Longsor Kali Gandong Kian Parah

Senin, 02 Maret 2015 - 10:31 WIB
Longsor Kali Gandong Kian Parah
Longsor Kali Gandong Kian Parah
A A A
BOJONEGORO - Longsor bantaran Kali Gandong di Dusun Korgan, Desa/Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, semakin parah.

Hingga saat ini belum ada rencana perbaikan bantaran sungai tersebut oleh pemerintah daerah (pemda) setempat. Bantaran sungai yang longsor bahkan bertambah panjang menjadi 400 meter dari sebelumnya hanya 100 meter. Lebar longsoran juga bertambah dari 20 meter menjadi 50 meter. Sementara kedalaman longsoran sekitar 20 meter.

Bantaran Kali Gandong yang longsor itu kini menyerupai danau kecil. Tebing yang longsor ikut menyeret ratusan pohon bambu yang semula berada di tepi sungai. Selain itu, puluhan pohon mangga dan pohon pisang juga tercebur ke dasar sungai. Kamar mandi berdinding tembok berukuran 3x3 m milik Marem, 67, warga setempat, ikut tergerus longsor dan masuk ke sungai.

Sementara air Kali Gandong berwarna kuning kecokelatan bercampur lumpur tampak mengalir deras. Tebing yang longsor kini hanya berjarak 2–3 meter dari rumah Marem. Rumah berdinding kayu jati itu hanya ditinggali oleh Marem. Sebelumnya rumah Mbah Dono yang berdinding sasak bambu dan kayu yang berada di dekat tebing Kaligandong yang longsor telah lebih dulu dibongkar.

“Sebetulnya saya sudah sangat khawatir. Takut kalau sewaktu- waktu tebing yang longsor ikut menyeret rumah ini. Makanya saya ingin cepat membongkar rumah dan segera pindah. Tetapi mau bagaimana lagi, belum ada biaya untuk membongkar rumah,” ujar Marem sedih.

Marem menuturkan, beberapa kali petugas dari desa, kecamatan, dan Polsek Purwosari datang dan mengecek kondisi longsor bantaran Kali Gandong ini. Namun, kata dia, mereka hanya mengecek dan mengumbar janji akan membantu memperbaiki tebing yang longsor atau memindahkan rumah. “Tapi sampai sekarang mereka cuma janji saja. Sudah dua tahun ini longsor terjadi tetapi belum ada tindakan apa-apa,” ujarnya.

Selain rumah Marem posisinya paling dekat dengan tebing Kaligandong yang longsor, rumah warga lainnya yang terancam terkena longsoran yakni rumah Suryono, Rawan, Wakiran, Samuri, Sumi, Jamari, Kemi, Sujud, Warti, Purnomo, Budi, Parto, Kiswoto, Keri, dan Kadir. Rumah-rumah warga ini hanya berjarak 5–10 meter dari tebing sungai yang terus longsor tersebut.

Menurut warga lainnya, Purnomo, kondisi bantaran Kaligandong yang longsor kini semakin mengkhawatirkan dan mendekati permukiman warga. Sebetulnya, kata dia, warga mau bergotong royong menahan tebing yang longsor itu. Tetapi, perlu ada bantuan dari pemerintah untuk biaya pembangunan tangkisan atau tanggul. “Kalau dibiarkan longsor terus,, puluhan rumah warga di dekat Kaligandong akan terseret longsor dan masuk sungai,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Nadif Ulfa, mengaku belum mendapatkan laporan mengenai longsor bantaran Kali Gandong tersebut. “Sampai saat ini belum ada laporan longsor Kali gandong itu,” ujarnya.

Menurutnya, upaya penanggulangan longsor sungai itu melibatkan instansi lainnya seperti Dinas Pengairan dan Dinas Pekerjaan Umum. Sedangkan bila ada upaya relokasi rumah warga yang terkena dampak longsor, perlu melibatkan pihak kecamatan dan desa.

“Pihak kecamatan dan desa yang bisa mengupayakan relokasi rumah warga yang terkena dampak longsor itu. Misalnya memakai tanah kas desa untuk ditempati bagi warga yang menjadi korban longsor,” ujarnya.

Diketahui, Kali Gandong merupakan anak Sungai Bengawan Solo. Panjang aliran sungai ini sekitar delapan kilometer mulai dari Kecamatan Tambakrejo, Gayam, dan berakhir di Purwosari. Selama musim hujan ini Kali Gandong sering meluap.

Muhammad roqib
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7360 seconds (0.1#10.140)
pixels