Polisi Buru Komplotan Begal
A
A
A
BOJONEGORO - Polisi terus memburu komplotan pelaku pencurian dengan kekerasan atau biasa disebut begal yang ditengarai sering beroperasi di wilayah Bojonegoro.
Setelah membekuk dua pelaku begal, kini polisi memburu tujuh pelaku begal lainnya. Dua pelaku begal yang dibekuk, yakni Wignyo, warga Desa Sambong Wangan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan Yanto, warga Sumurgung, Kecamatan/ Kabupaten Tuban. Yanto ditangkap saat sedang asyik ngopi di salah satu warung kopi di Cepu.
Sementara Wignyo dibekuk saat berada di sekitar Pasar Kalitidu. Dua begal yang dibekuk itu diduga sebagai anggota gerombolan begal yang anggotanya cukupbanyak. Kinipolisimemburu pelaku begal lainnya yang masih bebas. “Masih kita kembangkan terussertaberkoordinasidengan kepolisian luar Bojonegoro,” ujar Kapolres Bojonegoro AKBP Ady Wibowo kemarin.
Menurut Ady Wibowo, gerombolan begal ini terorganisasi dalam menjalankan aksi kejahatannya. Mereka bergerombol menjadi beberapa kelompok dan menyebar di sejumlah kabupaten seperti Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Blora, dan Rembang. “Indikasinya salah satu pelaku juga ada yang memakai senjata api (pistol). Juga membawa pedang dan senjata tajam lainnya,” ucapnya.
Gerombolan begal itu merupakan kelompok atau pemain lama yang sudah kerap beraksi di beberapa kota di Jawa Timur. Bahkan, dua begal yang sudah berhasil diringkus itu merupakan eks tahanan Mapolres Tuban atas kasus penggelapan barang pegadaian dengan kerugian mencapai Rp3 miliar lebih.
Dua begal yang ditangkap itu beraksi di 17 tempat kejadian perkara (TKP), di antaranya di Kabupaten Blora 10 lokasi, Bojonegoro (5), Rembang (1), dan Tuban (1). Di Kota Bojonegoro, kawanan pencuri itu beberapa waktu lalu telah menguras uang dan barang-barang berharga lain di beberapa kecamatan.
Muhammad roqib
Setelah membekuk dua pelaku begal, kini polisi memburu tujuh pelaku begal lainnya. Dua pelaku begal yang dibekuk, yakni Wignyo, warga Desa Sambong Wangan, Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan Yanto, warga Sumurgung, Kecamatan/ Kabupaten Tuban. Yanto ditangkap saat sedang asyik ngopi di salah satu warung kopi di Cepu.
Sementara Wignyo dibekuk saat berada di sekitar Pasar Kalitidu. Dua begal yang dibekuk itu diduga sebagai anggota gerombolan begal yang anggotanya cukupbanyak. Kinipolisimemburu pelaku begal lainnya yang masih bebas. “Masih kita kembangkan terussertaberkoordinasidengan kepolisian luar Bojonegoro,” ujar Kapolres Bojonegoro AKBP Ady Wibowo kemarin.
Menurut Ady Wibowo, gerombolan begal ini terorganisasi dalam menjalankan aksi kejahatannya. Mereka bergerombol menjadi beberapa kelompok dan menyebar di sejumlah kabupaten seperti Bojonegoro, Lamongan, Tuban, Blora, dan Rembang. “Indikasinya salah satu pelaku juga ada yang memakai senjata api (pistol). Juga membawa pedang dan senjata tajam lainnya,” ucapnya.
Gerombolan begal itu merupakan kelompok atau pemain lama yang sudah kerap beraksi di beberapa kota di Jawa Timur. Bahkan, dua begal yang sudah berhasil diringkus itu merupakan eks tahanan Mapolres Tuban atas kasus penggelapan barang pegadaian dengan kerugian mencapai Rp3 miliar lebih.
Dua begal yang ditangkap itu beraksi di 17 tempat kejadian perkara (TKP), di antaranya di Kabupaten Blora 10 lokasi, Bojonegoro (5), Rembang (1), dan Tuban (1). Di Kota Bojonegoro, kawanan pencuri itu beberapa waktu lalu telah menguras uang dan barang-barang berharga lain di beberapa kecamatan.
Muhammad roqib
(ftr)