Proyek Taman Parkir Bertingkat di Solo Bakal Jadi Percontohan

Minggu, 08 Maret 2015 - 14:30 WIB
Proyek Taman Parkir...
Proyek Taman Parkir Bertingkat di Solo Bakal Jadi Percontohan
A A A
SOLO - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) menilai rencana proyek pembangunan taman parkir bertingkat oleh Pemerintah Kota Solo bisa menjadi percontohan bagi daerah-daerah lain yang di Indonesia.

Pengurus MTI Joko Setijowarno, menyebutkan taman parkir bertingkat saat ini belum ada di Indonesia.

Menurutnya, sistem tersebut baru diterapkan di negara-negara maju yang ada di dunia. Sedangkan untuk negara-negara berkembang penerapan sistem tersebut masih jarang ditemukan, termasuk juga di Indonesia.

Sehingga jika proyek tersebut direalisasikan oleh Pemerintah Kota Solo, maka akan menjadi yang pertama dilakukan di Indonesia.

Kota-kota lain di Indonesia belum menerapkan sistem tersebut, rata-rata menggunakan taman parkir model konvensional di tanah lapang atau di pinggiran jalan.

“Ini langkah bagus yang bakal diterapkan oleh Pemerintah kota Solo dan ini bisa menjadi proyek yang pertama di Indonesia,” timpalnya.

Pria yang juga pengamat transportasi dari Unika Sogijapranata ini menambahkan jika direalisasikan, biaya yang ditelan untuk membangun taman parkir bertingkat itu cukup besar.

Apalagi sesuai dengan wacana yang dimunculkan, pembangunan bakal dilakukan di dua tempat yakni Sriwedari dan juga di Kota Barat dengan tinggi tujuh lantai.

Menurutnya paling tidak dana yang dikeluarkan untuk membangun taman parkir tersebut mencapai Rp50-Rp100 miliar.

Dana tersebut tidak sedikit, sehingga perlu bantuan dana dari pemerintah pusat untuk merealisasikan pembangunan tersebut.

Selain itu menurutnya waktu yang digunakan untuk membangun taman parkir juga tidak sebentar.

Paling tidak menurutnya butuh waktu sekitar dua tahun untuk benar-benar menjadikan taman parkir bertingkat tersebut.

Setelah itu taman parkir bisa dioperasikan untuk kepentingan masyarakat, terutama untuk mengatasi kepadatan lalu lintas yang ada di kota Solo.

Meskipun demikian, menurutnya yang paling penting dibenahi adalah masalah sistem transportasi massal.

Jika sistem itu bisa dibenahi oleh Pemkot Solo maka pembangunan taman parkir tidak akan sia-sia, karena masyarakat akan beralih menggunakan transportasi tersebut. Namun jika tidak dibenahi, maka pembangunan taman parkir seolah tidak ada gunanya.

“Kalau sistem transportasinya bagus, masyarakat akan memarkirkan kendaraan mereka di taman parkir kemudian mereka naik angkutan umum,” tegasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo, Yosca Herman Soedrajad, menyebutkan pembangunan taman parkir itu bisa menjadi solusi ampuh kepadatan lalu lintas di Solo.

Nantinya kantong parkir yang ada di bahu jalan akan ditiadakan dan dialihkan semua ke taman parkir.

“Kalau kantong parkir bahu jalan ditiadakan, otomatis jalan akan semakin lebar dan bisa menampung kendaraan lebih banyak,” tandasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1750 seconds (0.1#10.140)