Mayat Laki-Laki Ditemukan Mengapung di Majalengka
A
A
A
MAJALENGKA - Warga Kabupaten Majalengka digemparkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki di Desa Ampel, Kecamatan Ligung, Jumat (13/2/2015).
Kabar yang beredar, mayat itu merupakan jenazah Otong Iyan, pemandu wisata yang hilang akibat terbawa arus sungai Cilongkrang saat memandu belasan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di objek wisata Gua Lalay, Desa Sukadana, Kecamatan Argapura.
Mayat tersebut ditemukan dalam keadaan telanjang bulat di bantaran sungai Sindupraja Desa Ampel. Mayat itu diperkirakan sudah tiga tiga hari.
Salah seorang saksi mata yang juga perangkat Desa Ampel, Wahyono mengatakan, penemuan mayat itu ketika dirinya hendak berangkat ke sawah miliknya. Namun tiba-tiba, di pinggir sungai mencium bau tak sedap dan setelah ditelusuri ternyata mayat.
"Baunya sangat menyengat, tinggi badannya sekitar 160 cm," ujarnya.
Melihat penemuan itu, dia pun melaporkan ke warga lainnya dan setelah itu melaporkannya ke polsek terdekat.
Kapolres Majalengka AKBP Suyudi Ario Seto melalui Kasat Reskrim AKP Andhika Fitransyah mengatakan, mayat tersebut sampai saat ini masih diperiksa.
Ditanya apakah ada kemungkinan jika mayat tersebut merupakan salah satu korban yang dicari di objek wisata Gua Lalay, pihaknya tidak mau membenarkan.
"Sampai saat ini mayat masih diperiksa di Rumah Sakit Majalengka, nanti kita tunggu hasilnya," ungkapnya.
Terpisah, Kapolsek Argapura M Paweka mengatakan, untuk sementara ini dari hasil pemeriksaan mayat yang ditemukan itu bukan korban yang saat ini dicari Tim Basarnas.
"Tadi dapat laporan dari petugas medis, tinggi badan antara korban di objek wisata Gua Lalay dan korban saat ini berbeda. Karena kalau tinggi badan itu tidak bisa berubah, kecuali berat badan. Jadi kemungkinan besar bukan," ucapnya.
Namun, orangtua korban (Otong Iyan) saat ini telah diambil sampel darahnya untuk dilakukan tes DNA.
"Karena di RSUD Majalengka tidak ada alatnya. Jadi jenazah harus dibawa ke RSUD Bhayangkara yang ada di Indramayu," ujarnya.
Kapolsek, terkait pencarian terhadap Otong Iyan, memasuki hari keempat ini difokuskan di pusaran air yang dicurigai sebagai tempat tenggelamnya Otong Iyan. "Proses pencarian hari keempat difokuskan di pusaran-pusaran air dan penyisiran ke arah hilir."
Penyisiran dilakukan mulai dari Gua Lalay hingga ke daerah hilir di Salamanggu. "Tempat-tempat yang dicurigai terdapat pusaran air seperti Leuwikancah, Leuwi Bunut, dan lainnya," katanya.
Kabar yang beredar, mayat itu merupakan jenazah Otong Iyan, pemandu wisata yang hilang akibat terbawa arus sungai Cilongkrang saat memandu belasan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di objek wisata Gua Lalay, Desa Sukadana, Kecamatan Argapura.
Mayat tersebut ditemukan dalam keadaan telanjang bulat di bantaran sungai Sindupraja Desa Ampel. Mayat itu diperkirakan sudah tiga tiga hari.
Salah seorang saksi mata yang juga perangkat Desa Ampel, Wahyono mengatakan, penemuan mayat itu ketika dirinya hendak berangkat ke sawah miliknya. Namun tiba-tiba, di pinggir sungai mencium bau tak sedap dan setelah ditelusuri ternyata mayat.
"Baunya sangat menyengat, tinggi badannya sekitar 160 cm," ujarnya.
Melihat penemuan itu, dia pun melaporkan ke warga lainnya dan setelah itu melaporkannya ke polsek terdekat.
Kapolres Majalengka AKBP Suyudi Ario Seto melalui Kasat Reskrim AKP Andhika Fitransyah mengatakan, mayat tersebut sampai saat ini masih diperiksa.
Ditanya apakah ada kemungkinan jika mayat tersebut merupakan salah satu korban yang dicari di objek wisata Gua Lalay, pihaknya tidak mau membenarkan.
"Sampai saat ini mayat masih diperiksa di Rumah Sakit Majalengka, nanti kita tunggu hasilnya," ungkapnya.
Terpisah, Kapolsek Argapura M Paweka mengatakan, untuk sementara ini dari hasil pemeriksaan mayat yang ditemukan itu bukan korban yang saat ini dicari Tim Basarnas.
"Tadi dapat laporan dari petugas medis, tinggi badan antara korban di objek wisata Gua Lalay dan korban saat ini berbeda. Karena kalau tinggi badan itu tidak bisa berubah, kecuali berat badan. Jadi kemungkinan besar bukan," ucapnya.
Namun, orangtua korban (Otong Iyan) saat ini telah diambil sampel darahnya untuk dilakukan tes DNA.
"Karena di RSUD Majalengka tidak ada alatnya. Jadi jenazah harus dibawa ke RSUD Bhayangkara yang ada di Indramayu," ujarnya.
Kapolsek, terkait pencarian terhadap Otong Iyan, memasuki hari keempat ini difokuskan di pusaran air yang dicurigai sebagai tempat tenggelamnya Otong Iyan. "Proses pencarian hari keempat difokuskan di pusaran-pusaran air dan penyisiran ke arah hilir."
Penyisiran dilakukan mulai dari Gua Lalay hingga ke daerah hilir di Salamanggu. "Tempat-tempat yang dicurigai terdapat pusaran air seperti Leuwikancah, Leuwi Bunut, dan lainnya," katanya.
(zik)