Runway Rusak Kacaukan Juanda

Selasa, 20 Januari 2015 - 10:48 WIB
Runway Rusak Kacaukan Juanda
Runway Rusak Kacaukan Juanda
A A A
SURABAYA - Bandara Internasional Juanda pagi kemarin tiba-tiba ditutup sekitar 4,5 jam lantaran perbaikan landasan pacu atau runway. Sekitar 90 penerbangan dari dan menuju Surabaya menjadi “korban”.

Sebanyak 90 penerbangan tersebut terdiri atas 52 jadwal pemberangkatan dan 38 jadwal kedatangan dari maskapai Sriwijaya Air, Lion Air, dan Garuda Indonesia. Sebagian penerbangan itu terpaksa dibatalkan dan sebagian lain dialihkan ke Bandara Adi Sumarno, Solo, Jawa Tengah, dan Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali.

Pemberangkatan yang tertunda, di antaranya Lion Air IW1897 tujuan Semarang, Lion Air JT749 tujuan Jakarta, Lion Air JT366 tujuan Tarakan, Sriwijaya Air SJ232 tujuan Balikpapan, Lion Air JT 220 tujuan Banjarmasin, Batik Air ID6417 tujuan Jakarta, Sriwijaya Air SJ 235 tujuan Jakarta, dan Kalstar KD 609 tujuan Berau. “Semua maskapai mengalami delay penerbangan tadi (siang kemarin),” kata Vice President Domestic 3 Garuda Indonesia Ari Suryanta saat dihubungi tadi malam.

Ari menjelaskan, pemberitahuan penutupan Bandara Juanda diterimanya mendadak. Hal ini membuat maskapai kebingungan karena mereka harus berhadapan langsung dengan para penumpang yang juga bingung. Setelah mendapat informasi keberangkatan ditunda, para penumpang yang sudah siap protes. Beruntung para penumpang bisa memahami situasi tersebut.

“Iya...jelas, kami dikomplain. Tapi kami beri pengertian bahwa kondisi landasan tak memungkinkan dan membahayakan penerbangan,” ujar dia. Ari mengakui, penutupan Bandara Juanda yang tiba-tiba kemarin mengakibatkan kerugian material tidak sedikit bagi maskapai. Sebab pesawat yang terlanjur terbang sebagian terpaksa kembali ke bandara asal.

Padahal sebagian bahan bakar telah terpakai dan di sisi lain mereka juga harus memberi kompensasi kepada penumpang. “Tetapi kami belum menghitung secara jelas jumlah kerugiannya. Yang penting semua terkondisikan dengan baik,” katanya.

Distrik Manajer Sriwijaya Air Surabaya, Hendrik Ardiansyah, mengaku pihaknya sudah memberikan kompensasi kepada penumpang, walau sebenarnya bukan tanggung jawab maskapainya. “Itu kami lakukan sebagai bentuk layanan kami kepada penumpang,” katanya.

Hendrik mengungkapkan, ada enam penerbangan yang kemarin tertunda, yaitu Surabaya- Semarang, Surabaya-Makassar, Surabaya-Balikpapan (dua penerbangan), Surabaya- Yogyakarta, dan Surabaya-Jakarta. “Yang paling lama menunggu antara empat hingga lima jam ada di rute Surabaya- Makassar dan Surabaya-Balikpapan,” ujarnya.

Sebagian penumpang yang telah naik pesawat bahkan diminta turun dan menunggu di ruang tunggu hingga perbaikan runway selesai. Untuk menenangkan seluruh penumpang yang terdampak, selain memberikan kompensasi seperti diinstruksikan Angkasa Pura, Sriwijaya Air juga berusaha menyajikan informasi cepat dan akurat. “Kami tidak ingin mereka mendapatkan info salah, karena itu kami berupaya memberikan info cepat dan akurat,” katanya.

Sementara itu, lima pesawat dari Bandung tujuan Surabaya pun batal terbang. Bahkan, pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ7632 terpaksa putar balik ke Bandara Husein Sastranegara Bandung setelah 30 menit lepas landas.

Manager AirAsia Indonesia Bandung, Bangkit Adi Winato menuturkan, pihaknya segera menginformasikan kepada pilot untuk kembali ke Bandung setelah mendapat pemberitahuan ada penutupan Bandara Juanda untuk perbaikan runway . “Pesawat kami terpaksa balik lagi,” kata Bangkit.

General Manager PT Angkasa Pura II Yayan Hendrayani mengaku mendapatkan informasi penutupan Bandara Juanda secara mendadak. Informasi itu diterimanya sekitar pukul 11.00 WIB. Pihak Angkasa Pura I menginformasikan kemungkinan perbaikan runway baru selesai pukul 17.00 WIB.

Manager Pelayanan dan Umum PT Angkasa Pura I Didik Tjatur Prasetya menjelaskan, perbaikan terpaksa harus dilakukan mendadak lantaran kondisi landasan sangat membahayakan. Ada beberapa titik di sekitar landasan 10 kilometer 1600 yang aspalnya terkelupas akibat cuaca.

Aspal berlubang dengan ukuran antara 15-70 cm tepat berada di pijakan pesawat saat take-off dan landing. Perbaikan dimulai sekitar jam 11.00 WIB dan baru selesai pukul 15.30 WIB. “Selama perbaikan itu tidak ada penerbangan,” kata Didik, kemarin.

Menurut Didik, perbaikan biasa dilaksanakan malam hari. Namun melihat kondisinya berbahaya, Angkasa Pura I memutuskan menunda jadwal penerbangan demi perbaikan landasan pacu. “Perbaikan harus kami lakukan hari ini juga. Sebenarnya, kami juga melakukan perbaikan-perbaikan kecil pada malam hari. Ini dilakukan sesuai dengan standar penerbangan internasional,” tutur dia.

Menurut dia, perbaikan landasan pacu sepanjang 3.000 meter itu dilakukan supaya lalu lintas pesawat semakin baik dan tidak terganggu oleh jalan rusak. Pemilihan jadwal perbaikan ini juga dilatarbelakangi bahwa pada jam tersebut arus penerbangan sepi. Namun di luar perkiraan, ada puluhan pesawat yang terlambat beroperasi.

“Namun ini semua di luar perkiraan kami. Untuk itu, kami minta maaf kepada seluruh penumpang supaya mereka memahami kondisi ini,” katanya. Bahkan, kata dia, akibat penutupanBandaraJuanda, pihaknya juga meminta sejumlah maskapai membagikan kompensasi khusus, seperti makanan dan minuman.

Hingga perbaikan selesai, seluruh kompensasi itu juga sudah dibagikan kepada penumpang melalui maskapai penerbangan. Tercatat ada 400-an penumpang terkena dampak perbaikan itu. “Sekali lagi kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Perbaikan ini yang terakhir,” katanya.

Penutupan selama 4,5 jam kemarin praktis membuat ratusan penumpang Bandara Juanda keleleran . Banyak dari mereka mengaku baru tahu ada perbaikan landasan pagi kemarin. Suprianto, penumpang tujuan Jakarta mengatakan, tidak ada pemberitahuan sebelumnya bahwa akan ada perbaikan runway . Karena itu, dia pun datang sesuai jadwal tiket yang dibelinya.

“Saya yang sudah boarding masih menunggu. Saya lihat di luar juga masih banyak penumpang keleleran karena penerbangannya ditunda,” kata Suprianto.

Lutfi Yuhandi/Arif Ardliyanto/ Yogi Pasha/Ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1098 seconds (0.1#10.140)