Banyak Warga Korbankan Gizi Anak

Kamis, 19 Maret 2015 - 11:24 WIB
Banyak Warga Korbankan Gizi Anak
Banyak Warga Korbankan Gizi Anak
A A A
YOGYAKARTA - Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun meminta agar orang tua memprioritaskan pemenuhan gizi anak dan keluarga ketimbang kebutuhan lain. Dia melihat saat ini orang tua banyak mengabaikan kebutuhan gizi dengan mementingkan uang demi membayar cicilan motor.

“Tumbuh kembang anak dan keluarga itu tergantung apa yang dimakan. Anak akan tumbuh cerdas dan sehat jika mendapatkan gizi yang cukup. Sehat dan cerdas membutuhkan proses panjang,” ucap Tri Kirana saat membuka lomba cipta menu B2SA (beragam, bergizi, seimbang, aman) di Pendapa Balai Kota kemarin. Dia ingin perlombaan ini membantu memperbaiki asupan makanan yang baik gizinya bagi seluruh keluarga.

Salah satu caranya, mendokumentasikan karya-karya yang dihasilkan untuk kemudian dipublikasikan kepada masyarakat. “Yang pintar masak saja banyak, tapi tidak semua pandai memilih menu. Padahal pemilihan menu sangat penting dalam pemenuhan gizi seimbang bagi seluruh anggota keluarga,” katanya.K abid Pertanian Disperindagkoptan Kota Yogyakarta Benny Nurhantoro mengatakan, lomba cipta menu B2SA diikuti perwakilan dari masing-masing kecamatan.

Masing-masing tim terdiri tiga orang yang akan menyiapkan menu untuk kebutuhan keluarga selama satu hari. Menu yang disiapkan tidak boleh lebih dari Rp65.000 untuk sehari. Menu itu harus cukup untuk memenuhi kandung an gizi sebuah keluarga yang terdiri dari suami berusia 42 tahun, istri 39 tahun, anak perempuan 14 tahun, dan anak laki-laki berusia 10 tahun.

“Selain harus dihidangkan dengan cantik, menu juga harus memenuhi kebutuhan gizi satu keluarga dengan menu yang beragam, sehat, dan aman. Juri untuk lomba ini sangat kompeten karena kami juga menyeleksi kandidat untuk maju di tingkat provinsi,” ucap Benny.

Dia menjelaskan, konteks dari perlombaan ini adalah pengendalian kekurangan protein dan serat. Kemudian, mengurangi konsumsi beras dan terigu. Sebab, Disperindagkoptan memiliki kewajiban mengurangi konsumsi beras dan terigu sebanyak 1,5% per tahun. “Prestasi ter baik dari juara lomba ini sebelumnya pernah sampai di tingkat nasional. Ada dua kandidat yang sampai nasional dari Kotagede dan satu lagi dari Gedongtengen,” tandasnya.

Sodik
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5699 seconds (0.1#10.140)