8.000 Ton Beras Dikirim ke Luar Daerah

Selasa, 10 Maret 2015 - 09:29 WIB
8.000 Ton Beras Dikirim...
8.000 Ton Beras Dikirim ke Luar Daerah
A A A
BOJONEGORO - Badan urusan logistik (Bulog) Subdivre III Bojonegoro mengirim beras sebanyak 8.000 ton ke sejumlah daerah di Indonesia untuk menekan naiknya harga beras yang terjadi di pasaran akhirakhir ini.

Saat ini wilayah Bojonegoro dan sekitarnya sedang berlangsung panen raya padi sehingga cadangan gabah dan beras mengalami surplus. Menurut Kepala Bulog Subdivre III Bojonegoro Efdal Marlius Sulaiman, beras sebanyak 8.000 ton itu dikirim ke Yogyakarta sebanyak 3.000 ton, Bengkulu sebanyak 2.000 ton, dan Papua sebanyak 3.000 ton. Pengiriman beras dilakukan sejak pertengahan Februari hingga Maret.

“Selain di ketiga daerah itu, permintaan beras juga banyak dari daerah lain,” ujarnya. Menurutnya, cadangan beras yang ada di Bulog Subdivre III Bojonegoro berasal dari Kabupaten Bojonegoro, Lamongan, dan Tuban. Saat ini para petani di daerah Bojonegoro, Tuban, dan Lamongan sedang panen padi pertama. Efdal menyebutkan, stok beras yang tersimpan di gudang Bulog di Kecamatan Kalitidu saat ini sebanyak 53.000 ton. Stok beras itu cukup untuk kebutuhan selama sepuluh bulan.

Selain itu, dalam jangka waktu enam bulan ke depan Bulog Bojonegoro masih akan membeli beras dari petani sebanyak 97.000 ton. Menurutnya, pengiriman beras ke daerah-daerah tidak sekali ini saja. Misalnya, saat terjadi kemarau pada 2012 Bulog Bojonegoro mengirim beras sebanyak 64,45 ton ke sembilan provinsi di luar Jawa. Beras saat itu dikirim ke Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 7,3 ton, Papua 25.645 ton, dan Nusa Tenggara Timur 4,95 ton.

Sedangkan provinsi di Sumatera yang menerima pasokan beras adalah Sumatera Utara 5 ton, Sumatera Selatan 3 ton, Sumatera Barat 7 ton, Riau sebanyak 6,35 ton, dan ke Bengkulu 3 ton. Sementara itu di Kabupaten Tuban sejumlah kecamatan juga tengah menunggu panen. Misalnya di Kecamatan Merakurak, Jenu, Palang dan juga sebagian di Kecamatan Soko dan Rengel.

Menurut Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Pemerintah Tuban, Suparno, Maret ini sebagian telah memasuki panen. Data di Dinas Pertanian Kabupaten Tuban menyebutkan produksi padi sebanyak 537.666 ton. “Sedangkan luas tanaman padi pada 2014 yaitu 88.717 hektare dan yang berhasil dipanen seluas 85.549 hektare atau seluas 3.168 hektare mengalami gagal panen akibat bencana banjir dan terserang hama,” katanya.

Sementara itu menurut Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Bojonegoro Bambang Sutopo, lahan persawahan yang berada di daerah bantaran Bengawan Solo saat ini sedang panen. Lahan persawahan yang panen sekitar 72.000 hektare dengan rata-rata produksi padi per hektare mencapai 7-8 ton.

Ia menyebutkan, produksi padi di Bojonegoro pada 2014 lalu mencapai 800.000 ton. Sedangkan, produksi padi pada tahun ini ditargetkan mencapai 1 juta ton. Sementara, kebutuhan konsumsi beras di Bojonegoro selama setahun sekitar 450.000 ton.

Muhammad roqib
(ars)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9369 seconds (0.1#10.140)