Skema Bayangan Timnas
A
A
A
PALEMBANG - Pelatih Interim Timnas Indonesia Benny “Bendol” Dollo, sepertinya menerapkan skema bayangan timnas Indonesia, dalam ruh permainan Sriwijaya FC (SFC) saat menghadapi PSPS Riau, Selasa (17/3) lalu.
Dengan empat penggawa Laskar Wong Kitoyang diboyongnya ke skuat Merah Putih, Dian Agus Prasetyo (kiper); Fachrudin Aryanto (belakang); Raphael Maitimo (gelandang), dan Ferdinand Sinaga (depan), tentu Bendol bisa memanfaatkan skema tersebut.
Meski ketujuh pemain lain merupakan karakter yang berbeda, cara itu bisa membantu sang nakhoda, lantaran empat anak asuhnya tersebut terbiasa mendapat asupan taktik dan skema yang diraciknya. “Tidak ada yang kita cari di setiap pertandingan, selain menang. Jadi, saya selalu tempatkan pemain saya di berbagai posisi di timnas,” kata Bendol, kemarin.
Setelah menemani SFC pada Gubernur Sumsel Cup 2015 ini, Bendol akan menginstruksikan anak asuhnya berkumpul pada 22 Maret mendatang. Karena mepetnya waktu, jadi agenda untuk timnas cukup untuk melakoni dua uji coba. “Saya rasa waktu itu cukup untuk dua uji coba. Pertama menghadapi Kamerun pada tanggal 25 Maret dan Myanmar pada tanggal 30 Maret di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo,” ujarnya.
Menurut mantan pelatih Persija Jakarta ini, setelah memilih 23 pemain timnas, tidak akan ada lagi penambahan. Karena, dia tak ingin lagi menghabiskan waktu untuk membidik pemainpemain di top kompetisi Indonesia Super League (ISL). “Rencananya memang mau ada penambahan lagi, dengan memantau para pemain di turnamen Piala Gubernur Sumsel ini. Namun, saya pikir 23 pemain itu sudah cukup. Tidak ada lagi penambahan kuota pemain timnas,” ungkapnya.
Bendol sedikit menggambarkan bahwa kemungkinan tidak ada pola yang diubah dalam penerapan latihan yang diberikan untuk SFC dan untuk timnas. Karena formasi yang berhasil dipatenkannya bersama tim, turut mewarnai pergerakan cepat dan akurasi timnas Indonesia. “Kita lihat saja hasilnya di dua uji coba nanti,” pungkasnya.
Muhammad moeslim
Dengan empat penggawa Laskar Wong Kitoyang diboyongnya ke skuat Merah Putih, Dian Agus Prasetyo (kiper); Fachrudin Aryanto (belakang); Raphael Maitimo (gelandang), dan Ferdinand Sinaga (depan), tentu Bendol bisa memanfaatkan skema tersebut.
Meski ketujuh pemain lain merupakan karakter yang berbeda, cara itu bisa membantu sang nakhoda, lantaran empat anak asuhnya tersebut terbiasa mendapat asupan taktik dan skema yang diraciknya. “Tidak ada yang kita cari di setiap pertandingan, selain menang. Jadi, saya selalu tempatkan pemain saya di berbagai posisi di timnas,” kata Bendol, kemarin.
Setelah menemani SFC pada Gubernur Sumsel Cup 2015 ini, Bendol akan menginstruksikan anak asuhnya berkumpul pada 22 Maret mendatang. Karena mepetnya waktu, jadi agenda untuk timnas cukup untuk melakoni dua uji coba. “Saya rasa waktu itu cukup untuk dua uji coba. Pertama menghadapi Kamerun pada tanggal 25 Maret dan Myanmar pada tanggal 30 Maret di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo,” ujarnya.
Menurut mantan pelatih Persija Jakarta ini, setelah memilih 23 pemain timnas, tidak akan ada lagi penambahan. Karena, dia tak ingin lagi menghabiskan waktu untuk membidik pemainpemain di top kompetisi Indonesia Super League (ISL). “Rencananya memang mau ada penambahan lagi, dengan memantau para pemain di turnamen Piala Gubernur Sumsel ini. Namun, saya pikir 23 pemain itu sudah cukup. Tidak ada lagi penambahan kuota pemain timnas,” ungkapnya.
Bendol sedikit menggambarkan bahwa kemungkinan tidak ada pola yang diubah dalam penerapan latihan yang diberikan untuk SFC dan untuk timnas. Karena formasi yang berhasil dipatenkannya bersama tim, turut mewarnai pergerakan cepat dan akurasi timnas Indonesia. “Kita lihat saja hasilnya di dua uji coba nanti,” pungkasnya.
Muhammad moeslim
(bhr)