Penyaluran Pupuk Subsidi Tak Transparan

Selasa, 06 Januari 2015 - 11:21 WIB
Penyaluran Pupuk Subsidi...
Penyaluran Pupuk Subsidi Tak Transparan
A A A
TULUNGAGUNG - Puluhan petani di Desa Gempol, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung, mendatangi kantor desa setempat dan memprotes mekanisme distribusi pupuk bersubsidi di daerahnya karena dinilai tidak transparan.

Aksi puluhan petani tersebut mendapat pengawalan ketat dari kepolisian dan anggota TNI Koramil Kecamatan Pakel. “Sempat ada dialog antara petani dengan perangkat dan disepakati sistem baru dalam pendistribusian pupuk bersubsidi dari semula dikelola oleh kios ke gabungan kelompok tani (gapoktan),” ungkap salah seorang petani yang ikut aksi, Widodo.

Dia mengemukakan, selama ini petani di daerahnya selalu dirugikan oleh kios atau agen distribusi pupuk. Sebab, pendistribusian disinyalir tidak merata. Pupuk bersubsidi yang harusnya tersedia sesuai data rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) yang mereka ajukan setiap tahun, sering kali tidak terpenuhi karena alasan stok habis.

“Memang perlu pembenahan distribusi pupuk, karena pada musim tanam sebelumnya, petani selalu dirugikan. Jadi, perlu sistem baru untuk pendistribusian pupuk pada masa mendatang,” ucap Widodo.

Di Desa Gempolan terdapat dua kelompok tani, yakni Gapoktan Ngudi Barokah dan Tani Maju. Namun, kios yang ditunjuk sebagai agen resmi distribusi pupuk selalu tidak bisa memenuhi kebutuhan pupuk petani karena alasan stok habis kendati baru beberapa jam mendapat pasokan.

“Kalaupun ada pupuk, harganya selalu tinggi. Selain itu, ada perbedaan pelayanan pembelian pupuk di kios apabila kelompok tani tertentu yang membeli. Padahal, petani hanya ingin tersedianya pupuk setiap kali musim tanam,” ungkapnya.

Dikonfirmasi mengenai hal ini, Kepala Desa Gempolan, Isroful Mustofa, mengaku para petani sudah menerima hasil keputusan dialog, yaitu pengelolaan langsung distribusi pupuk bersubsidi oleh gapoktan, bukan kios. Kesepakatan tersebut, lanjut dia, kebetulan bersamaan dengan habisnya masa kontrak distributor pupuk di Desa Gempolan.

“Kami akan berkoordinasi dengan melayangkan surat ke distributor dan Pemkab Tulungagung untuk bekerja sama dalam pemberian jatah pendistribusian pupuk guna petani Gempolan. Jadi, petani tidak mengalami kelangkaan serta kebutuhan pupuk untuk petani tercukupi,” ujarnya.

Muhammad Roqib/ant
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1039 seconds (0.1#10.140)