Gemerlap Merah dan Emas Sambut Imlek
A
A
A
MALANG - Suasana tahun baru China kian terasa di Kota Malang. Berbagai persiapan mulai dari penyucian tempat ibadah hingga gelar busana bernuansa oriental tersaji dalam beberapa hari terakhir ini.
Seperti dalam acara Lomba dan Fashion Show on The Road, kemarin. Belasan model dengan percaya diri berlenggak-lenggok di Jalan Ijen untuk memperagakan rancangan busana karya desainer muda Kota Pendidikan. Sebagian besar busana yang disajikan tak lepas dari nuansa Imlek. Warna merah dan emas tampak mendominasi. Selain itu, sebagian desainer mencoba memadukan budaya pribumi yang diwakili dengan corak batik dan corak oriental.
Perpaduan ini memunculkan gaun indah batik dalam balutan warna merah dan emas. Acara ini disambut antusias oleh ratusan warga yang mendapatkan tontonan gratis. “Saya senang dengan acara seperti ini, karena bisa melihat gaun-gaun indah sekaligus sebagai upaya memupuk kerukunan antarwarga,” ujar Ani, salah satu pengunjung.
Selain fashion show, umat Konghucu Kota Malang melakukan berbagai persiapan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2566 yang jatuh pada Kamis (19/2). Salah satunya dengan memandikan patung para dewa di Tempat Ibadah Tri Dhrama (TITD) Eng An Kiong, Kota Malang. Ada 24 patung dewa dan dewi yang dicuci dalam kegiatan itu.
Selain mencuci patung para dewa dan dewi, umat juga membersihkan meja altar untuk tempat patung dewa dan dewi. Altar atau disebut dengan Gam tersebut diberikan berbagai jenis wewangian serta sajian persembahan, baik kue, makanan, maupun ikan bandeng berukuran besar.
Kepala Seksi Tao Yayasan TITD Eng An Kiong Kota Malang, Ervan Hindarto, 70, menyebutkan, pembersihan patung serta meja altar ini dilakukan setelah para dewa dan dewi diyakini pergi ke langit. “Ini juga sebagai bentuk penyucian umat untuk menyambut kembali kedatangan para dewa dan dewi ke bumi, serta saat perayaan Tahun Baru Imlek mendatang,” tuturnya.
Melalui pembersihan patung dan altar ini diharapkan kehadiran kembali roh dewa dan dewi akan membawa keberuntungan bagi seluruh umat di bumi. Kegiatan pembersihan patung dan altar itu akan dilaksanakan hingga Selasa (17/2) mendatang. Setelah itu, mulai Rabu(18/2) malam hingga Kamis (19/2), akan digelar berbagai rangkaian upacara perayaan Tahun Baru Imlek.
Humas Yayasan TITD Eng An Kiong Kota Malang, Bungsu Anton Triyono mengatakan, seluruh rangkaian kegiatan perayaan Tahun Baru Imlek sudah dimulai. Sebelum kegiatan pembersihan patung dan altar, juga sudah digelar kegiatan sembahyang Sang Sien. “Sembahyang ini bertujuan mengantar dewa dan dewi pergi ke langit. Para dewa dan dewi ini bertugas melaporkan perbuatan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ungkapnya.
Selain sembahyangan rutin, menurutnya, kegiatan menyambut Tahun Baru Imlek pada tahun ini juga diisi dengan berbagai perlombaan untuk anakanak, seperti lomba menggambar dan mewarnai. Selain itu, juga akan digelar pertunjukan kesenian tradisional Tionghoa serta pameran seni rupa bertemakan Imlek.
Yuswantoro
Seperti dalam acara Lomba dan Fashion Show on The Road, kemarin. Belasan model dengan percaya diri berlenggak-lenggok di Jalan Ijen untuk memperagakan rancangan busana karya desainer muda Kota Pendidikan. Sebagian besar busana yang disajikan tak lepas dari nuansa Imlek. Warna merah dan emas tampak mendominasi. Selain itu, sebagian desainer mencoba memadukan budaya pribumi yang diwakili dengan corak batik dan corak oriental.
Perpaduan ini memunculkan gaun indah batik dalam balutan warna merah dan emas. Acara ini disambut antusias oleh ratusan warga yang mendapatkan tontonan gratis. “Saya senang dengan acara seperti ini, karena bisa melihat gaun-gaun indah sekaligus sebagai upaya memupuk kerukunan antarwarga,” ujar Ani, salah satu pengunjung.
Selain fashion show, umat Konghucu Kota Malang melakukan berbagai persiapan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2566 yang jatuh pada Kamis (19/2). Salah satunya dengan memandikan patung para dewa di Tempat Ibadah Tri Dhrama (TITD) Eng An Kiong, Kota Malang. Ada 24 patung dewa dan dewi yang dicuci dalam kegiatan itu.
Selain mencuci patung para dewa dan dewi, umat juga membersihkan meja altar untuk tempat patung dewa dan dewi. Altar atau disebut dengan Gam tersebut diberikan berbagai jenis wewangian serta sajian persembahan, baik kue, makanan, maupun ikan bandeng berukuran besar.
Kepala Seksi Tao Yayasan TITD Eng An Kiong Kota Malang, Ervan Hindarto, 70, menyebutkan, pembersihan patung serta meja altar ini dilakukan setelah para dewa dan dewi diyakini pergi ke langit. “Ini juga sebagai bentuk penyucian umat untuk menyambut kembali kedatangan para dewa dan dewi ke bumi, serta saat perayaan Tahun Baru Imlek mendatang,” tuturnya.
Melalui pembersihan patung dan altar ini diharapkan kehadiran kembali roh dewa dan dewi akan membawa keberuntungan bagi seluruh umat di bumi. Kegiatan pembersihan patung dan altar itu akan dilaksanakan hingga Selasa (17/2) mendatang. Setelah itu, mulai Rabu(18/2) malam hingga Kamis (19/2), akan digelar berbagai rangkaian upacara perayaan Tahun Baru Imlek.
Humas Yayasan TITD Eng An Kiong Kota Malang, Bungsu Anton Triyono mengatakan, seluruh rangkaian kegiatan perayaan Tahun Baru Imlek sudah dimulai. Sebelum kegiatan pembersihan patung dan altar, juga sudah digelar kegiatan sembahyang Sang Sien. “Sembahyang ini bertujuan mengantar dewa dan dewi pergi ke langit. Para dewa dan dewi ini bertugas melaporkan perbuatan manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ungkapnya.
Selain sembahyangan rutin, menurutnya, kegiatan menyambut Tahun Baru Imlek pada tahun ini juga diisi dengan berbagai perlombaan untuk anakanak, seperti lomba menggambar dan mewarnai. Selain itu, juga akan digelar pertunjukan kesenian tradisional Tionghoa serta pameran seni rupa bertemakan Imlek.
Yuswantoro
(ftr)