Mendapatkan Perlakuan Diskriminatif, PRT Turun ke Jalan

Minggu, 22 Maret 2015 - 14:55 WIB
Mendapatkan Perlakuan...
Mendapatkan Perlakuan Diskriminatif, PRT Turun ke Jalan
A A A
SEMARANG - Sebanyak 70% dari 3 juta pekerja rumah tangga (PRT) di Kota Semarang, Jawa Tengah kerap mendapatkan perlakukan diskriminatif. Bahkan tak jarang dari mereka yang tidak mendapatkan hak-haknya.

"Mulai pemberian gaji yang tidak layak, pemotongan gaji sepihak, tidak ada hari libur mingguan, cuti tahunan, jaminan kesehatan, kebebasan berserikat, serta tidak adanya perjanjian tertulis. Sehingga mereka (PRT) dapat diberhentikan sewaktu-waktu. Bahkan tidak sedikit pula mereka yang mendapatkan kekerasan baik fisik maupun psikis," tutur Ketua Serikat PRT Merdeka Kota Semarang, Nur Kasanah di lokasi Car Free Day (CFD) Jalan Pahlawan, Kota Semarang, Minggu (22/3/2015).

Hal itu kerap terjadi, kata dia, karena saat ini belum ada payung hukum yang menaungi PRT di Indonesia. Sehingga jika terjadi hal yang tidak diinginkan yang dialami PRT, mereka tidak memiliki akses untuk melaporkan.

"Banyak kasus kekerasan yang dialami PRT hanya berhenti di kepolisian. Sebab, memang tidak ada aturan baku yang menaungi nasib kami ini. Dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13 tahun 2003 juta tidak tercantum dengan rinci mengenai perlindungan terhadap para PRT," paparnya.

Untuk itu, lanjut Nur, pihaknya meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera mengesahkan RUU PRT dan Konvensi ILO Nomor 189 Situasi Kerja Layak PRT.

"Kami juga mendesak kepada Gubernur Jateng dan DPRD Jateng ikut mengawal dan mendesak agar DPR RI segera memasukan RUU ini dalam Prolegnas tahun ini, agar dapat segera disahkan," pungkasnya.

Dalam aksi itu, puluhan ibu-ibu PRT menggelar doa bersama. Mereka menabur bunga sebagai bentuk keprihatinannya akan nasib yang dialaminya selama ini.

"Sebelum kegiatan ini kami juga telah melakukan giat berupa aksi mogok makan bersama 14.000 relawan. Tujuannya hanya satu, kami ingin agar nasib kami diperhatikan dan kami diberikan perlindugan hukum," kata Zaenab, salah seorang PRT yang ikut aksi.
(mhd)
Berita Terkait
RUU PPRT Disahkan Jadi...
RUU PPRT Disahkan Jadi Usul Inisiatif DPR, Ormas Perempuan Bersorak
Diduga Mendapat Perlakuan...
Diduga Mendapat Perlakuan Kasar, PRT Kabur dari Rumah Majikan
18 Tahun Dibahas di...
18 Tahun Dibahas di DPR, Pengesahan RUU Perlindungan PRT Dinanti
Sikut Wajah Bayi Majikan,...
Sikut Wajah Bayi Majikan, PRT Indonesia Dipenjara di Singapura
Vonis Mati Pembunuh...
Vonis Mati Pembunuh Nurhidayati, Keadilan bagi TKI Teraniaya
Bunuh Pacar Asal Indonesia,...
Bunuh Pacar Asal Indonesia, Pria Bangladesh Divonis Mati di Singapura
Berita Terkini
Menham Natalius Pigai...
Menham Natalius Pigai Usulkan 3 Hukuman Sekaligus untuk Mantan Kapolres Ngada
19 menit yang lalu
Banjir Muarojambi Meluas,...
Banjir Muarojambi Meluas, 7 Kecamatan Terendam
1 jam yang lalu
Gempa M5,2 Guncang Bayah...
Gempa M5,2 Guncang Bayah Banten, Dirasakan hingga Bogor
2 jam yang lalu
Ini Tarif PBJT Jasa...
Ini Tarif PBJT Jasa Perhotelan saat Inap di Hotel Jakarta, Wajib Tahu
2 jam yang lalu
Kisah Penangkapan Crazy...
Kisah Penangkapan Crazy Rich Kiai Murmo yang Memicu Kemarahan Pangeran Diponegoro Kepada Belanda
2 jam yang lalu
Bangunan Liar di Bantaran...
Bangunan Liar di Bantaran Kali Bekasi Dibongkar, Kades Kritik Dedi Mulyadi Otoriter: Bukan Zaman Penjajah Ini
4 jam yang lalu
Infografis
Jerman Kehabisan Senjata...
Jerman Kehabisan Senjata untuk Dipasok ke Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved