Terendam Banjir, Sekolah Diliburkan
A
A
A
KUDUS - Sejumlah sekolah di Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus terpaksa memulangkan siswanya lebih awal lantaran sekolah terendam air banjir.
Sekolah yang aktivitas belajar mengajarnya terganggu akibat banjir MI Darul Ulum 01, MI Darul Ulum 02, Madrasah Aliyah Darul Ulum, serta SD 05 Ngembalrejo. Ketinggian air di sejumlah sekolah ini bervariasi antara 2 cm-20 cm.
Sementara ketinggian air banjir di jalur alternatif Pati-Semarang yang melintas di Kecamatan Bae Kudus sekitar 30 cm. Sejumlah kendaraan roda dua terlihat mogok di tengah jalan setelah pengendara nekat menerjang rendaman air banjir itu. Salah seorang guru Madrasah Aliyah Darul Ulum Marjuki mengatakan hujan dengan intensitas tinggi sudah mulai mengguyur sejak Minggu (11/1) malam hingga dini hari kemarin.
Akibatnya, Sungai Dawe meluap dan airnya limpas hingga menggenangi jalan dan sekolah dan sejumlah fasilitas publik lainnya. Karena kondisinya tidak memungkinkan, pihak pengelola MA Darul Ulum terpaksa memulangkan siswanya. Pihak sekolah khawatir genangan air banjir bertambah tinggi. Jika memaksakan diri melaksanakan kegiatan belajar- mengajar justru malah bisa membahayakan keselamatan para siswa.
“Kami khawatir karena sebelumnya air pernah mencapai 1 meter. Daripada nanti terjadi hal tak diinginkan, kita akhirnya pulangkan siswa lebih awal,” kata Marjuki kemarin. Ditanya sampai kapan siswa akan diliburkan, Marjuki belum dapat memastikan. Hal itu tergantung situasi dan kondisi di lapangan. Jika air sudah surut dan kondisinya memungkinkan maka aktivitas belajarmengajar akan digelar lagi. Salah seorang siswa Madrasah Aliyah Darul Ulum Khoirul Falaq mengungkapkan banjir yang merendam sekolahnya sudah terjadi berulang kali.
Dia berharap ada perbaikan sehingga kondisi tersebut tidak terus terjadi. “Kalau dibiarkan, aktivitas belajar kami yang terganggu,” ucapnya. Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, selain di Ngembalrejo, banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Dawe ini juga menggenangi sejumlah wilayah tetangga Desa Kirig dan Mejobo Kecamatan Mejobo.
Di sejumlah desa ini banjir juga merendam akses jalan, sekolahan, dan sejumlah fasilitas publik lainnya. Kabid Dikdas Disdikpora Kabupaten Kudus Kasmudi mengatakan, pihaknya hanya mendapat laporan tiga sekolah yang terendam air banjir. Beberapa di antaranya SD Golantepus IV dan SD II Mejobo. Untuk SD Golantepus IV diliburkan karena ketinggian air mencapai 20 cm. Adapun aktivitas belajar-mengajar di SD II Mejobo tetap berjalan normal karena ketinggian air banjir hanya sekitar 2 cm.
“Kalau sekolah lain saya malah belum mendapat laporan. Semoga banjir cepat surut dan aktivitas kembali normal,” tandasnya.
Muhammad oliez
Sekolah yang aktivitas belajar mengajarnya terganggu akibat banjir MI Darul Ulum 01, MI Darul Ulum 02, Madrasah Aliyah Darul Ulum, serta SD 05 Ngembalrejo. Ketinggian air di sejumlah sekolah ini bervariasi antara 2 cm-20 cm.
Sementara ketinggian air banjir di jalur alternatif Pati-Semarang yang melintas di Kecamatan Bae Kudus sekitar 30 cm. Sejumlah kendaraan roda dua terlihat mogok di tengah jalan setelah pengendara nekat menerjang rendaman air banjir itu. Salah seorang guru Madrasah Aliyah Darul Ulum Marjuki mengatakan hujan dengan intensitas tinggi sudah mulai mengguyur sejak Minggu (11/1) malam hingga dini hari kemarin.
Akibatnya, Sungai Dawe meluap dan airnya limpas hingga menggenangi jalan dan sekolah dan sejumlah fasilitas publik lainnya. Karena kondisinya tidak memungkinkan, pihak pengelola MA Darul Ulum terpaksa memulangkan siswanya. Pihak sekolah khawatir genangan air banjir bertambah tinggi. Jika memaksakan diri melaksanakan kegiatan belajar- mengajar justru malah bisa membahayakan keselamatan para siswa.
“Kami khawatir karena sebelumnya air pernah mencapai 1 meter. Daripada nanti terjadi hal tak diinginkan, kita akhirnya pulangkan siswa lebih awal,” kata Marjuki kemarin. Ditanya sampai kapan siswa akan diliburkan, Marjuki belum dapat memastikan. Hal itu tergantung situasi dan kondisi di lapangan. Jika air sudah surut dan kondisinya memungkinkan maka aktivitas belajarmengajar akan digelar lagi. Salah seorang siswa Madrasah Aliyah Darul Ulum Khoirul Falaq mengungkapkan banjir yang merendam sekolahnya sudah terjadi berulang kali.
Dia berharap ada perbaikan sehingga kondisi tersebut tidak terus terjadi. “Kalau dibiarkan, aktivitas belajar kami yang terganggu,” ucapnya. Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, selain di Ngembalrejo, banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Dawe ini juga menggenangi sejumlah wilayah tetangga Desa Kirig dan Mejobo Kecamatan Mejobo.
Di sejumlah desa ini banjir juga merendam akses jalan, sekolahan, dan sejumlah fasilitas publik lainnya. Kabid Dikdas Disdikpora Kabupaten Kudus Kasmudi mengatakan, pihaknya hanya mendapat laporan tiga sekolah yang terendam air banjir. Beberapa di antaranya SD Golantepus IV dan SD II Mejobo. Untuk SD Golantepus IV diliburkan karena ketinggian air mencapai 20 cm. Adapun aktivitas belajar-mengajar di SD II Mejobo tetap berjalan normal karena ketinggian air banjir hanya sekitar 2 cm.
“Kalau sekolah lain saya malah belum mendapat laporan. Semoga banjir cepat surut dan aktivitas kembali normal,” tandasnya.
Muhammad oliez
(ars)