusno, untuk batu akik khas Kota Pagaralam didapat baru di kulit bumi saja. Apalagi, jika dilakukan peng galian, sudah pasti akan banyak ditemukan batu yang ber kualitas bagus.
“Dikulit saja batu kita sudah bagus. Apalagi, jika di dalam tanah maka kristalnya sudah sangat kristal. Namun, untuk batu Kota Pagaralam banyak merupakan batu motif,” ujarnya. Secara terpisah, Humas Komunitas Pencinta Batu Akik Pagaralam (Kompag) Hendri Chiken menuturkan, batu akik khas Besemah Kota Pagaralam ini bagus dan memiliki motif yang tidak kalah dengan daerah lain. Jadi, wajar saja jika sangat menarik dan membuat orang dari luar penasaran.
Pemkot Uji Labor Batu Giok
Sementara itu, Pemerintah Kota Pagaralam akan melakukan uji laboratorium penemuan batu akik yang diduga batu giok. Dengan begitu, batu asli khas Kota Pagaralam bisa bersaing dengan batu giok daerah lainnya. Hal ini diungkapkan Kepala Bagian Administrasi Sumber Daya Alam (SDA) Setda Pagaralam Cikhan Usul, barubaru ini.
Menurutnya, penemuan batu akik diduga berjenis giok, membuat banyak pihak pe nasaran. Jadi, agar tidak pena saran maka pihaknya mengecek ke benaran batu ini. “Petugas kita terjun langsung ke lokasi penemuan di Dusun Talang Darat, Kelurahan Burung Dinang, Kecamatan Dem po Utara. Sampel telah diambil dan saat ini dicek labo ratorium,” katanya.
Pengambilan sampel ini guna memastikan batu tersebut giok atau bukan. Selain itu, untuk mengetahui mineral apa saja yang terkandung di dalamnya. Jika kualitasnya ba - gus, bukan tidak mungkin akan mengalahkan batu giok dari daerah lainnya. “Hasil laboratorium nanti yang akan menjawabnya. Jadi, jangan sampai kita terlebih dahulu mengatakan batu ini adalah batu giok,” ujarnya.
Ditambahkan petugas SDA Pagaralam, Alpian, pihaknya sangat mewanti-wanti agar ja - ngan ada kerusakan alam yang ditimbulkan akibat heboh penemuan batu diduga giok. Un - tuk itu, apa pun itu alam tidak boleh dirusak. “Jangan karena batu akik, lingkungan menjadi rusak. Jadi, kita pastikan dulu se hingga masyarakat tidak sembara - ngan menggali, sementara batu itu tidak berharga,” ucapnya.
Yayan darwansah
Bahkan, batu akik jenis Raje Mendare meraih nomor 10 dan 17 dari 350 peserta yang ikut kontes batu akik tingkat nasional tersebut. Kasno Pandri Tohari, pemilik batu akik Raje Mandare mengatakan, batu akik asal Pagaralam jenis Raje Mendare yang dilombakan adalah motif cendrawasih meraih peringkat 17 dan motif gerhana bulan meraih peringkat 10. Batu akik ini asli Kota Pagaralam jenis Raje Mendare yang didapatkan dari kawasan Bukit Rimba Candi.
“Kita sangat bangga karena batu khas Besemah bisa mengharumkan nama baik Kota Pagaralam di mata pencinta batu akik nasional,” ujar anggota dewan dari Partai PKPI ini, kemarin. Menurut Kasno, dengan berhasil masuk 10 besar kontes batu akik tingkat nasional, baru-baru ini, membuat banyak pihak ingin datang langsung ke Kota Pagaralam. Bahkan, juri dari Jakarta ingin datang langsung melihat po tensi batu akik di kaki Gunung Dempo Pagaralam lantaran penasaran akan potensi batu akik di daerah ini.
“Juri yang datang langsung dari Jakarta penasaran dengan batu akik kita. Jelas kita sangat bangga karena ini mem buk-tikan bahwa batu kita tidak kalah dengan batu akik di daerah lain,” ujarnya. Dengan adanya potensi batu akik di Kota Pagaralam ini, kata Kusno, pihaknya sangat mendu kung adanya penggalian batu akik. Namun, meskipun demikian penggalian batu akik tetap memerhatikan kondisi alam. Jangan sampai, akibat peng - galian akan muncul bencana alam.
“Kita sangat mendukung dengan eksploitasi, tetapi memer hatikan lingkungan. Sebab, dengan munculnya batu akik khas Besemah ini dapat me ningkatkan ekonomi kerak yatan di Kota Pagaralam,” katanya. Ditambahkan Kusno, untuk batu akik khas Kota Pagaralam didapat baru di kulit bumi saja. Apalagi, jika dilakukan peng galian, sudah pasti akan banyak ditemukan batu yang ber kualitas bagus.
“Dikulit saja batu kita sudah bagus. Apalagi, jika di dalam tanah maka kristalnya sudah sangat kristal. Namun, untuk batu Kota Pagaralam banyak merupakan batu motif,” ujarnya. Secara terpisah, Humas Komunitas Pencinta Batu Akik Pagaralam (Kompag) Hendri Chiken menuturkan, batu akik khas Besemah Kota Pagaralam ini bagus dan memiliki motif yang tidak kalah dengan daerah lain. Jadi, wajar saja jika sangat menarik dan membuat orang dari luar penasaran.
Pemkot Uji Labor Batu Giok
Sementara itu, Pemerintah Kota Pagaralam akan melakukan uji laboratorium penemuan batu akik yang diduga batu giok. Dengan begitu, batu asli khas Kota Pagaralam bisa bersaing dengan batu giok daerah lainnya. Hal ini diungkapkan Kepala Bagian Administrasi Sumber Daya Alam (SDA) Setda Pagaralam Cikhan Usul, barubaru ini.
Menurutnya, penemuan batu akik diduga berjenis giok, membuat banyak pihak pe nasaran. Jadi, agar tidak pena saran maka pihaknya mengecek ke benaran batu ini. “Petugas kita terjun langsung ke lokasi penemuan di Dusun Talang Darat, Kelurahan Burung Dinang, Kecamatan Dem po Utara. Sampel telah diambil dan saat ini dicek labo ratorium,” katanya.
Pengambilan sampel ini guna memastikan batu tersebut giok atau bukan. Selain itu, untuk mengetahui mineral apa saja yang terkandung di dalamnya. Jika kualitasnya ba - gus, bukan tidak mungkin akan mengalahkan batu giok dari daerah lainnya. “Hasil laboratorium nanti yang akan menjawabnya. Jadi, jangan sampai kita terlebih dahulu mengatakan batu ini adalah batu giok,” ujarnya.
Ditambahkan petugas SDA Pagaralam, Alpian, pihaknya sangat mewanti-wanti agar ja - ngan ada kerusakan alam yang ditimbulkan akibat heboh penemuan batu diduga giok. Un - tuk itu, apa pun itu alam tidak boleh dirusak. “Jangan karena batu akik, lingkungan menjadi rusak. Jadi, kita pastikan dulu se hingga masyarakat tidak sembara - ngan menggali, sementara batu itu tidak berharga,” ucapnya.
Yayan darwansah
(ars)