Waspada, Ancaman Pohon Tumbang Meluas

Minggu, 01 Februari 2015 - 00:10 WIB
Waspada, Ancaman Pohon Tumbang Meluas
Waspada, Ancaman Pohon Tumbang Meluas
A A A
SEMARANG - Selama musim penghujan tahun ini, peristiwa pohon tumbang mulai marak di Kota Semarang. Setidaknya, sudah ada tiga peristiwa pohon tumbang yang terjadi di Kota Lumpia pada bulan Januari 2015.

Kasus pertama terjadi pada 17 Januari lalu di Arteri Yos Sudarso Semarang. Salah satu pengendara motor, Aji Wahyunto (28), warga Cangkep Lor RT 4/2, Purworejo, tewas seketika saat tertimpa pohon tumbang di lokasi itu.

Kamis (29/1/2014) malam, peristiwa pohon tumbang kembali terjadi di Jalan Pandanaran Semarang. Sebuah pohon asem tua ambruk dan menimpa dua mobil serta dua sepeda motor yang berada di bawahnya.

Bahkan, satu orang pengendara motor terluka berat dan harus dilarikan ke rumah sakit Dr Kariadi Semarang.

Sabtu (31/1/2015), kasus pohon tumbang kembali terjadi di Jalan Kedungmundu Raya, tepatnya setelah jembatan tol Kedungmundu. Meski tidak ada korban jiwa, ambruknya pohon jenis angsana itu membuat salah satu warga mengalami luka lecet dan menyebabkan kemacetan panjang.

Warga yang terluka yakni Jauhari (54). Saat kejadian, dirinya sedang makan di warung yang berada di bawah pohon tersebut.

"Awalnya ada dahan pohon patah satu kali. Setengah jam kemudian pohon kembali tumbang dan beberapa ranting menimpa saya. Saya langsung lari ke dalam warung untuk menyelamatkan diri," kata dia.

Menurut Jauhari, saat pohon tumbang terjadi, angin bertiup tidak terlalu kencang. Pihaknya menduga, pohon tumbang akibat tidak kuat menahan daun yang berat akibat air hujan.

"Untung pohon tidak langsung ambruk yakni masih menggantung. Kalau langsung ambruk, pasti mengenai pengendara."

Kepala Bidang Pertamanan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Semarang Budi Prakosa saat dikonfirmasi mengatakan, pohon tumbang memang rawan terjadi di Kota Semarang. Mengingat, hampir seluruh pohon peneduh tepi jalan di Kota Semarang merupakan pohon jenis angsana yang rawan tumbang.

Pihaknya mengaku hanya bias melakukan pemangkasan dahan pohon dan pemotongan terhadap pohon mati untuk mengantisipasi adanya pohon tumbang. Sebab, jika dibabat habis, akan banyak masyarakat yang protes.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3894 seconds (0.1#10.140)