Garda Bangsa Kampanye Save On the Street

Sabtu, 07 Maret 2015 - 10:32 WIB
Garda Bangsa Kampanye...
Garda Bangsa Kampanye Save On the Street
A A A
SURABAYA - Kasus pencurian dengan kekerasan (curas) atau begal jalanan menjadi kekhawatiran semua kalangan.

Dewan Koordinator Wilayah (DKW) Garda Bangsa misalnya, ikut getol mengampanyekan antisipasi atas ancaman bahaya tersebut. Kemarin, organisasi sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jatim ini menggelar kampanye simpatik bertajuk ”Save On the Street (SOS)” di Jalan dr Soetomo.

Mereka membagikan PIN, nomor penting polisi dan selebaran antisipasi ancaman tersebut kepada para pengguna jalan. ”Bahaya begal sudah cukup meresahkan. Ini harus diantisipasi. Masyarakat harus diingatkan kembali agar tetap waspada dengan bahaya itu,” ujar Ketua DKW Garda Bangsa Jatim Kabil Mubarok di sela-sela kampanye antibegal.

Kabil menjelaskan, berdasarkan data Polda Jawa Timur tercatat sebanyak 22 kasus begal yang ditangani sejak 2015 atau periode Januari-Februari 2015. Tujuh kasus berhasil diselesaikan dengan 11 tersangka ditahan. Angka ini cukup fantastis, sebab pada 2014 tercatat sebanyak 107 kasus curas terjadi di Jatim.

Hasilnya, yang berhasil tertangani sebanyak 50 dan sisanya masih dalam proses. ”Pasti ada yang melatarbelakangi mereka (pelaku begal) dalam melakukan tindakan kejahatan. Akan tetapi tidak menampakkan jika kita harus katakan perang dengan begal jalanan. Jika ketemu (begal) tangkap dan lapor ke pos polisi terdekat, jangan main hakim sendiri,” kata politikus PKB ini.

Lebih jauh alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya menjelaskan bahwa kasus begal ini akan menjadi tantangan bersama terlebih pemerintah. Selama muncul di pemberitaan, kebanyakan pelaku begal adalah masih usia produktif. Ini tidak sejalan dengan progres Pemerintah dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun ini.

Di mana Pemuda dituntut kreatif, inovatif dan tingkatkan skill untuk bersaing dengan tenaga asing. Wakil Sekretaris DKW Garda Bangsa Jatim Fauzan Fuadi menambahkan, sosialisasi pentingnya keamanan dijalanan ini akan dilakukan secara bertahap di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur.

Pemetaan yang sudah dilakukan oleh kepolisian akan menjadi skala prioritas dalam pelaksanaan sosialisasi tersebut. ”Ini akan kami laksanakan secara bertahap, menyesuaikan pemetaan polisi,” ucapnya.

Sedangkan, kampanye simpatik kemarin lanjut Fauzan dilakukan Kader Garda Bangsa sebagai rangkaian kegiatan dalam rangka HUT Garda Bangsa ke- 16 tahun yang jatuh pada 11 Maret mendatang. ”Kegiatan ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam meredam aksi begal jalanan,” tandasnya.

Ihya ulumuddin
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1108 seconds (0.1#10.140)