Dewan pun Kini Ada Lembaga Pemantaunya
A
A
A
MEDAN - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang diberikan kewenangan oleh undang- undang untuk mengawasi pemerintah, kini punya lembaga yang secara khusus memantau dan mengawasi kinerjanya pula.
Hal itu sebagai bentuk kritik kepada Dewan yang dianggap belum memenuhi harapan. Puluhan aktivis, tokoh pemuda, dan masyarakat bersepakat mendeklarasikan Forum Pemantau Wakil Rakyat (Format) di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Rabu (21/1). Format merupakan sebuah wadah yang didirikan atas kegelisahan dan kekhawatiran kinerja para legislator.
“Sebuah paradoks, di tengah kemuraman negeri ini, para wakil rakyat justru menjadi aktor pelestari kerusakan negeri dengan melakukan berbagai bentuk penyimpangan, seperti korupsi, mengeluarkan kebijakan neoliberalisme, bahkan terlibat narkoba,” ungkap salah satu penggagas Format, Tajuddin Nur, saat membacakan selebaran aspirasinya seusai mendeklarasikan lembaga tersebut di depan Gedung DPRD Sumut.
Usai mendeklarasikan diri, puluhan aktivis yang tergabung dalam Format diterima langsung oleh ketua dan wakil ketua DPRD Sumut serta para unsur pimpinan fraksi. “Kami sangat mendukung kehadiran lembaga yang akan ikut mengawasi kami. Ingatkan kami jika lupa, dan tegur kami jika salah,” ujar Ketua DPRD Sumut, Ajib Shah.
Ajib menganggap Format hadir sebagai bentuk kecintaan kepada Sumut dan para wakil rakyatnya yang sama-sama menginginkan adanya perubahan dan perbaikan. Itu sebabnya dia menganggap Format sebagai mitra kerja dan bukan lembaga yang harus berhadap- hadapan ke depannya.
M Rinaldi Khair
Hal itu sebagai bentuk kritik kepada Dewan yang dianggap belum memenuhi harapan. Puluhan aktivis, tokoh pemuda, dan masyarakat bersepakat mendeklarasikan Forum Pemantau Wakil Rakyat (Format) di Gedung DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan, Rabu (21/1). Format merupakan sebuah wadah yang didirikan atas kegelisahan dan kekhawatiran kinerja para legislator.
“Sebuah paradoks, di tengah kemuraman negeri ini, para wakil rakyat justru menjadi aktor pelestari kerusakan negeri dengan melakukan berbagai bentuk penyimpangan, seperti korupsi, mengeluarkan kebijakan neoliberalisme, bahkan terlibat narkoba,” ungkap salah satu penggagas Format, Tajuddin Nur, saat membacakan selebaran aspirasinya seusai mendeklarasikan lembaga tersebut di depan Gedung DPRD Sumut.
Usai mendeklarasikan diri, puluhan aktivis yang tergabung dalam Format diterima langsung oleh ketua dan wakil ketua DPRD Sumut serta para unsur pimpinan fraksi. “Kami sangat mendukung kehadiran lembaga yang akan ikut mengawasi kami. Ingatkan kami jika lupa, dan tegur kami jika salah,” ujar Ketua DPRD Sumut, Ajib Shah.
Ajib menganggap Format hadir sebagai bentuk kecintaan kepada Sumut dan para wakil rakyatnya yang sama-sama menginginkan adanya perubahan dan perbaikan. Itu sebabnya dia menganggap Format sebagai mitra kerja dan bukan lembaga yang harus berhadap- hadapan ke depannya.
M Rinaldi Khair
(ftr)