Pesta Tahun Baru Berganti Doa Bersama
A
A
A
BATU - Ada suasana berbeda menjelang malam pergantian tahun di Kota Batu. Jika tahuntahun sebelumnya, kota wisata ini meriah dengan dentuman kembang api dan konser musik, kini relatif sepi.
Kabag Humas Kota Batu Sinal Abidin menjelaskan, akhir tahun ini Pemkot Batu memang tidak menggelar pesta menyambut Tahun Baru 2015. Alasan pertama, untuk menghormati keluarga korban pesawat AirAsia yang sedang berkabung. Alasan kedua, Pemkot Batu bersama masyarakat baru selesai menggelar pesta rakyat untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Batu ke-14.
Karena itu, pada malam pergantian tahun, Pemkot Batu memilih pasif. ”Pemkot Batu tahu diri, pada saat kam menggelar pesta kembang api, ternyata ada saudara kita yang sedang berkabung menunggu penemuan jenazah penumpang pesawat Air Asia. Akhirnya, kami memilih meniadakan kegiatan pesta menyambut tahun baru,” ungkap Sinyal.
Kalaupun ada kelompok masyarakat menggelar kegiatan merayakan malam tahun baru, Pemkot Batu mempersilakannya, tapi harus dalam batas kewajaran. Jangan sampai kegiatannya hingga mengganggu ketenteraman warga di lingkungannya.
”Biasanya, Pemkot Batu menggelar pesta kembang api dan live music untuk merayakan malam tahun baru. Tapi untuk kali ini semua kegiatan pesta ditiadakan. Wali Kota Batu bersama anggota Forum Komunikasi Daerah (Forkuminda) hanya mengunjungi pos-pos pengamanan malam tahun baru tersebar di beberapa titik,” ujarnya.
Walaupun tidak digelar pesta kembang api, sejak pukul 17.00 WIB, jamaah Majelis Dzi-kir Riyadlul Jannah se-Malang Raya sudah memadati Alun-Alun Kota Batu. Mereka akan menggelar doa bersama demi keselamatan bangsa dan negara. Subhan, pengurus Majelis Dzikir Riyadlul Jannah menyatakan, ada 40 ribu jamaah mengikuti malam doa bersama di halaman Masjid Agung An-Nur Kota Batu.
Menurut dia, pembacaan salawat Nabi Muhammad SAW dan doa bersama diikuti oleh semua lapisan masyarakat di Malang Raya. ”Kebetulan saat ini bertepatan dengan bulan Maulud. Agenda kami selama 40 hari akan berkeliling ke wilayah Malang Raya untuk membacakan salatwat Nabi Muhammad SAW, di Masjid Agung An-Nur Kota Batu ini termasuk putaran kedelapan,” kata Subhan.
Sebagai pembicara dalam kegiatan majelis Riyadlul Jannah malam kemarin, yakni Kiai H Yahya Mutamaqin dari Tegal-Jateng. ”Semoga doa kami d-ikabulkan oleh Allah SWT, sehingga penduduk negara Indonesia bisa hidup rukun, tenteram, aman, dan bahagia,” ujarnya.
Maman Adi Saputro
Kabag Humas Kota Batu Sinal Abidin menjelaskan, akhir tahun ini Pemkot Batu memang tidak menggelar pesta menyambut Tahun Baru 2015. Alasan pertama, untuk menghormati keluarga korban pesawat AirAsia yang sedang berkabung. Alasan kedua, Pemkot Batu bersama masyarakat baru selesai menggelar pesta rakyat untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Batu ke-14.
Karena itu, pada malam pergantian tahun, Pemkot Batu memilih pasif. ”Pemkot Batu tahu diri, pada saat kam menggelar pesta kembang api, ternyata ada saudara kita yang sedang berkabung menunggu penemuan jenazah penumpang pesawat Air Asia. Akhirnya, kami memilih meniadakan kegiatan pesta menyambut tahun baru,” ungkap Sinyal.
Kalaupun ada kelompok masyarakat menggelar kegiatan merayakan malam tahun baru, Pemkot Batu mempersilakannya, tapi harus dalam batas kewajaran. Jangan sampai kegiatannya hingga mengganggu ketenteraman warga di lingkungannya.
”Biasanya, Pemkot Batu menggelar pesta kembang api dan live music untuk merayakan malam tahun baru. Tapi untuk kali ini semua kegiatan pesta ditiadakan. Wali Kota Batu bersama anggota Forum Komunikasi Daerah (Forkuminda) hanya mengunjungi pos-pos pengamanan malam tahun baru tersebar di beberapa titik,” ujarnya.
Walaupun tidak digelar pesta kembang api, sejak pukul 17.00 WIB, jamaah Majelis Dzi-kir Riyadlul Jannah se-Malang Raya sudah memadati Alun-Alun Kota Batu. Mereka akan menggelar doa bersama demi keselamatan bangsa dan negara. Subhan, pengurus Majelis Dzikir Riyadlul Jannah menyatakan, ada 40 ribu jamaah mengikuti malam doa bersama di halaman Masjid Agung An-Nur Kota Batu.
Menurut dia, pembacaan salawat Nabi Muhammad SAW dan doa bersama diikuti oleh semua lapisan masyarakat di Malang Raya. ”Kebetulan saat ini bertepatan dengan bulan Maulud. Agenda kami selama 40 hari akan berkeliling ke wilayah Malang Raya untuk membacakan salatwat Nabi Muhammad SAW, di Masjid Agung An-Nur Kota Batu ini termasuk putaran kedelapan,” kata Subhan.
Sebagai pembicara dalam kegiatan majelis Riyadlul Jannah malam kemarin, yakni Kiai H Yahya Mutamaqin dari Tegal-Jateng. ”Semoga doa kami d-ikabulkan oleh Allah SWT, sehingga penduduk negara Indonesia bisa hidup rukun, tenteram, aman, dan bahagia,” ujarnya.
Maman Adi Saputro
(ftr)