Kapolda Baru Harus Target Tuntaskan Kasus

Rabu, 18 Maret 2015 - 11:08 WIB
Kapolda Baru Harus Target Tuntaskan Kasus
Kapolda Baru Harus Target Tuntaskan Kasus
A A A
SLEMAN - Mulai kemarin, setelah acara serah terima jabatan di Mabes Polri, posisi Kapolda DIY yang sebelumnya dijabat Brigjen Pol Oerip Soebagyo sejak Juli 2014 resmi digantikan Kombes Pol Erwin Triwanto.

Sebagai kapolda baru, Erwin diharapkan mampu menyelesaikan perkara hukum yang selama ini belum terselesaikan, sekaligus dapat memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat DIY. Pengamat hukum pidana dari Universitas Islam Indonesia (UII) Mudzakir mengatakan, Kapolda DIY yang baru diharapkan dapat mencermati perkara-perkara yang terjadi sebelumnya dan belum terselesaikan.

Kapolda harus dapat dengan target bisa menyelesaikan ber bagai kasus, terutama perkara yang menjadi perhatian publik. "Kapolda baru harus memiliki target untuk menyelesaikan masalah, bukan (nantinya) justru mewarisi masalah seperti sebelum-sebelumnya," katanya. Menurut Mudzakir, kapolda baru harus pandai menyiasati gelagat kejahatan yang ada di masyarakat. Dia mencontohkan kejahatan geng motor. Sebagaimana diketahui di DIY cukup banyak komunitas motor.

Jadi diharapkan hal itu ti dak sampai memunculkan ada nya kelompok yang bertindak ke arah kriminal. "Kalau ada harus segera lakukan tindakan tegas. Kalau perlu tembak di tempat," pinta Mudzakir. Terkait masalah kasus narkoba, Kapolda DIY diharapkan dapat memproteksi masyarakat dari peredaran narkoba. Untuk itu, kapolda diharapkan tegas dalam menindak setiap pelaku kejahatan yang berkaitan dengan narkoba. "Tutup jaringan narkoba di DIY, tindak tegas pelaku narkoba," serunya.

Selain Mudzakir, masyarakat DIY juga berharap Kapolda baru dapat memberikan rasa aman dan nyaman di tengah masyarakat. Yakni dengan meminimalkan terjadinya aksi kriminalitas. Nuryani, 30, warga Soro wajan, Banguntapan, Bantul, meminta Kombes Pol Erwin Triwanto memerhatikan banyaknya rumah kos yang penghuninya mayoritas pendatang.

Dari ru mah kos itu banyak bermunculan masalah seperti penyalahgunaan narkoba, gesekan antar anak kos, maupun penghuni dengan warga setempat. Untuk mencegah timbulnya persoalan, selain peran masyarakat juga kepolisian diharapkan dapat melakukan terobosan pencegahan dini dengan memperbanyak petugas pengawasan. "Petugas babin kamtib mas harus lebih banyak yang diterjunkan, sehingga setiap persoalan dapat dideteksi secara dini," desak Nuryani.

Ari, 25, warga Umbulharjo, Yogyakarta, menyampaikan harapan agar aksi kejahatan di jalanan pada malam hari yang kerap muncul dapat dicegah. Sebab, di Yogyakarta ini mobilitas mahasiswa, masyarakat umum, maupun pekerja di malam hari masih tinggi. Bahkan kerap disebut Yogyakarta sebagai kota yang tak pernah tidur. "Jangan sampai kejahatan jalanan menjadi teror bagi warga yang akan keluar malam," harapnya.

Muji barnugroho
(bhr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6163 seconds (0.1#10.140)