Kuat Dikonsep, Lemah Dipraktik

Jum'at, 16 Januari 2015 - 13:11 WIB
Kuat Dikonsep, Lemah...
Kuat Dikonsep, Lemah Dipraktik
A A A
MOJOKERTO - Pembangunan jalan raya merupakan andalan Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa (MKP). Selama empat tahun ratusan kilometer jalan dibangun pria asli Mojokerto.

Sayangnya, program ini hanya kuat dikonsep tapi lemah dipraktik. Akibatnya, banyak pembangunan jalan yang tak tuntas. Seperti yang terlihat di Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko. Kendati proyek jalan ini telah rampung tahun 2013 silam, namun tak dibarengi dengan penataan median jalan. Median jalan selebar 3 meter itu tak semuanya disentuh pembangunan.

Sebagian jalur di sisi utara, pemkab menanami trembesi dan rerumputan. Namun, beberapa bagian lainnya masih berupa tanah kosong. Rumput yang ditamankan tampak liar tak terawat. Begitu juga median jalan di sisi selatan. Pembatas jalan di tengah itu juga tak disentuh pembangunan. Praktis median jalan initerlihat keringdanditumbuhi tanaman liar.

Pemandangan ini tak sebanding dengan kondisi jalan aspal dan beton di jalur tersebut. Terlebih, median jalan terlalu lebar sehingga kondisi masing-masing sisi jalan menjadi tidak terlalu lebar. Tahun lalu, Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa mengaku bakal merombak kembali median jalan ini dengan membongkarnya dengan ukuran lebih kecil.

Namun, hingga saat ini rencana itu tak juga terealisasi. Kondisi jalan terlihat tak terawat dan terkesan mandek. Padahal jalur ini merupakan akses utama yang berbatasan dengan wilayah Kota Mojokerto. “Saya memang melihat ada perencanaan yang salah, tidak utuh,” kata Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto Kurniawan Eka Nugraha, kemarin.

Kondisi sama juga terjadi di Jalan Raya Dlanggu - Kutorejo, Jalan Raya Puri, serta di sejumlah jalur menuju kawasan wisata Pacet. Kendati setahun lebih rampung dibangun, tapi pemkab tak juga merombak jembatan itu. Kondisi jalan menyempit disetiap jembatan dan memicu kecelakaan lalu lintas. Rencana pemkab melebarkan sejumlah jembatan hingga saat ini belum terealisasi.

Ia menilai dalam membangun jalan, pemkab hanya fokus pada kondisi jalan. Padahal ada banyak hal yang direncanakan pula sebelum jalan dibangun, seperti jembatan. Harusnya, kata politikus PKS ini, perencanaan yang dilakukan pemkab menyeluruh. “Sehingga tak ada kesan proyek itu asal jadi. Untuk jembatan semestinya diperlebar jika jalannya sudah diperlebar,” ujarnya.

Kabag Humas Pemkab Mojokerto Alfiyah Ernawati mengungkapkan, pemkab telah merencanakan pembangunan taman di median Jalan RA Basuni, Sooko, tahun ini. Sayangnya, Erna tak menyebut konsep perencanaan yang dimiliki. Begitu juga soal anggaran yang disediakan.

“Taman di RA Basuni tahun ini akan dibangun,” kata Erna. Soal banyaknya jembatan sempit di sejumlah proyek pelebaran jalan, Erna mengaku belum mendapati kepastian dan masih berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga.

Tritus julan
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8566 seconds (0.1#10.140)