Polda Pamer Mobil Patwal Ferrari

Minggu, 08 Februari 2015 - 12:08 WIB
Polda Pamer Mobil Patwal Ferrari
Polda Pamer Mobil Patwal Ferrari
A A A
SURABAYA - Sebuah pemandangan menarik mewarnai peluncuran program Peduli Keselamatan (Peka) 2015 Polda Jatim di Lapangan Makodam V/Brawijaya kemarin. Sebuah mobil Ferrari muncul di tengah-tengah acara. Mobil mewah tersebut didandani ala penampilan mobil Patwal polisi lengkap dengan stripping mobil Patwal Satlantas Polri. Mobil tersebut juga memakai nomor polisi khusus kendaraan dinas polisi 12402-X. Menurut informasi, mobil miliaran tersebut terdapat dua unit. Belum diketahui pasti mobil miliaran tersebut bantuan dari siapa. Namun, sejumlah pengunjung yang datang sangat antusias berfoto bersama. Beberapa di antaranya tak malu untuk ber-selfie di depan Ferrari tersebut. Bukan hanya masyarakat umum, sejumlah anggota polisi juga sepertinya kaget melihat mobil Patwal tersebut. Beberapa dari mereka juga mengaku baru tahu kalau Ditlantas menggunakan Ferrari untuk kendaraan Patwal. Tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Jawa Timur cukup tinggi. Korban meninggal dunia didominasi pekerja swasta dan kaum muda yang masuk kategori usia produktif. Celakanya, kemacetan lalu lintas menambah parah fakta itu. Inilah yang melatar belakangi Polda Jatim kembali menggelar program Peduli Keselamatan (Peka) 2015, yang dibuka Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (MenPan) Yuddy Chrisnandi di Lapangan Makodam V/Brawijaya. Peka melibatkan seluruh polres, unsur TNI, PNS, pelajar dan mahasiswa, pengelola jalan tol, perusahaan otobus (PO), serta lapisan masyarakat lain di 38 kabupaten/kota. Peka tahun ini menekankan kesadaran, ketertiban, dan keselamatan berlalu lintas di jalan tol maupun jalan umum, termasuk larangan penggunaan mobil angkutan barang untuk penumpang. Menurut Yuddy, program ini merupakan program yang pernah dilaksanakan tingkat nasional, dengan Jatim sebagai pelopor. Apel ini bagian kampanye aksi keselamatan lalu lintas. Program ini berangkat dari kesadaran bersama masyarakat, kata Yuddy. Politisi Partai Hanura ini yakin, Peka di Jatim akan mempengaruhi cara berpikir dan bertindak ke arah keselamatan lalu lintas. Dia menilai program Peka bisa menjadi bagian percepatan reformasi birokrasi sekaligus revolusi mental yang dicanangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Bicara revolusi mental, Yuddy juga yakin Peka akan menjadi bagian mengubah karakter masyarakat dalam berlalu lintas. Keyakinan ini tidak luput dari program dalam Peka. Di antaranya keselamatan di jalan tol, penindakan pelanggaran bus dan truk, safety riding , tertib traffic light , lombaPatroliKeselamatanSekolah (PKS), duta lalu lintas, baris bersama, dan lainnya. Catatan Direktorat Lalu Lintas Polda Jatim menyebut, dalam sehari ada 13 korban meninggal dunia dalam kecelakaan lalu lintas. Bus yang ugal-ugalan, dan penggunaan mobil barang untuk penumpang. Semoga Jatim Peka buka acara seremonial belaka. Pelaksanaan yang komprehensif jadi kunci keberhasilan acara ini, kata Yuddy. Usai apel, Yuddy menyebut tanpa peran serta semua lapisan masyarakat sulit bagi kepolisian menekan angka kecelakaan lalu lintas. Menurutnya, anggaran aparatur yang ada bagi kepolisian baru 60% untuk mewujudkan minimal essetial force (MEF). Dan dari anggaran tersebut, 70% di antaranya untuk belanja pegawai. Sedikit yang untuk pengadaan sarana dan prasarana. Gubernur Jatim Soekarwo yang juga hadir di acara yang sama tidak menampik terjadinya kemacetan di Jatim. Selain memperbaiki dan menambah jalurarteri dantol, Soekarwo menyebut pihaknya memperbanyak pengoperasian kereta api komuter. Pakde, sapaannya, menyebut ada komuter Surabaya-Sidoarjo, Surabaya-Malang, dan Surabaya-Mojokerto. Belum lagi Surabaya-Lamongan. Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf sebatas mengamini semua yang disampaikan Menpan.Soeprayitno
(bbg)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6348 seconds (0.1#10.140)