PDIP Ingin Mengulang Kemenangan Pilwali 2010

Selasa, 17 Maret 2015 - 14:06 WIB
PDIP Ingin Mengulang...
PDIP Ingin Mengulang Kemenangan Pilwali 2010
A A A
SURABAYA - PDIP sepertinya ingin mengulang kemenangan seperti Pilwali 2010 lalu. Saat itu pasangan Tri Rismaharini dan Bambang DH keluar sebagai pemenang.

Untuk memuluskan kemenangan tersebut, salah satu cara yang dilakukan pengurus DPC DPIP Kota Surabaya adalah menyiapkan 9.800 kader tersebar di 31 kecamatan. Meski hingga saat ini DPC PDIP belum resmi mengusung calon wali kota (cawali) pada Pilwali 2015 ini, sebanyak 10.000 kader partai berlambang banteng moncong putih itu telah dipersiapkan untuk memenangkan agenda lima tahunan tersebut.

Ketua DPC PDIP Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana mengungkapkan, Pilwali 2010 lalu sebanyak 9.800 kader berhasil memenangkan pasangan yang diusung PDIP. Untuk pilwali tahun ini, jumlah kader yang akan diterjunkan bertambah menjadi 10.000 orang. “Secara rasional kami optimistis target 10.000 kader akan mampu memenangkan pilwali,” ucapnya kemarin.

Mantan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya ini mengatakan, persiapan dan pematangan ini akan menjadi salah satu laporan yang akan disampaikan dalam Kongres PDIP ke-4, di Nusa Dua, Bali. Para kader ini akan bergerak satu komando untuk dapat merebut kursi nomor satu di Kota Pahlawan. “Dengan maksimalisasi pergerakan kader, bisa jadi kami tak perlu lagi mencari saksi untuk memantau TPS (tempat pemungutan suara),” tandasnya.

Ketua PAC Kecamatan Bulak, Riswanto, menambahkan, rapat kerja cabang (Rakercab) DPC PDIP Kota Surabaya yang digelar kemarin malam di Gedung Wanita Jalan Kalibokor menghasilkan sejumlah rekomendasi. Baik rekomendasi dalam bidang politik, organisasi, maupun program partai.

“Untuk rekomendasi politik pada Pilwali Surabaya 2015 ini kami akan mengusung kader sendiri. Ini sudah menjadi kehendak semua PAC,” kata pria yang juga anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya ini. Sebelumnya, Ketua Fraksi PDIP Sukadar mengatakan mayoritas PAC sudah meminta DPC agar tidak lagi mengusung Risma, panggilan Tri Rismaharini. Selain karena tidak ada kontribusi sama sekali terhadap partai, mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu tidak bisa diajak berkoordinasi.

“Apa yang didapat dari partai dari Risma, tidak ada. Kami juga tidak akan mengemis- ngemis ke Risma agar dia mau kami calonkan maju menjadi wali kota,” katanya. PAC juga menyatakan, sebagai partai pemenang Pemilihan Legislatif (Pileg) 2014 di Surabaya, sudah waktunya mengusung kader internal sendiri.

Berangkat dari hal tersebut, calon wali kota tidak akan diberikan pada orang lain di luar partai. PDIP akan tetap mengusung kader sendiri dengan risiko apa pun. “Kami belajar dari pengalaman. Ternyata ketika mengusung calon dari orang di luar partai, tidak ada kontribusi sama sekali,” paparnya.

Lukman hakim
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7077 seconds (0.1#10.140)