Revitalisasi APBS Segera Selesai

Selasa, 03 Maret 2015 - 12:22 WIB
Revitalisasi APBS Segera...
Revitalisasi APBS Segera Selesai
A A A
SURABAYA - Revitalisasi pendalaman dan pelebaran Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya segera terselesaikan.

Pengerukan ini diprediksi akan menumbuhkan perekonomian Jawa Timur (Jatim) sekitar 7,5% hingga 8%.“Semua kembali ke kondisi ekonomi makro nasional maupun internasional. Pelebaran dan pendalaman APBS sangat berdampak pada traffic kapal dari dan ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya serta jumlah barang yang diangkut makin besar,” kata Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III, Edy Priyanto, kemarin.

Jika melihat jumlah bongkar muat petikemas di Pelabuhan Tanjung Perak yang meningkat setiap tahunnya menjadi salah satu indikasi pertumbuhan ekonomi, seperti tahun 2014 lalu, jumlah peti kemas mencapai 3,1 juta TEUs. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2013 sebesar 2,9 juta TEUs.

Sementara bongkar muat barang curah kering di Pelabuhan Tanjung Perak pada 2014 mencapai 8,6 juta ton dan tahun 2013 dengan 7,3 juta ton. “Seiring dengan makin dekatnya penyelesaian pendalaman dan pelebaran APBS serta pemindahan jalur pipa gas eks Kodeco Energy, pada 2015 ini traffic kapal dan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak bakal meningkat 4% sampai 5%.

Dan lebih penting lagi waiting time kapal bersandar juga bisa diperpendek. Selama ini waiting time kapal mencapai satu pekan,” ujar Edy. Data BPS Jatim menunjukkan sampai triwulan III 2014 lalu, angka pertumbuhan ekonomi Jatim mencapai 6,02%. Besar angka pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan nasional.

Perekonomian Jatim diukur berdasarkan besar produk domestik regional bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada triwulan III-2014 sebesar Rp 328,40 triliun. Secara kumulatif, periode Januari-September-2014, PDRB Jatim mencapai Rp948,41 triliun. Hanya ada dua provinsi di Indonesia dengan tingkat PDRB lebih dari Rp 1.000 triliun, yakni Jatim dan DKI Jakarta.

Seperti diberitakan, proses pendalaman dan pelebaran APBS bisa lancar dilakukan menyusul keberhasilan PHE WMO memindahkan aliran gas dari daerah produksinya semula memakai pipa warisan Kodeco Energy ke pipa baru. Pipa lama warisan Kodeco yang kini dipotong-potong dan tinggal menunggu izin pengangkatan dari Kementerian Perhubungan.

Edy menambahkan, sebelum APBS diperlebar dan diperdalam, kapal peti kemas yang keluar-masuk Pelabuhan Tanjung Perak berukuran maksimal 4.000 TEUs. Itu pun kapasitas barang yang diangkut maksimal 1.000 TEUs. Revitalisasi APBS ini tak hanya mampu meningkatkan keluar- masuk alur peti kemas dan curah ke Tanjung Perak, melainkan beberapa pelabuhan private di sekitar Surabaya yang menggunakan alur APBS juga akan maju.

Sedikitnya ada sembilan pelabuhan private milik perusahaan besar di Jatim yang juga ikut diuntungkan di antaranya pelabuhan private milik Maspion, Petrokimia, Semen Gresik, Wilmar Nabati, hingga PLTU Gresik. Revitalisasi ini dipastikan tak hanya membawa keuntungan bagi Pelindo III, melainkan beberapa perusahaan lainnya yang juga terlibat langsung dalam pengiriman barang keluar pulau maupun luar negeri.

Baik ekspor maupun impor akan terlayani dengan lebih baik dan cepat. Karena dengan pelebaran alur, dua kapal besar bisa langsung masuk bersamaan ke Tanjung Perak dan pelabuhan private di sekitarnya. Direktur Utama Pelindo II Djarwo Surjanto mengatakan, pihaknya senang dengan proses pengerukan alur APBS. Dengan begitu, kapal-kapal besar akan segera bisa lewat. “Keberadaan kapal besar akan menumbuhkan perekonomian di Jatim,” katanya.

Arief ardliyanto
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0258 seconds (0.1#10.140)