Harga Komoditas Masih Fluktuatif

Sabtu, 24 Januari 2015 - 10:56 WIB
Harga Komoditas Masih Fluktuatif
Harga Komoditas Masih Fluktuatif
A A A
YOGYAKARTA - Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti (HS), merealisasikan janjinya untuk terjun langsung memantau harga sejumlah komoditi pascapenurunan harga BBM, awal pekan ini.

Harga sejumlah komoditas terpantau naik, sebagian lain mulai stabil dan turun. Hasil pantauan HS di Pasar Beringharjo menunjukkan, harga telur ayam ras naik dari Rp21.000 per kilogram (kg) menjadi Rp22.000 per kg. Ayam potong naik dari Rp30.000 menjadi Rp32.000 per kg. Komoditi yang turun antara lain cabai merah besar dari Rp90.000 per kg menjadi Rp30.000 per kg, cabai rawit merah dari Rp73.000 per kg menjadi Rp40.000 per kg, bawang merah dari Rp16.000 per kg menjadi Rp10.000 per kg.

Harga komoditi yang stabil meliputi beras, daging sapi, dan terigu. “Komoditi yang dimonitor harganya relatif stabil, tapi ada juga yang turun dan ada yang naik. Saya sudah minta dinas terkait untuk terus memonitor fluktuasi harga,” ucap HS usai memantau harga di Pasar Beringharjo, kemarin.

Tak hanya itu, HS meminta masyarakat membeli kebutuhan secara wajar. Menurutnya, kenaikan harga juga dipengaruhi karena permintaan yang tinggi. HS mengatakan, distributor untuk bisa secara rasional menghitung kembali harga pascaturunnya BBM bersubsidi. “Kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM harapannya juga diikuti turunnya harga kebutuhan pokok,” katanya.

Kepala Disperindagkoptan Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, sudah mendata distributor maupun pedagang besar yang menyuplai barang ke wilayah Kota Yogyakarta. Jumlah distributor di Kota Yogyakarta tidak banyak, hanya berkisar 10 hingga 15 distributor saja. Suyana mengatakan, pihaknya juga sudah mengirimi mereka surat. “Kami kirimi surat sesuai instruksi Kementerian Perdagangan, supaya mereka bisa melakukan koreksi harga,” ungkapnya.

Dia mengatakan, distributor merupakan salah satu penentu harga kebutuhan pokok di pasaran. Sedangkan untuk komoditi sayuran biasanya langsung diambil dari petani. Ia menegaskan, pemerintah tidak bisa melakukan intervensi harga pasar, kecuali untuk komoditi beras melalui operasi pasar bersama Perum Bulog.

Sodik
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7356 seconds (0.1#10.140)