PKB Gandeng NU Jaring Bacabup
A
A
A
JEMBER - Jelang Pilkada Jember, Partai Kebangkitan Bangsa memastikan akan menggandeng Nahdlatul Ulama. Hal ini dirasa sangat penting untuk mewujudkan target meraih kemenangan.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggandeng Nahdlatul Ulama (NU), baik PCNU Jember maupun PCNU Kencong, untuk menjadi Tim Desk Pilkada yang bertugas menilai bakal calon bupati (bacabup) yang mendaftar melalui tim penjaringan PKB Jember.
Bahkan, Abdullah Syamsul Arifin yang juga Ketua Tanfidyah PCNU Jember didaulat menjadi Ketua Tim Desk Pilkada PKB. DPP PKB memang memerintahkan DPC yang menggelar pilkada di daerahnya untuk membentuk Desk Pilkada. Desk Pilkada akan mengaudiensi serta menggali kesiapan bakal calon bupati yang mendaftar melalui penjaringan PKB Jember.
“Di mana pada penjaringan bacabup sudah ditentukan dalam Muscab PKB pada 30 Januari 2015 lalu,” kata Ketua DPC PKB Jember Miftahul Ulum, kemarin. Hingga saat ini, terdapat empat nama bakal calon bupati yang terjaring di DPC PKB Jember, yakni Miftahul Ulum dan Kepala Dinas PU Bina Marga Jember Rasyid Zakaria.
Kemudian dr Faida yang merupakan Direktur RS Bina Sehat dan M Arifin, Rektor IKIP PGRI Jember. Desk Pilkada selain meneliti kelengkapan, juga menggali komitmen dan penguasaan visi misi tentang NU dan persyaratan administrasi lain, terutama kesiapan calon yang akan maju. “Misalnya, apakah ijazah bermasalah atau tidak, rekam jejak, hingga kesiapan modal pun perlu dinilai,” ungkap Ulum.
Tim ini akan memberikan gambaran kepada DPP PKB untuk mendapatkan rekomendasi dari partai nantinya. Bakal calon bupati ini juga akan dijajaki kesiapannya menanggung konsekuensi terhadap sistem pemilihan langsung, termasuk ketentuan pencalonan dengan syarat dukungan 20% kursi DPRD Jember yang setara dengan 10 kursi.
PKB sudah memiliki modal 8 kursi sehingga tinggal menambah dukungan minimal 2 kursi lagi. Dalam hal ini, bakal calon bupati berkewajiban mendapatkan dukungan partai lain untuk berkoalisi. Namun, tim ini tidak memiliki kewenangan memberikan rekomendasi karena hal itu merupakan tanggung jawab penuh DPP PKB. “Tim Desk Pilkada tidak boleh menganulir, hanya mencatat,” ujar Ulum.
Namun, dalam hal ini PKB Jember tidak ingin sendiri, melainkan melibatkan NU secara kelembagaan. PKB sudah mengirimkan surat kepada NU untuk pengusulan nama yang akan diusulkan masuk ke Tim Desk Pilkada, baik itu PCNU Jember maupun PCNU Kencong.
Terpisah, hingga akhir pekan kemarin, ada beberapa bakal calon bupati yang mengambil formulir pencalonan dari Partai Nasdem Jember. Mereka adalah mantan Wakil Bupati Bagong Sutrisnadi, Direktur Rumah Sakit Bina Sehat dr Faida, Kepala Dinas PU Bina Marga Rasyid Zakaria, Rektor IKIP PGRI Jember Mohammad Arifin, serta Ketua DPD Nasdem Jember Mohammad Ekhsan.
Menurut Sekretaris DPD Partai Nasdem Purwanto Warsa Kesuma, selain kelima orang itu, masih ada bakal calon bupati lain yang berminat maju melalui Partai Nasdem. “Tim sukses mereka menghubungi panitia penjaringan Partai Nasdem melalui telepon. Dari 5 bacabup yang mengambil formulir, baru dokter Faida yang mengembalikan berkas,” ungkap Purwanto.
Nasdem, menurut dia, masih menunggu pengembalian berkas calon lainnya hingga 3 Maret mendatang. Setelah semua formulir dikembalikan, DPD Partai Nasdem menggelar rapat pleno pengurus harian untuk mengerucutkan menjadi tiga nama, yang selanjutnya dikirim ke DPW Partai Nasdem Jawa Timur.
