Pelantikan di TPS Jangan Hanya Seremoni

Rabu, 07 Januari 2015 - 09:21 WIB
Pelantikan di TPS Jangan Hanya Seremoni
Pelantikan di TPS Jangan Hanya Seremoni
A A A
MALANG - Pelantikan ratusan pejabat baru Pemkot Malang di lingkungan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supiturang mengundang reaksi sejumlah kalangan. Mereka meminta pelantikan unik itu tak hanya sekedar seremoni tanpa arti.

Ketua Komisi B DPRD Kota Malang Abdul Hakim berharap model pelantikan pejabat baru semacam ini tidak sekadar hanya seremonial semata. “Model pelantikan ini harus menjadi semangat bagi pejabat di lingkungan Pemkot Malang lebih keras bekerja dan meningkatkan layanan untuk masyarakat. Masih banyak layanan yang harus ditingkatkan,” paparnya.

Wali Kota Malang Mochammad Anton memang melakukan pelantikan pejabat di luar kebiasaan. Dia meminta lokasi pelantikan di TPA Supiturang. Tak hanya lokasi, kostum yang digunakan para pejabat baru Kota Pendidikan juga di luar kebiasaan. Jika pelantikan pejabat biasanya menggunakan jas lengkap atau pakaian khas daerah, mereka kemarin menggunakan atasan putih dan celana atau rok kain berwarna hitam.

Sekilas pakaian pejabat baru ini mirip pakaian khas kabinet Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Tercatat, sebanyak 188 orang pejabat yang dilantik. Mereka terdiri atas 26 orang pejabat tingkat eselon II, 46 orang pejabat eselon III; 115 orang pejabat eselon IV; dan satu orang pejabat eselon V. Jabatan eselon II, di antaranya terdiri atas 3 asisten sekretaris daerah (sekda), 5 staf ahli wali kota, dan 18 kepala dinas serta badan.

Posisi staf ahli bertambah, dari sebelumnya tiga orang menjadi lima orang, dan terdapat satu badan baru yakni Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebagai lembaga baru di lingkungan Pemkot Malang. Mutasi pejabat di lingkungan Pemkot Malang ini merupakan kali ketiga selama satu tahun pemerintahan Wali Kota M Anton.

Dalam tiga kali mutasi jabatan ini ada beberapa pejabat yang selalu lolos dari mutasi, yakni Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawas Bangunan (DPUPPB) Kota Malang Jarot Edy Sulistyo dan Kepala Dinas Pendapatan (Dispenda) Kota Malang Ade Herawanto. Agenda pelantikan pejabat ini merupakan rangkaian dari rapat kerja Pemkot Malang pada awal 2015.

“Pesertanya sangat banyak sehingga membutuhkan tempat yang luas. Lokasi TPA Supiturang menjadi pilihan karena lahannya luas dan langsung berhadapan langsung dengan realitas kehidupan masyarakat,” paparnya. Pria yang akrab disapa Abah Antonini menyatakan, melaluipenyegaran ini diharapkan kinerja dan pelayanan Pemkot Malang untuk masyarakat semakin meningkat.

Dia juga meminta para PNS bisa bekerja cepat dan tepat. “Kerja satu semester harus selesai selama enam bulan, tidak seperti kemarin satu semester berakhir di bulandelapan,” ucapnya. Prioritas layanan untuk masyarakat pinggiran kota juga harus menjadi perhatian Pemkot Malang.

Melantik para pejabat di TPA ini menjadi salah satu upaya agar para pejabat baru mengetahui secara langsung kondisi di lapangan sehingga program kerja yang disusun dan dilaksanakan benar-benar memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan oleh pejabat lamanya, pelantikan pejabat baru ini juga untuk mengisi jabatan baru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Malang.

Adanya pengisian jabatan di RSUD ini tentu akan menandai mulai dioperasikannya rumah sakit pertama milik Pemkot Malang tersebut. Sementara itu, Kepala Bagian Humas Pemkot Malang yang baru di lantik, Nur Widianto, menyatakan model pelantikan pejabat di luar gedung dan bertempat di TPA Supiturang ini merupakan hal baru bagi Pemkot Malang. “Ini baru pertama kalinya dilaksanakan. Tentu banyak nilaipositifyangbisadiambilpara pejabat baru.

Di antaranya ada penyegaran, ada kesederhanaan, danadakebersamaan. Bapakwali kota memiliki harapan, dengan melihat realitas di lapangan tentu kinerja ke depan akan jauh lebih baik lagi,” katanya.

Yuswantoro
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8000 seconds (0.1#10.140)