Dispar Gaet Grup Kesenian Lokal

Senin, 30 Maret 2015 - 09:21 WIB
Dispar Gaet Grup Kesenian Lokal
Dispar Gaet Grup Kesenian Lokal
A A A
BANTUL - Dinas Pariwisata (Dispar) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kembali menggelar atraksi kesenian di obyek dan daya tarik wisata. Kali ini mereka menggelar di Desa Wisata Kebon Agung, Kecamatan Imogiri. Desa wisata yang memiliki andalan kehidupan tradisional masyarakat Jawa serta pertanian.

Berbagai pertunjukkan kesenian tradisional di antaranya Jathilan, Gejok Lesung, hingga Srandul. Semua grup kesenian digelar. Grup kesenian lokal ikut terlibat dalam gelaran ini, salah satunya grup kesenian Jathilan Kudho Laksono dari Mangsan, Gejok Lesung, serta Srandul berasal dari Dusun Srunggan. Kepala Seksi (Kasie) Obyek dan Daya Tarik Wisata Dispar DIY Muhammad Halim mengatakan, tahun ini pihaknya menyelenggarakan hal serupa di 80 titik di Kabupaten/Kota DIY.

Sebanyak 80 titik yang dipilih merupakan obyek-obyek wisata serta desa wisata dan beberapa lokasi yang memiliki potensi bisa didatangi oleh wisatawan di kemudian hari. “Pertunjukkan kesenian ini diharapkan mampu mengangkat potensi lokal ba ik kesenian ataupun wi sata agar bisa lebih berkembang,” ujar Halim, kemarin. Menurut Halim, potensi wisata dan kesenian di DIY sangat banyak dan pihaknya belum bisa mengakomodasinya secara keseluruhan.

Hanya saja, dengan kegiatan ini bertujuan melestarikan seni budaya, mengem bangkan kesenian tradisional yang banyak terdapat di masyarakat. Harapannya nanti akan ada regenerasi berkelanjutan, masyarakat bisa tertarik menonton dan berlatih sehingga kesenian tersebut tetap ada. Halim mengakui, jika cukup banyak kesenian yang kesulitan mengalami regenerasi sehingga jika tidak dibantu dengan berbagai pementasan maka terancam punah.

Seperti kesenian Srandul di Imogiri yang kini dipentaskan. Harus terus didorong untuk bisa berkegiatan agar tidak punah dan terdesak oleh kesenian- kesenian budaya barat yang tidak sesuai dengan tradisi serta budaya ketimuran. “Memang tidak bisa dipungkiri, ada kesenian tertentu yang regenerasinya sangat susah,” ungkapnya. Selain untuk memudahkan regenerasi, atraksi kesenian ini juga diharapkan mampu mengundang wisatawan baik dalam maupun luar negeri untuk berkunjung di obyek-obyek dan daya tarik wisata di seluruh DIY.

Wisatawan juga bisa menikmati sebuah obyek dan daya tarik wisata dari sisi yang lain, yang berbeda dari andalan sebelumnya. Halim menambahkan, selama ini cukup banyak desa wisata yang hanya terkenal dari satu sisi.

Seperti Kebon Agung misalnya, selama ini dikenal hanya dari sisi pertanian, sehingga dengan kegiatan kesenian ini diharapkan mampu menambah poin sebuah desa wisata. Sehingga diharapkan para wisatawan lebih lama tinggal di dusun tersebut. “Selain itu, nanti kami juga akan adakan di Parangtritis, Gua Cemara, dan beberapa tempat lainnya,” ujarnya.

Erfanto linangkung
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0894 seconds (0.1#10.140)