Tak Tuntas, Embung Playen Jebol
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Tanggul embung Playen yang membendung sungai di perbatasan Dusun Ngasemrejo dan Tumpak, Desa Ngawu, Playen Jebol.
Embung buatan yang membendung aliran sungai yang membelah ke dua dusun tersebut jebol digerus air hujan sebelum selesai dikerjakan. Padahal, embung ini akan bisa dimanfaatkan sebagai suplai air untuk pertanian dari embung buatan bantuan Pertamina melalui program Kawasan Ekonomi masyarakat (KEM).
Ambrolnya tanggul yang hanya dibuat dari pasangan buis beton tersebut terjadi pada pertengahan Februari lalu dan belum ada perbaikan. Padahal program CSR pertamina ini sudah digelontor dana sebesar Rp700 juta untuk membuat jalur jalan menuju areal pertanian, melebarkan sungai hingga membuat bendungan atau embung.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Ngawu, Sarif Nurdin mengatakan, tanggul yang mulai dibangun awal Januari tersebut jebol karena tidak kuat menahan luapan banjir dari sungai yang telah dilebarkan sebelumnya. Aliran air yang mengalir deras dari hulu serta samping kiri bangunan menyebabkan tanggul yang terbuat dari buis beton ambles hingga akhirnya jebol karena memang tidak disemen.
“Banjirnya memang besar sehingga tanggul tidak kuat menahan air,” katanya. Kemarin beberapa anggota TNI dari Koramil Playen melakukan kerja bakti untuk ikut melakukan perbaikan embung. Bintara Administrasi Wilayah Koramil Playen, Pelda Sumarjo mengatakan, upaya yang dilakukan oleh TNI sebagai wujud manunggalnya TNI dan warga.
Beberapa waktu yang lalu pihaknya menerima perwakilan warga yang meminta bantuan ke Kodim 0730 Gunungkidul untuk membantu memperbaiki kerusakan embung. Permintaan itu kemudian disampaikan ke Koramil dan langsung menerjunkan personel untuk ikut memperbaiki tanggul yang jebol.
Suharjono
Embung buatan yang membendung aliran sungai yang membelah ke dua dusun tersebut jebol digerus air hujan sebelum selesai dikerjakan. Padahal, embung ini akan bisa dimanfaatkan sebagai suplai air untuk pertanian dari embung buatan bantuan Pertamina melalui program Kawasan Ekonomi masyarakat (KEM).
Ambrolnya tanggul yang hanya dibuat dari pasangan buis beton tersebut terjadi pada pertengahan Februari lalu dan belum ada perbaikan. Padahal program CSR pertamina ini sudah digelontor dana sebesar Rp700 juta untuk membuat jalur jalan menuju areal pertanian, melebarkan sungai hingga membuat bendungan atau embung.
Salah satu tokoh masyarakat Desa Ngawu, Sarif Nurdin mengatakan, tanggul yang mulai dibangun awal Januari tersebut jebol karena tidak kuat menahan luapan banjir dari sungai yang telah dilebarkan sebelumnya. Aliran air yang mengalir deras dari hulu serta samping kiri bangunan menyebabkan tanggul yang terbuat dari buis beton ambles hingga akhirnya jebol karena memang tidak disemen.
“Banjirnya memang besar sehingga tanggul tidak kuat menahan air,” katanya. Kemarin beberapa anggota TNI dari Koramil Playen melakukan kerja bakti untuk ikut melakukan perbaikan embung. Bintara Administrasi Wilayah Koramil Playen, Pelda Sumarjo mengatakan, upaya yang dilakukan oleh TNI sebagai wujud manunggalnya TNI dan warga.
Beberapa waktu yang lalu pihaknya menerima perwakilan warga yang meminta bantuan ke Kodim 0730 Gunungkidul untuk membantu memperbaiki kerusakan embung. Permintaan itu kemudian disampaikan ke Koramil dan langsung menerjunkan personel untuk ikut memperbaiki tanggul yang jebol.
Suharjono
(bhr)