Grogi Meski Sudah Sering Naik Panggung
A
A
A
SURABAYA - Audisi Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 2015 kemarin memasuki hari kedua. Banyak peserta dari beberapa daerah berdatangan ke lokasi audisi di Radio Kota FM Jalan Citandui 16.
Salah satunya peserta asal Sidoarjo, Sofis Beauty, yang sejak pagi sudah bersiap mengikuti audisi. Meski udara Kota Surabaya cukup terik, tapi tidak menyurutkan niatnya untuk tampil menyanyi di depan juri KDI. Sofis sapaan akrab gadis berusia 17 tahun ini, dengan suara nyaring menyanyikan lagu berjudul Karmila .
Wajahnya menunjukkan sedikit grogi tetapi dia tetap mencoba tenang dalam tahapan audisi satu per satu. Sofis mengaku grogi karena baru pertama kali mengikuti audisi walaupun sebenarnya sudah sering mengisi acara pernikahan sebagai singer maupun penyanyi di orkesorkes. “Menyanyi itu belajar sendiri secara otodidak dan secara tidak langsung terlatih sendiri dari ikut nyanyi di orkes-orkes atau mengisi acara pernikahan,” kata Sofis saat dijumpai seusai mengikuti audisi.
Saat tampil di depan dewan juri, gadis yang masih duduk di kelas 2 SMA 1 Sidoarjo itu tidak hanya menunjukkan kemampuan bernyanyi, tetapi juga keahliannya di bidang lain, yakni karate. Ya, sejak kelas 2 SD, Sofis sudah belajar karate dari sang mama dan sekarang memegang sabuk hitam.
Sofis mengenakan busana serba hitam berharap dirinya lolos di ajang KDI karena dia ingin membahagiakan orang tuanya lewat bakat yang dimiliki. Peserta lain yang tidak kalah seru saat datang ke audisi KDI, yakni Mutiara Syarifah M.Z, peserta dari Sumenep, Madura, yang datang sejak malam dan menginap di rumah saudaranya. Bahkan, dia juga ikut berpanaspanasan untuk antrean masuk menghadap juri.
Gadis berusia 19 tahun ini kemarin menyanyikan tiga lagu, yakni Liku-Liku, Leha , dan Secawan Madu . Ia berharap dengan lagu andalannya tersebut bisa lolos audisi. “Ini audisi pertamaku, ya harapannya semoga bisa lolos supaya nanti bisa membahagiakan orang tua,” kata perempuan yang kemarin mengenakan busana terusan berwarna putih dan hitam itu.
Sama seperti Sofis yang belajar menyanyi secara otodidak. Dia juga belajar sendiri dari berbagai aliran jenis musik, namun yang ditekuni sampai sekarang lebih banyak dangdut dan pop. “Awalnya belajar lagu-lagu pop, tapi waktu dengar lagu dangdut kok asyik akhirnya belajar dan sering ikut nyanyi di acara wedding sama teman dan sekarang ini aku ikut audisi KDI,” kata Mutiara.
Uniknya lagi, dalam ajang ini tidak dibatasi usia sehingga siapa pun yang mempunyai bakat menyanyi bisa ikut acara ini, seperti Nafisah Al Mais Aidiyah atau yang akrab disapa Ais. Gadis ini masih berusia 12 tahun ini datang dari Denpasar, Bali, dengan diantar sang ayah.
Peserta lain yang tidak kalah seru, yakni kadang ada yang menyanyi sambil membawakan satu goyangan ciptaan mereka atau sekadar menari dengan tarian tradisional, bahkan kemarin, ada yang menari kuda lumping dihadapkan dewan juri.
Mamik Wijayanti
Salah satunya peserta asal Sidoarjo, Sofis Beauty, yang sejak pagi sudah bersiap mengikuti audisi. Meski udara Kota Surabaya cukup terik, tapi tidak menyurutkan niatnya untuk tampil menyanyi di depan juri KDI. Sofis sapaan akrab gadis berusia 17 tahun ini, dengan suara nyaring menyanyikan lagu berjudul Karmila .
Wajahnya menunjukkan sedikit grogi tetapi dia tetap mencoba tenang dalam tahapan audisi satu per satu. Sofis mengaku grogi karena baru pertama kali mengikuti audisi walaupun sebenarnya sudah sering mengisi acara pernikahan sebagai singer maupun penyanyi di orkesorkes. “Menyanyi itu belajar sendiri secara otodidak dan secara tidak langsung terlatih sendiri dari ikut nyanyi di orkes-orkes atau mengisi acara pernikahan,” kata Sofis saat dijumpai seusai mengikuti audisi.
Saat tampil di depan dewan juri, gadis yang masih duduk di kelas 2 SMA 1 Sidoarjo itu tidak hanya menunjukkan kemampuan bernyanyi, tetapi juga keahliannya di bidang lain, yakni karate. Ya, sejak kelas 2 SD, Sofis sudah belajar karate dari sang mama dan sekarang memegang sabuk hitam.
Sofis mengenakan busana serba hitam berharap dirinya lolos di ajang KDI karena dia ingin membahagiakan orang tuanya lewat bakat yang dimiliki. Peserta lain yang tidak kalah seru saat datang ke audisi KDI, yakni Mutiara Syarifah M.Z, peserta dari Sumenep, Madura, yang datang sejak malam dan menginap di rumah saudaranya. Bahkan, dia juga ikut berpanaspanasan untuk antrean masuk menghadap juri.
Gadis berusia 19 tahun ini kemarin menyanyikan tiga lagu, yakni Liku-Liku, Leha , dan Secawan Madu . Ia berharap dengan lagu andalannya tersebut bisa lolos audisi. “Ini audisi pertamaku, ya harapannya semoga bisa lolos supaya nanti bisa membahagiakan orang tua,” kata perempuan yang kemarin mengenakan busana terusan berwarna putih dan hitam itu.
Sama seperti Sofis yang belajar menyanyi secara otodidak. Dia juga belajar sendiri dari berbagai aliran jenis musik, namun yang ditekuni sampai sekarang lebih banyak dangdut dan pop. “Awalnya belajar lagu-lagu pop, tapi waktu dengar lagu dangdut kok asyik akhirnya belajar dan sering ikut nyanyi di acara wedding sama teman dan sekarang ini aku ikut audisi KDI,” kata Mutiara.
Uniknya lagi, dalam ajang ini tidak dibatasi usia sehingga siapa pun yang mempunyai bakat menyanyi bisa ikut acara ini, seperti Nafisah Al Mais Aidiyah atau yang akrab disapa Ais. Gadis ini masih berusia 12 tahun ini datang dari Denpasar, Bali, dengan diantar sang ayah.
Peserta lain yang tidak kalah seru, yakni kadang ada yang menyanyi sambil membawakan satu goyangan ciptaan mereka atau sekadar menari dengan tarian tradisional, bahkan kemarin, ada yang menari kuda lumping dihadapkan dewan juri.
Mamik Wijayanti
(ftr)