70 Karyawan Garmen Keracunan

Kamis, 22 Januari 2015 - 10:25 WIB
70 Karyawan Garmen Keracunan
70 Karyawan Garmen Keracunan
A A A
SLEMAN - Puluhan karyawan PT Mataran Tunggal Garmen (MTG) di Balong, Donoharjo, Ngaglik, Sleman, kemarin, keracunan makanan.

Diduga mereka keracunan nasi pecel telur. Dugaan ini mengemuka karena karyawan menderita sakit dengan gejala keracunan setelah melahap nasi pecel telur yang disediakan pabrik saat jam istirahat. Gejala yang mereka rasakan antara lain mual, panas, dingin, muntah, dan pusing.

Untuk memastikan penyakitnya, selain membawa karyawan ke Rumah Sakit Panti Nugroho, Pakem, instansi terkait juga mengambil sampel makanan untuk pemeriksaan medis maupun penyelidikan kepolisian. Berdasarkan informasi di lapangan, kasus dugaan keracunan berawal saat istirahat makan siang pukul 12.00 WIB.

Karyawan mendapatkan menu makan siang berupa nasi pecel lauk telur di ruang makan pabrik. Seusai makan siang pukul 14.30 WIB, sejumlah karyawan tibatiba merasa mual dan muntah, bahkan ada yang pingsan. Karena jumlah karyawan dengan gejala sama terus bertambah, manajemen pabrik membawa mereka ke RS Panti Nugroho.

Karyawan yang datang ke rumah sakit ini silih berganti berdatangan hingga pukul 20.15 WIB. Banyaknya pasien membuat pihak rumah sakit terpaksa melakukan perawatan di selasar Unit Gawat Darurat (IGD). Kepala IGD RS Panti, Nugroho Liliyana mengatakan, untuk penanganan kasus ini, pihaknya melakukan tindakan sesuai gejala yang dialami pasien, seperti mual dan pusing.

Untuk pertolongan pertama diberikan cairan infus dan obat-obatan. Dari gejala yang ada pada karyawan, klaim dia, semunnya langsung bisa ditangani. Bagi yang sudah baik kondisinya bisa langsung pulang. Untuk sementara jumlah yang tertangani sekitar 50 orang. “Kami terus mendata semua pasien yang datang,” ucap Liliyana.

Kapolsek Ngaglik Kompol Partono mengatakan, dari keterangan manajemen PT MTG jumlah karyawan yang menderita gejala keracunan ada 70 orang, khususnya mereka yang mengonsumsi nasi pecel itu. “Itu keterangan dari manajemen, tapi secara pasti kami masih terus mendata. Apalagi masih ada karyawan yang datang,” ungkap Partono saat memantau penanganan kasus itu di RS Panti Nugroho.

Menurut Parono, dugaan sementara penyebab keracunan, yakni nasi pecel yang dimakan saat istirahat siang. Tetapi untuk kepastiannya, selain menunggu penanganan medis dan keterangan dari saksi korban, polisi juga akan menguji laboratorium sisa makan siang guna memastikan kandungan di dalamnya.

“Kami sudah mengamankan sisa makanan untuk pengembangan penyelidikan, termasuk menunggu uji laboratorium. Karena itu, belum bisa memastikan penyebab kejadiannya,” ungkapnya.

Salah satu karyawan PT MTG yang mengalami gejala keracunan, Ria Subiarti, 30, merasakan mual disertai nyeri perut dan lemas. Dia mengalami hal itu sekitar setengah jam seusai mengonsumsi nasi pecel telur saat makan siang.

“Saat itu, tiba-tiba rasanya mual dan muntah-muntah serta lemas,” kata warga Donoharjo, Ngaglik, saat ditemui seusai mendapatkan perawatan medis.

Priyo Setyawan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6190 seconds (0.1#10.140)