Sampaikan Tuntutan Otsus, Gubernur Kaltim Menangis

Kamis, 08 Januari 2015 - 23:23 WIB
Sampaikan Tuntutan Otsus, Gubernur Kaltim Menangis
Sampaikan Tuntutan Otsus, Gubernur Kaltim Menangis
A A A
SAMARINDA - Jika dilihat sekilas, semestinya tak ada yang berbeda dalam pelaksanaan Sidang Paripurna DPRD Kaltim dalam rangka HUT ke-58 Pemprov Kaltim, Kamis (8/1/2015). Acara itu hanya acara seremonial belaka.

Namun, suasana akhirnya berbeda saat Awang Faroek Ishak menangis saat menyampaikan pidatonya dalam sidang paripurna tersebut. Apa yang membuat Gubernur Kaltim itu menangis?

Saat menyampaikan kondisi Kaltim, Awang tiba-tiba terisak. Suasana sidang paripurna itu langsung hening seketika, seolah larut dalam kesedihan Awang.

"Pembangunan Kaltim memang sudah berubah. Tapi ini merupakan akumulasi pembangunan selama 58 tahun. Seharusnya, di usia 58 tahun ini, Provinsi Kaltim sudah menjadi rumah yang nyaman bagi warganya," kata Awang sambil terisak.

Melihat kondisi Kaltim yang belum mengalami perubahan, dia kemudian mengutarakan alasan mengapa Kaltim harus mendesak pemerintah pusat agar diberi otonomi khusus (otsus). Dengan otsus, Kaltim akan mendapat dana melimpah sehingga bisa membangun apa saja yang diinginkan, utamanya infrastruktur.

Dia bahkan menyebut Kaltim saat ini masih dalam kondisi yang serba terbatas. Hal ini diungkapkannya semua sambil tak henti menyeka air mata yang turun ke pipinya.

"Keterbatasan listrik Kaltim, pendidikan belum berkualitas, infrastruktur tidak sempurna. Seharusnya tidak ada pengangguran dan kemiskinan," katanya.

Untuk diketahui, Awang Faroek saat ini sedang sakit. Sejumlah terapi telah dijalankan di berbagai tempat di Indonesia. Karena Awang terlalu emosional, Direktur RSUD AW Sjahranie dokter Rachim Dinata, yang juga menjadi Ketua tim dokter yang menangani kesehatan Awang, sampai harus naik ke mimbar sidang untuk menenangkan Awang Faroek.

Suasana sidang paripurna semakin emosional ketika Awang Faroek lebih sering menghentikan pidatonya karena menangis. Beberapa kali, mantan Bupati Kutai Timur itu harus menghentikan sendiri kalimatnya karena tak kuasa menahan tangis. Wakil Gubernur Kaltim Mukmin Faisyal yang duduk bersebelahan tampak terlihat memberikan tisu.

Karena kesehatannya, Awang Faroek sempat berhenti menyampaikan pidato. Dia digantikan oleh Mukmin Faisyal untuk melanjutkan paparan Pemprov Kaltim. Awang Faroek kembali menyampaikan pidato setelah Mukmin. Di sinilah momentum emosional itu terjadi.

Tuntutan otsus seperti menjadi keharusan bagi Awang Faroek. Beberapa kali yel-yel ia sampaikan agar seluruh masyarakat Kaltim mendukung langkah ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, tuntutan otsus sudah menggema di seantero Kaltim. Sejumlah spanduk tersebar di berbagai sudut agar provinsi ini mendapat otsus, seperti Provinsi Papua dan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Sayangnya, tuntutan otsus ke pemerintah pusat belum siap sepenuhnya. Kajian akademik yang dijanjikan Awang rupanya belum juga kelar. Bahkan, tanda-tanda hasil kajian akademik itu pun tak ada. Seolah, gaung otsus hanya menggema tanpa isi.
(zik)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.7156 seconds (0.1#10.140)