Kumpulkan Koin, Kecam Australia
A
A
A
”Hancurkan, hancurkan, hancurkan.” Teriakan itu terdengar serentak, membahana di halaman SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya, kemarin. Ratusan murid sekolahan di Jalan Pucang Anom itu protes berat atas sikap Perdana Menteri (PM) Australia Tony Abbot yang mengungkit bantuan kemanusiaan negaranya senilai Rp1triliun yang disumbangkan ke Indonesia pascabencana tsunami.
Bocah-bocah SD ini menilai, pernyataan salah negarawan asal Negeri Kanguru itu mencerminkan sikap intervensi, bahkan menginjakinjak harga diri dan kedaulatan bangsa. ”Memberi bantuan, menyumbang harus ikhlas jangan diungkit-ungkit. Kalau diungkit namanya tidak ikhlas,” kata Raffi Albana Anugerah, salah seorang siswa kelas IV yang ikut dalam aksi penggalangan koin untuk Australia di sekolahnya.
Dalam aksi ini, bukan hanya siswa yang rela menyisihkan uang sakunya. Di antara wali murid yang menunggu tidak mau ketinggalan membuka dompet lalu mengeluarkan beberapa lembar uang kertas. Orang tua dan wali murid setuju atas aksi tersebut. Bagi mereka, ini cara memupuk jiwa nasionalisme sejak dini. Rasa terlecehkan sebagai bangsa Indonesia terlihat dari ekspresi para murid.
Ini dibuktikan dari keberadaan foto Tony Abbot yang tertempel di kardus sumbangan. Foto itu disilang dengan spidol merah. Beberapa lembar poster juga dibentangkan. ”Tegakkan hukum, jangan gentar Indonesiaku, kami bangsa yang punya harga diri dan kedaulatan,”adalah pernyataan yang dituliskan pada poster. Sejumlah murid secara bergantian juga berorasi.
Mereka mendorong Pemerintah Indonesia secepatnya mengeksekusi mati dua warga Negara Australia yang tersandung kasus narkoba. Wakil Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, Edy Purnomo, tidak ketinggalan berorasi membakar semangat anak didiknya. ”Hari ini (kemarin) kami gelar aksi galang koin dalam rangka mengembalikan kedaulatan harga diri bangsa,” ujar Edy disambut pekik kata Merdeka dari para siswa.
Pria berkacamata minus ini salut dan bangga atas rasa nasionalisme para murid. Sejumlah sekolahan dan elemen masyarakat lainnya juga mengadakan aksi yang sama. Salah satunya di SMP Muhammadiyah, kawasan Dupak Bangunsari. Selain itu, di sekitaran Gedung Negara Grahadi yang digelar elemen masyarakat.
Soeprayitno
Surabaya
Bocah-bocah SD ini menilai, pernyataan salah negarawan asal Negeri Kanguru itu mencerminkan sikap intervensi, bahkan menginjakinjak harga diri dan kedaulatan bangsa. ”Memberi bantuan, menyumbang harus ikhlas jangan diungkit-ungkit. Kalau diungkit namanya tidak ikhlas,” kata Raffi Albana Anugerah, salah seorang siswa kelas IV yang ikut dalam aksi penggalangan koin untuk Australia di sekolahnya.
Dalam aksi ini, bukan hanya siswa yang rela menyisihkan uang sakunya. Di antara wali murid yang menunggu tidak mau ketinggalan membuka dompet lalu mengeluarkan beberapa lembar uang kertas. Orang tua dan wali murid setuju atas aksi tersebut. Bagi mereka, ini cara memupuk jiwa nasionalisme sejak dini. Rasa terlecehkan sebagai bangsa Indonesia terlihat dari ekspresi para murid.
Ini dibuktikan dari keberadaan foto Tony Abbot yang tertempel di kardus sumbangan. Foto itu disilang dengan spidol merah. Beberapa lembar poster juga dibentangkan. ”Tegakkan hukum, jangan gentar Indonesiaku, kami bangsa yang punya harga diri dan kedaulatan,”adalah pernyataan yang dituliskan pada poster. Sejumlah murid secara bergantian juga berorasi.
Mereka mendorong Pemerintah Indonesia secepatnya mengeksekusi mati dua warga Negara Australia yang tersandung kasus narkoba. Wakil Kepala SD Muhammadiyah 4 Pucang, Edy Purnomo, tidak ketinggalan berorasi membakar semangat anak didiknya. ”Hari ini (kemarin) kami gelar aksi galang koin dalam rangka mengembalikan kedaulatan harga diri bangsa,” ujar Edy disambut pekik kata Merdeka dari para siswa.
Pria berkacamata minus ini salut dan bangga atas rasa nasionalisme para murid. Sejumlah sekolahan dan elemen masyarakat lainnya juga mengadakan aksi yang sama. Salah satunya di SMP Muhammadiyah, kawasan Dupak Bangunsari. Selain itu, di sekitaran Gedung Negara Grahadi yang digelar elemen masyarakat.
Soeprayitno
Surabaya
(bbg)