Rajo Langit, Harimau Pemangsa Petani Dilepas di Aceh
A
A
A
BENGKULU - Rajo Langit, Harimau Sumatra dengan panjang 2 meter berbobot 150 kilogram yang memangsa seorang petani Talang Beringin, Kabupaten Seluma, Bengkulu, akan dilepas di Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh.
Pemindahan harimau yang diberi nama Rajo Langit oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Bengkulu akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pihak Kementerian Kehutanan, BKSDA Banda Aceh dan pihak pengelola Taman Nasional Gunung Leuser.
Kepala BKSDA Bengkulu, Anggoro Dwi Sujiarto mengatakan, awalnya Rajo Langit direncanakan akan dilepas kembali ke habitat asalnya di Taman Buru Semidang Bukit Kabu. Namun batal mengingat rencana itu terlalu membahayakan masyarakat sekitar.
"Setelah itu altetnatif pemindahan ke Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) juga dinilai demikian. Karena dekat dengan pemukiman. Alternatif terakhir dipindahkan ke Taman Nasional Gunung Lueser," kata Anggoro, Rabu (25/03/2015).
Menurut Anggoro, harimau yang masuk perangkap petugas BKSDA Bengkulu awal Februari 2015 lalu masih dalam masa pemulihan karena stress.
"BKSDA Aceh sudah setuju, tinggal lagi bagamana cara pemindahannya apa lewat jalur darat atau udara. Karena itulah kita perlu berkordinasi kembali dengan kementerian terkait. Dengan harapan, dalam sebulan ini, pemidahan rajo langit selesai dan kondisinya semakin membaik," timpal Anggoro.
Pemindahan harimau yang diberi nama Rajo Langit oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Bengkulu akan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pihak Kementerian Kehutanan, BKSDA Banda Aceh dan pihak pengelola Taman Nasional Gunung Leuser.
Kepala BKSDA Bengkulu, Anggoro Dwi Sujiarto mengatakan, awalnya Rajo Langit direncanakan akan dilepas kembali ke habitat asalnya di Taman Buru Semidang Bukit Kabu. Namun batal mengingat rencana itu terlalu membahayakan masyarakat sekitar.
"Setelah itu altetnatif pemindahan ke Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) juga dinilai demikian. Karena dekat dengan pemukiman. Alternatif terakhir dipindahkan ke Taman Nasional Gunung Lueser," kata Anggoro, Rabu (25/03/2015).
Menurut Anggoro, harimau yang masuk perangkap petugas BKSDA Bengkulu awal Februari 2015 lalu masih dalam masa pemulihan karena stress.
"BKSDA Aceh sudah setuju, tinggal lagi bagamana cara pemindahannya apa lewat jalur darat atau udara. Karena itulah kita perlu berkordinasi kembali dengan kementerian terkait. Dengan harapan, dalam sebulan ini, pemidahan rajo langit selesai dan kondisinya semakin membaik," timpal Anggoro.
(sms)