Barang Sisa juga Bisa Berasa Mewah
A
A
A
MALANG - Kain perca barangkali hanya sekadar barang sisa. Kalaupun ada manfaatnya, biasanya hanya digunakan sebagai bahan kerajinan tangan.
Namun, di tangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Malang kain perca bisa menjadi pakaian mewah. Dalam acara fashion show yang digelar di halaman SMKN 3 beberapa waktu lalu menjadi buktinya. Berbagai macam busana dari busana pesta hingga casual tampak anggun membalut tubuh para model sekaligus desainer pakaian.
Disaksikan ratusan temannya, para siswa kelas XII ini penuh percaya diri melenggaklenggok di atas catwalk bernuansa jalan raya lengkap dengan rambu lalu lintas. Siswa kelas 12 jurusan desain, SMK Negeri 3 Kota Malang, Kirana Yuri, mengaku ada kebanggaan tersendiri mampu membuat desain busana terbuat dari kain perca. Sebab dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam menyusun potonganpotongan kain itu.
Dia mendesain busana dengan tema romantis. Dibutuhkan waktu sekitar dua pekan membuat busana tersebut. “Yang tersulit adalah saat membuat polanya serta memadukan potongan kain perca yang akan disusun menjadi busana,” ungkapnya.
Menurutnya, kain perca yang selama ini dibuang begitu saja, masih layak dan bisa dimanfaatkan menjadi busana cantik. “Barang bekas tidak harus dibuang menjadi sampah. Kalau kita kreatif dan telaten, pastinya kain-kain itu bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Peserta fashion show ini berjumlah sekitar 72 siswa terdiri dari dua kelas. Setiap kelas dibagi dalam lima kelompok dengan masingmasing kelompok beranggotakan antara 7-8 siswa. Tema utama dalam pembuatan busana berbahan kain perca ini adalah casual . Karena dari tema besar itu dibagi dalam enam subtema, antara lain sporty girl, midnigth, romantic, flover in blue, beauty fas , dan feminim art of beat.
Humas SMK Negeri 3 Kota Malang, Dian Pangastuti mengaku, fokus pengembangan desain busana ini lebih pada pemanfaatan bahan daur ulang. “Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap semester oleh siswa jurusan desain. Tahun lalu, kami menggelar kegiatan yang sama dengan bahan utama sampah,” ujarnya. Dia menuturkan, pemanfaatan sampah di lingkungan sekolah ini sangat penting.
Artinya, untuk membangun rasa mencintai lingkungan bagi seluruh warga sekolah. Selama ini sampah selalu dipandang negatif dan tidak berguna oleh masyarakat. Kenyataannya sampah bisa dimanfaatkan untuk berbagai busana indah dan anggun.
Yuswantoro
Namun, di tangan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Kota Malang kain perca bisa menjadi pakaian mewah. Dalam acara fashion show yang digelar di halaman SMKN 3 beberapa waktu lalu menjadi buktinya. Berbagai macam busana dari busana pesta hingga casual tampak anggun membalut tubuh para model sekaligus desainer pakaian.
Disaksikan ratusan temannya, para siswa kelas XII ini penuh percaya diri melenggaklenggok di atas catwalk bernuansa jalan raya lengkap dengan rambu lalu lintas. Siswa kelas 12 jurusan desain, SMK Negeri 3 Kota Malang, Kirana Yuri, mengaku ada kebanggaan tersendiri mampu membuat desain busana terbuat dari kain perca. Sebab dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam menyusun potonganpotongan kain itu.
Dia mendesain busana dengan tema romantis. Dibutuhkan waktu sekitar dua pekan membuat busana tersebut. “Yang tersulit adalah saat membuat polanya serta memadukan potongan kain perca yang akan disusun menjadi busana,” ungkapnya.
Menurutnya, kain perca yang selama ini dibuang begitu saja, masih layak dan bisa dimanfaatkan menjadi busana cantik. “Barang bekas tidak harus dibuang menjadi sampah. Kalau kita kreatif dan telaten, pastinya kain-kain itu bisa dimanfaatkan,” ujarnya.
Peserta fashion show ini berjumlah sekitar 72 siswa terdiri dari dua kelas. Setiap kelas dibagi dalam lima kelompok dengan masingmasing kelompok beranggotakan antara 7-8 siswa. Tema utama dalam pembuatan busana berbahan kain perca ini adalah casual . Karena dari tema besar itu dibagi dalam enam subtema, antara lain sporty girl, midnigth, romantic, flover in blue, beauty fas , dan feminim art of beat.
Humas SMK Negeri 3 Kota Malang, Dian Pangastuti mengaku, fokus pengembangan desain busana ini lebih pada pemanfaatan bahan daur ulang. “Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap semester oleh siswa jurusan desain. Tahun lalu, kami menggelar kegiatan yang sama dengan bahan utama sampah,” ujarnya. Dia menuturkan, pemanfaatan sampah di lingkungan sekolah ini sangat penting.
Artinya, untuk membangun rasa mencintai lingkungan bagi seluruh warga sekolah. Selama ini sampah selalu dipandang negatif dan tidak berguna oleh masyarakat. Kenyataannya sampah bisa dimanfaatkan untuk berbagai busana indah dan anggun.
Yuswantoro
(ftr)