Tarian India Goyang Kampus Untag

Jum'at, 06 Februari 2015 - 11:44 WIB
Tarian India Goyang...
Tarian India Goyang Kampus Untag
A A A
SURABAYA - Tema India kini menjadi tren di Indonesia. Terlebih seringnya tayangan beberapa serial yang mengangkat cerita asli Tanah Hindustan itu.

Belum lagi seringnya artis pemeran serial tersebut di layar kaca, duet bareng artis Indonesia. Tren Korea yang sempat mendera kaum muda pun lewat, tinggal cerita. Pergeseran ketertarikan mereka yang muda, dari Korea ke India bisa dilihat dari berjubelnya pelajar dan mahasiswa di Graha Wiyata Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, tempat dihelatnya Festival of India in Indonesia, kemarin.

Mulai makanan, tari-tarian, dan kesenian Hindustan disuguhkan. Tari Ganapati Vadhana menjadi suguhan pembuka. Dengan lincahnya, penari berputar cepat, dengan sesekali menabur bunga. Tabuhan gendang berpadu tiupan terompet dengan suara khas mirip seronen madura ataupun terompet iringan reog ponorogo semakin rancak terdengar.

Terlebih dilengkapi suara beradunya simbal mini. Aransemen Kuch Kuch Hota Haimereka bawakan. Sontak di antara penonton terbawa suasana, ada yang duduk sambil bergoyang ala India. Salah satunya Samantha Sonya, siswi kelas X-IPA 2 SMA 17 Agustus 1945 Surabaya. ”Keren tariannya. India sekarang jadi tren. Bajunya penuh warna,” tutur Sonya.

Siswi berjilbab ini begitu menikmati kesenian sekaligus hiburan. Manoj, warga keturunan India di Surabaya mengaku senang bisa membantu menampilkan kesenian nenek moyangnya di Surabaya. ”Saya warga Surabaya. Saya di sini membantu,” kata Manoj ditemui di belakang panggung.

Warga Perumahan Darmo Permai ini menyebut ada tujuh tarian yang ditampilkan. Ada solo dan bersama.”Tarian solo yang jadi pembuka namanya Ganapati Vadhana. Ini menggambarkan Ganesha,” tuturnya.

Pria berpostur tinggi besar ikut senang bersamaan maraknya stasiun televisi di Tanah Air menyuguhkan serial India. Dubes India untuk Indonesia, Manish, menyebut, akan mengadakan Festival of India in Indonesia di beberapa kota. Banyak warga keturunan India di Indonesia. ”Kesenian Gujarat, Garba kami tampilkan,” katanya ditemui di Untag Surabaya.

Warga keturunan India di Indonesia, kata Manish, ada di Jakarta, Medan, Surabaya, Bandung, Purwakarta, Yogyakarta, dan lainnya. Festival akan dilaksanakan hingga Mei mendatang. Sementara Rektor Untag, Ida Ayu Brahmasari, menyebut festival ini bagian memperluas kerja sama. ”Lewat kegiatan semacam ini kita kenalkan banyak budaya bangsa lain ke mahasiswa,” kata Ida Ayu.

Khusus untuk dosen, kata Ida Ayu, kampusnya juga mengirimkan diantara mereka studi lanjut kebeberapan egara, termasuk India. ”Soal dibukanya prodi Bahasa India, tidak menutup kemungkinan,” katanya.

Soeprayitno
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1049 seconds (0.1#10.140)