Investor Balikpapan Incar Pasar Surabaya
A
A
A
SURABAYA - Pasar Kota Pahlawan masih menjadi daya tarik kuat dalam pengembangan properti di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Mereka ingin menggaet pembeli di kawasan komersial berupa pergudangan dan rumah toko (ruko). Salah satu pengembang yang sedang gencar memperoleh investor dari Surabaya atau Jawa Timur (Jatim) pada umumnya adalah PT Bintang Ommega Sakti (BOS). Pengembang ini sengaja membangun kawasan komersial terpadu, Haryono Commercial Center (HCC), untuk dipertontonkan kepada masyarakat Jatim dalam acara pameran properti bertajuk ”Surabaya Property Expo”.
”Kami menargetkan bisa menjual kawasan komersial di Ba-likpapan senilai Rp25 miliar,” kata Andi Hermawan, Head Marketing Haryono Commercial Center (HCC) di Grand City, Surabaya, kemarin. Andi sangat yakin bisa menjual kawasan komersial berupa ruko dan pergudangan, karena daerah yang dikembangkan berada di area mengalami perkembangan pesat. Dalam kawasan ini nanti ada pergudangan, ruko, dan hunian.
Kawasan ini juga akan menjadi pusat bisnis yang ada di daerah ini. Untuk persentasenya, Andi menegaskan, kalau pergudangan terdapat 10% hingga 15%, hunian 15%, sedangkan sisanya area komersial dan ruko. Area ini akan menarik investor karena terdapat 20 gudang dan 200 ruko dengan ukuran 11x18 meter persegi dengan ketinggian 4,5 meter. ”Luas lahan yang kami kembangkan ada 8 hektare. Saat ini sedang proses pembangunan,” katanya.
Selain mengincar pembeli perseorangan untuk ruko, HCC juga mencari investor untuk ikut mengembangkan tower yang sedang dibangun. Investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan kawasan terpadu ini mencapai Rp1,2 triliun. Dengan lokasi yang sangat strategis ini, diyakini banyak investor yang akan merapat.
Surabaya, ujar dia, menjadi penyumbang terbanyak setelah Jakarta dalam pembelian properti yang ada di Balikpapan. Investor ini kebanyakan membeli pergudangan untuk berbagai usaha, mulai dari jasa, distribusi pipa, ban, dan usaha-usaha lain. ”Pembeli dari Surabaya dan Jakarta menguasai 80%. Persentase keduanya 50% dalam jumlah pembelian,” ujar Andi.
Presiden Direktur BOS Land, Christian Soetio menyatakan, HCC merupakan proyek pertama BOS Land tahun ini setelah tahun lalu sukses dengan sejumlah proyek besar di Balikpapan dan Samarinda. Untuk HCC, hunian ini terdapat 288 unit dengan 2 tipe. Lokasi HCC sangat strategis berada di Jalan MT Haryono yang merupakan jalan utama di Balikpapan.
”Akses kawasan ini juga dekat dengan Bandara Sepinggan dan terminal peti kemas Karangau,” katanya. Untuk harga yang ditawarkan, Christian mengatakan, hunian dipatok seharga Rp1,2 miliar. Sementara ruko multiguna akan ditawarkan mulai dari harga Rp1,8 miliar dengan fasilitas lengkap, seperti lift barang, air, listrik, dankantin.
Total ada 150 unit ruko dengan luas 6 x 18 meter dan 6 x 25 meter. ”Kami memberikan kesempatan pada warga Surabaya untuk berinvestasi di Balikpapan,” kata dia.
Arief Ardliyanto
Mereka ingin menggaet pembeli di kawasan komersial berupa pergudangan dan rumah toko (ruko). Salah satu pengembang yang sedang gencar memperoleh investor dari Surabaya atau Jawa Timur (Jatim) pada umumnya adalah PT Bintang Ommega Sakti (BOS). Pengembang ini sengaja membangun kawasan komersial terpadu, Haryono Commercial Center (HCC), untuk dipertontonkan kepada masyarakat Jatim dalam acara pameran properti bertajuk ”Surabaya Property Expo”.
”Kami menargetkan bisa menjual kawasan komersial di Ba-likpapan senilai Rp25 miliar,” kata Andi Hermawan, Head Marketing Haryono Commercial Center (HCC) di Grand City, Surabaya, kemarin. Andi sangat yakin bisa menjual kawasan komersial berupa ruko dan pergudangan, karena daerah yang dikembangkan berada di area mengalami perkembangan pesat. Dalam kawasan ini nanti ada pergudangan, ruko, dan hunian.
Kawasan ini juga akan menjadi pusat bisnis yang ada di daerah ini. Untuk persentasenya, Andi menegaskan, kalau pergudangan terdapat 10% hingga 15%, hunian 15%, sedangkan sisanya area komersial dan ruko. Area ini akan menarik investor karena terdapat 20 gudang dan 200 ruko dengan ukuran 11x18 meter persegi dengan ketinggian 4,5 meter. ”Luas lahan yang kami kembangkan ada 8 hektare. Saat ini sedang proses pembangunan,” katanya.
Selain mengincar pembeli perseorangan untuk ruko, HCC juga mencari investor untuk ikut mengembangkan tower yang sedang dibangun. Investasi yang dikeluarkan untuk pembangunan kawasan terpadu ini mencapai Rp1,2 triliun. Dengan lokasi yang sangat strategis ini, diyakini banyak investor yang akan merapat.
Surabaya, ujar dia, menjadi penyumbang terbanyak setelah Jakarta dalam pembelian properti yang ada di Balikpapan. Investor ini kebanyakan membeli pergudangan untuk berbagai usaha, mulai dari jasa, distribusi pipa, ban, dan usaha-usaha lain. ”Pembeli dari Surabaya dan Jakarta menguasai 80%. Persentase keduanya 50% dalam jumlah pembelian,” ujar Andi.
Presiden Direktur BOS Land, Christian Soetio menyatakan, HCC merupakan proyek pertama BOS Land tahun ini setelah tahun lalu sukses dengan sejumlah proyek besar di Balikpapan dan Samarinda. Untuk HCC, hunian ini terdapat 288 unit dengan 2 tipe. Lokasi HCC sangat strategis berada di Jalan MT Haryono yang merupakan jalan utama di Balikpapan.
”Akses kawasan ini juga dekat dengan Bandara Sepinggan dan terminal peti kemas Karangau,” katanya. Untuk harga yang ditawarkan, Christian mengatakan, hunian dipatok seharga Rp1,2 miliar. Sementara ruko multiguna akan ditawarkan mulai dari harga Rp1,8 miliar dengan fasilitas lengkap, seperti lift barang, air, listrik, dankantin.
Total ada 150 unit ruko dengan luas 6 x 18 meter dan 6 x 25 meter. ”Kami memberikan kesempatan pada warga Surabaya untuk berinvestasi di Balikpapan,” kata dia.
Arief Ardliyanto
(ftr)