Kader Desa Siaga Bencana Dituntut Proaktif

BATU - Memasuki pancaroba dari musim hujan ke kemarau, diprediksi curah hujan disertai angin kencang masih akan terjadi di wilayah Kota Batu.

Artinya, ancaman bencana alam masih mengintai. Kader Desa Siaga Bencana yang dibentuk pemerintah dituntut aktif memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang mitigasi bencana alam untuk mengurangi risiko kerugian material dan nonmaterial, termasuk korban jiwa.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) Kota Batu Eko Suhartono mengatakan, ada 75 kader Desa Siaga Bencana yang diundang ke Kantor Dinsosnaker Batu untuk mengikuti pelatihan tata cara menolong korban bencana alam dan penanggulangannya.

”Mereka berasal dari Desa Giripurno, Tulungrejo, Sumber Brantas, Gunungsari, Bumiaji, Pandanrejo, dan Desa Sidomulyo. Ke-8 desa ini termasuk daerah rawan bencana alam karena sering diterpa angin puting beliung dan bencana tanah longsor serta banjir bandang dari Sungai Brantas,” kata Eko.

Lewat pelatihan semacam ini, kata dia, minimal kader Desa Siaga Bencana bisa tanggap terhadap perubahan situasi di lingkungannya yang disebabkan bencana alam.

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu Rochim mengatakan, warga harus memiliki jiwa preventif menghadapi ancaman bencana alam. Masyarakat harus bisa membaca setiap perubahan alam.

Selain itu, melakukan tindakan nyata menyelamatkan diri, termasuk segera mengambil tindakan konkret untuk menyelamatkan penduduk lain di sekitar rumahnya.

Maman adi saputro