Korban Pergeseran Tanah di Bolaang Mongondow Masih Mengungsi
A
A
A
LOLAK - Sebanyak 34 kepala keluarga korban pergeseran tanah di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, hingga Senin (12/1/2015) siang tertahan di pengungsian. Kondisi para pengungsi cukup memprihatinkan lantaran mereka belum mendapatkan penyaluran bantuan makanan.
Warga Desa Poyuyanan, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow sejak kemarin terpaksa harus tinggal di tenda pengungsian. Sebab, daerah yang mereka tinggali mengalami pergeseran tanah.
Sedikitnya 34 kepala keluarga yang tinggal di lereng perbukitan terancam kehilangan tempat tinggal. Dari data sementara, empat rumah rusak parah dan 30 rumah mulai mengalami keretakan. Sementara pergeseran tanah sejak kemarin terus meningkat, dari sebelumnya 24 cm, pagi tadi menjadi 27 cm. Dikhawatirkan pergeseran tanah terus terjadi seiring dengan curah hujan.
Untuk mengantisipasi agar bencana tersebut tidak memakan korban, seluruh warga yang tinggal di daerah perbukitan diungsikan ke tempat-tempat yang lebih aman.
Sarini Mamonto, salah seorang warga, berharap agar pemerintah dapat membantu membangun kembali rumah-rumah mereka yang hancur.
Warga Desa Poyuyanan, Kecamatan Passi Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow sejak kemarin terpaksa harus tinggal di tenda pengungsian. Sebab, daerah yang mereka tinggali mengalami pergeseran tanah.
Sedikitnya 34 kepala keluarga yang tinggal di lereng perbukitan terancam kehilangan tempat tinggal. Dari data sementara, empat rumah rusak parah dan 30 rumah mulai mengalami keretakan. Sementara pergeseran tanah sejak kemarin terus meningkat, dari sebelumnya 24 cm, pagi tadi menjadi 27 cm. Dikhawatirkan pergeseran tanah terus terjadi seiring dengan curah hujan.
Untuk mengantisipasi agar bencana tersebut tidak memakan korban, seluruh warga yang tinggal di daerah perbukitan diungsikan ke tempat-tempat yang lebih aman.
Sarini Mamonto, salah seorang warga, berharap agar pemerintah dapat membantu membangun kembali rumah-rumah mereka yang hancur.
(zik)