Cabuli Siswi SMP Buruh Bangunan Diancam 15 Tahun Penjara

Cabuli Siswi SMP Buruh Bangunan Diancam 15 Tahun Penjara
A
A
A
MALANG - Kholik, 21, buruh bangun tertunduk lesu, seusai menjalani pemeriksaan di bagian Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Malang, Selasa (6/1) kemarin.
Warga Sumber Kradenan, Kecamatan Pakis, ini dituduh memerkosa Bunga, 15, nama samaran, salah seorang siswi SMP Di Kota Malang. Rekan Kholik, Syaiful, 17, juga diperiksa karena ikut menggagahi tubuh korban. Dari informasi yang dihimpun KORAN SINDO JATIM, korban yang diinisialkan dengan I’m ini dijemput salah seorang tersangka. Mereka lalu menuju Cemoro Kandang.
Di tempat ini para tersangka memberikan minuman keras (miras) kepada korban. Di bawah pengaruh alkohol ini, Kholik mencabuli IM. Sementara Syaiful saat diperiksa mengaku hanya memeluk dan mencium serta meraba-raba payudara korban. Atas tindakan tersebut kedua pemuda tanggung ini dikenai 81-82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang PPA dengan ancaman lima dan 15 tahun. “Keduanya diancam maksimal 5 hingga 15 tahun. Kasusnya displit atau terpisah,” Kasat Reskrim AKP Wahyu Hidayat.
Menurut Wahyu, dalam kasus ini pelakunya berjumlah lima orang. Namun, tiga tersangka berhasil kabur dan kini dalam pengejaran aparat kepolisian. Syaiful salah satu pelaku mengaku perbuatan yang dilakukannya atas suka sama suka dan tidak ada paksaan. “Kami tidak paksa, pak,” katanya saat menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polres Malang, kemarin.
Peristiwa pencabulan ini terjadi pada 7 Desember 2014, namun baru dilaporkan ke pihak kepolisian. Atas laporan ini polisi bergerak dan mengamankan dua tersangka, sementara yang lainnya kabur. Dua barang bukti sebagai petunjuk awal itu, saksi korban yang dimintai keterangan serta visum dokter.
Dua bukti permulaan ini dinilai cukup menjerat para pelaku. Penyidik juga berhasil mengamankan pakaian korban termasuk pakaian dalam korban ikut disita sebagai barang bukti. Pasal 82 pencabulan di-split terpisah.
Di tempat terpisah, polisi juga berhasil menangkap salah seorang guru mengaji atas sangkaan mencabuli anak di bawah umur. Pelaku bernama Ibrahim, 29. Guru mengaji beralamat di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, tega mencabuli seorang anak di bawah umur. Ironisnya, korban merupakan salah satu murid dari pelaku. Perbuatan tersangka kepada SW nama samaran, 15, dilaporkan orang tua korban ke polisi.
Guru bejat ini memperdayai korban dengan dalih akan membantu membayar kredit motor milik santrinya itu. Pada saat kejadian, pelaku mengajak korban ke Turen dengan alasan membayar kredit motor korban.
Yosef Naiobe
Warga Sumber Kradenan, Kecamatan Pakis, ini dituduh memerkosa Bunga, 15, nama samaran, salah seorang siswi SMP Di Kota Malang. Rekan Kholik, Syaiful, 17, juga diperiksa karena ikut menggagahi tubuh korban. Dari informasi yang dihimpun KORAN SINDO JATIM, korban yang diinisialkan dengan I’m ini dijemput salah seorang tersangka. Mereka lalu menuju Cemoro Kandang.
Di tempat ini para tersangka memberikan minuman keras (miras) kepada korban. Di bawah pengaruh alkohol ini, Kholik mencabuli IM. Sementara Syaiful saat diperiksa mengaku hanya memeluk dan mencium serta meraba-raba payudara korban. Atas tindakan tersebut kedua pemuda tanggung ini dikenai 81-82 UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang PPA dengan ancaman lima dan 15 tahun. “Keduanya diancam maksimal 5 hingga 15 tahun. Kasusnya displit atau terpisah,” Kasat Reskrim AKP Wahyu Hidayat.
Menurut Wahyu, dalam kasus ini pelakunya berjumlah lima orang. Namun, tiga tersangka berhasil kabur dan kini dalam pengejaran aparat kepolisian. Syaiful salah satu pelaku mengaku perbuatan yang dilakukannya atas suka sama suka dan tidak ada paksaan. “Kami tidak paksa, pak,” katanya saat menjalani pemeriksaan di Unit PPA Polres Malang, kemarin.
Peristiwa pencabulan ini terjadi pada 7 Desember 2014, namun baru dilaporkan ke pihak kepolisian. Atas laporan ini polisi bergerak dan mengamankan dua tersangka, sementara yang lainnya kabur. Dua barang bukti sebagai petunjuk awal itu, saksi korban yang dimintai keterangan serta visum dokter.
Dua bukti permulaan ini dinilai cukup menjerat para pelaku. Penyidik juga berhasil mengamankan pakaian korban termasuk pakaian dalam korban ikut disita sebagai barang bukti. Pasal 82 pencabulan di-split terpisah.
Di tempat terpisah, polisi juga berhasil menangkap salah seorang guru mengaji atas sangkaan mencabuli anak di bawah umur. Pelaku bernama Ibrahim, 29. Guru mengaji beralamat di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, tega mencabuli seorang anak di bawah umur. Ironisnya, korban merupakan salah satu murid dari pelaku. Perbuatan tersangka kepada SW nama samaran, 15, dilaporkan orang tua korban ke polisi.
Guru bejat ini memperdayai korban dengan dalih akan membantu membayar kredit motor milik santrinya itu. Pada saat kejadian, pelaku mengajak korban ke Turen dengan alasan membayar kredit motor korban.
Yosef Naiobe
(ftr)