P juliatmoko
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan menggandeng Nahdlatul Ulama (NU), baik PCNU Jember maupun PCNU Kencong, untuk menjadi Tim Desk Pilkada yang bertugas menilai bakal calon bupati (bacabup) yang mendaftar melalui tim penjaringan PKB Jember.
Bahkan, Abdullah Syamsul Arifin yang juga Ketua Tanfidyah PCNU Jember didaulat menjadi Ketua Tim Desk Pilkada PKB. DPP PKB memang memerintahkan DPC yang menggelar pilkada di daerahnya untuk membentuk Desk Pilkada. Desk Pilkada akan mengaudiensi serta menggali kesiapan bakal calon bupati yang mendaftar melalui penjaringan PKB Jember.
“Di mana pada penjaringan bacabup sudah ditentukan dalam Muscab PKB pada 30 Januari 2015 lalu,” kata Ketua DPC PKB Jember Miftahul Ulum, kemarin. Hingga saat ini, terdapat empat nama bakal calon bupati yang terjaring di DPC PKB Jember, yakni Miftahul Ulum dan Kepala Dinas PU Bina Marga Jember Rasyid Zakaria.
Kemudian dr Faida yang merupakan Direktur RS Bina Sehat dan M Arifin, Rektor IKIP PGRI Jember. Desk Pilkada selain meneliti kelengkapan, juga menggali komitmen dan penguasaan visi misi tentang NU dan persyaratan administrasi lain, terutama kesiapan calon yang akan maju. “Misalnya, apakah ijazah bermasalah atau tidak, rekam jejak, hingga kesiapan modal pun perlu dinilai,” ungkap Ulum.
Tim ini akan memberikan gambaran kepada DPP PKB untuk mendapatkan rekomendasi dari partai nantinya. Bakal calon bupati ini juga akan dijajaki kesiapannya menanggung konsekuensi terhadap sistem pemilihan langsung, termasuk ketentuan pencalonan dengan syarat dukungan 20% kursi DPRD Jember yang setara dengan 10 kursi.
PKB sudah memiliki modal 8 kursi sehingga tinggal menambah dukungan minimal 2 kursi lagi. Dalam hal ini, bakal calon bupati berkewajiban mendapatkan dukungan partai lain untuk berkoalisi. Namun, tim ini tidak memiliki kewenangan memberikan rekomendasi karena hal itu merupakan tanggung jawab penuh DPP PKB. “Tim Desk Pilkada tidak boleh menganulir, hanya mencatat,” ujar Ulum.
Namun, dalam hal ini PKB Jember tidak ingin sendiri, melainkan melibatkan NU secara kelembagaan. PKB sudah mengirimkan surat kepada NU untuk pengusulan nama yang akan diusulkan masuk ke Tim Desk Pilkada, baik itu PCNU Jember maupun PCNU Kencong.
Terpisah, hingga akhir pekan kemarin, ada beberapa bakal calon bupati yang mengambil formulir pencalonan dari Partai Nasdem Jember. Mereka adalah mantan Wakil Bupati Bagong Sutrisnadi, Direktur Rumah Sakit Bina Sehat dr Faida, Kepala Dinas PU Bina Marga Rasyid Zakaria, Rektor IKIP PGRI Jember Mohammad Arifin, serta Ketua DPD Nasdem Jember Mohammad Ekhsan.
Menurut Sekretaris DPD Partai Nasdem Purwanto Warsa Kesuma, selain kelima orang itu, masih ada bakal calon bupati lain yang berminat maju melalui Partai Nasdem. “Tim sukses mereka menghubungi panitia penjaringan Partai Nasdem melalui telepon. Dari 5 bacabup yang mengambil formulir, baru dokter Faida yang mengembalikan berkas,” ungkap Purwanto.
Nasdem, menurut dia, masih menunggu pengembalian berkas calon lainnya hingga 3 Maret mendatang. Setelah semua formulir dikembalikan, DPD Partai Nasdem menggelar rapat pleno pengurus harian untuk mengerucutkan menjadi tiga nama, yang selanjutnya dikirim ke DPW Partai Nasdem Jawa Timur.
P juliatmoko
(ftr)