Ribuan Ulat Bulu Serang Taman Marga Satwa
A
A
A
BUKITTINGGI - Ribuan hama ulat bulu kembali menyerang kawasan objek wisata Taman Marga Satwa dan Budaya Kinatan (TMSBK), di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat.
Ulat bulu jenis kepala kuning yang berasal dari pepohonan di dalam kandang buaya itu menyebar ke kandang-kandang lain. Sejumlah pengunjung yang sedang melihat satwa pun kaget, dan berlarian begitu mengetahui ada ulat bulu di pagar kandang.
Para wisatawan mengaku kaget. Mereka tidak menyangka di pagar ternyata banyak ulat bulu. Sebelumnya, mereka hanya fokus melihat koleksi satwa yang ada di dalam kandang. Sehingga, tidak memperhatikan pagar kandang yang sempat dipegang.
Ulat bulu jenis kepala kuning ini diduga berasal dari pohon yang ada di dalam kandang buaya. Dari sumbernya ini, ulat-ulat bulu menyebar ke kandang-kandang lain.
Dina, salah seorang pengunjung bahkan harus berteriak ke keluarganya untuk menjauhi pagar kandang agar tidak tersentuh ulat-ulat bulu ini.
Sementara itu, Sri, salah seorang pedagang di sekitar lokasi menyebutkan, ulat-ulat bulu ini mulai terlihat mewabah sejak tiga hari yang lalu. Ulat itu diketahui pertama kali menyebar saat beberapa pengujung menderita gatal-gatal.
Menurut pedagang, hama ulat bulu ini telah coba dimusnahkan dengan cara disirami minyak tanah. Namun, upaya ini belum maksimal. Bahkan, pihak pengelola objek wisata belum melakukan pemusnahan karena meganggap belum terlalu banyak.
Para pedagang dan pengunjung berharap, pihak pengelola segera memusnahkan ulat bulu agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan.
Ulat bulu jenis kepala kuning yang berasal dari pepohonan di dalam kandang buaya itu menyebar ke kandang-kandang lain. Sejumlah pengunjung yang sedang melihat satwa pun kaget, dan berlarian begitu mengetahui ada ulat bulu di pagar kandang.
Para wisatawan mengaku kaget. Mereka tidak menyangka di pagar ternyata banyak ulat bulu. Sebelumnya, mereka hanya fokus melihat koleksi satwa yang ada di dalam kandang. Sehingga, tidak memperhatikan pagar kandang yang sempat dipegang.
Ulat bulu jenis kepala kuning ini diduga berasal dari pohon yang ada di dalam kandang buaya. Dari sumbernya ini, ulat-ulat bulu menyebar ke kandang-kandang lain.
Dina, salah seorang pengunjung bahkan harus berteriak ke keluarganya untuk menjauhi pagar kandang agar tidak tersentuh ulat-ulat bulu ini.
Sementara itu, Sri, salah seorang pedagang di sekitar lokasi menyebutkan, ulat-ulat bulu ini mulai terlihat mewabah sejak tiga hari yang lalu. Ulat itu diketahui pertama kali menyebar saat beberapa pengujung menderita gatal-gatal.
Menurut pedagang, hama ulat bulu ini telah coba dimusnahkan dengan cara disirami minyak tanah. Namun, upaya ini belum maksimal. Bahkan, pihak pengelola objek wisata belum melakukan pemusnahan karena meganggap belum terlalu banyak.
Para pedagang dan pengunjung berharap, pihak pengelola segera memusnahkan ulat bulu agar tidak mengganggu kenyamanan wisatawan.
(san)