Selfie Berlatar Unik
A
A
A
SURABAYA - Narsis atau selfie mungkin sudah tidak asing. Bahkan untuk narsis dan selfie kadang orang-orang juga ingin di lokasi yang seru, misalnya berfoto di tempat bahaya.
Tidak hanya berfoto di tempat bahaya, kadang tidak jarang orang ingin berfoto dengan binatang buas supaya terlihat tampil beda. Pasalnya dengan foto di lokasi berbahaya atau bersama hewan buas akan memberi sensasi menegangkan. Sayangnya jika berfoto dengan obyeknya langsung tentu tidak semua orang berani.
Oleh karena itu, Tric Eye Museum mencoba menawarkan cara berfoto dengan background dua dimensi yang unik, tetapi hasilnya tetap terlihat nyata seperti tiga dimensi. Mey Nina Charina dan Nuri Pujiati mencoba merasakan sensasi tersebut dengan berfoto di antara lokasi berbahaya.
Seperti berfoto di atas jembatan kayu di antara lava pijar gunung berapi, berfoto di antara ombak di lautan, berfoto di dalam pesawat luar angkasa dan masih banyak lagi. Dua perempuan ini sebelumnya memang sempat berangan- angan untuk foto di lokasi unik, namun karena kurang memiliki keberanian.
Maka dengan memanfaatkan Tric Eye Museum ini keduanya dapat berfoto di semua lokasi unik yang menjadi pilihannya. “Sebenarnya kita sudah pernah melihat gaya berfoto seperti ini di televisi, tapi katanya waktu itu adanya hanya di luar negeri dan sekarang ada di sini tentunya sangat senang bisa menikmati foto-foto dengan berbagai latar unik, dan hasilnya juga bagus,” kata Mey Nina Charina saat dijumpai di Tric Eye Museum Golden City Mall Surabaya.
Alhasil, angan-angan selama ini diimpikan bisa diwujudkan dua perempuan tersebut untuk berfoto pada lokasi berbahaya dan menegangkan. Ditambah lagi backgroud yang ditawarkan juga banyak sehingga bisa memilih sesuai dengan selera. Background yang digunakan oleh Tric Eye Museum ini merupakan background khusus yang tampak nyata.
Bahkan hasilnya juga tampak nyata bahwa sebuah obyek tertentu sedang dekat dengan orang yang difoto. Keunikan cara berfoto inilah yang kemudian membuat dua orang ini tertarik untuk mencobanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Nuri Pujiati, ia tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengambil foto di gambargambar latar yang menarik dan dilengkapi dengan ekspresi sesuai dengan tema latar. “Dengan adanya ini maka saya tidak perlu jauh-jauh pergi ke Paris untuk berfoto di bawah menara Eiffel atau makhluk-makhluk di luar angkasa,” ungkap Nuri.
Pengelola dari De Mata Mata Filipus Danang mengatakan bahwa Trick Eye Museum tersebut di dalamnya terdapat sekitar 104 gambar latar yang berbeda-beda. Bahkan tiap bulannya sekitar 20% dari gambar selalu diganti dengan yang baru. Wahana tersebut juga serupa dengan beberapa wahana yang ada di luar negeri.
“Berfoto itu kan sudah booming dan tidak dapat dipungkiri orang pasti banyak yang hobi foto karena itu dengan adanya Tric Eye khusus tentu sangat cocok dengan nuansa dan latar yang berbeda,” ujar Filipus.
Mamik Wijayanti
Tidak hanya berfoto di tempat bahaya, kadang tidak jarang orang ingin berfoto dengan binatang buas supaya terlihat tampil beda. Pasalnya dengan foto di lokasi berbahaya atau bersama hewan buas akan memberi sensasi menegangkan. Sayangnya jika berfoto dengan obyeknya langsung tentu tidak semua orang berani.
Oleh karena itu, Tric Eye Museum mencoba menawarkan cara berfoto dengan background dua dimensi yang unik, tetapi hasilnya tetap terlihat nyata seperti tiga dimensi. Mey Nina Charina dan Nuri Pujiati mencoba merasakan sensasi tersebut dengan berfoto di antara lokasi berbahaya.
Seperti berfoto di atas jembatan kayu di antara lava pijar gunung berapi, berfoto di antara ombak di lautan, berfoto di dalam pesawat luar angkasa dan masih banyak lagi. Dua perempuan ini sebelumnya memang sempat berangan- angan untuk foto di lokasi unik, namun karena kurang memiliki keberanian.
Maka dengan memanfaatkan Tric Eye Museum ini keduanya dapat berfoto di semua lokasi unik yang menjadi pilihannya. “Sebenarnya kita sudah pernah melihat gaya berfoto seperti ini di televisi, tapi katanya waktu itu adanya hanya di luar negeri dan sekarang ada di sini tentunya sangat senang bisa menikmati foto-foto dengan berbagai latar unik, dan hasilnya juga bagus,” kata Mey Nina Charina saat dijumpai di Tric Eye Museum Golden City Mall Surabaya.
Alhasil, angan-angan selama ini diimpikan bisa diwujudkan dua perempuan tersebut untuk berfoto pada lokasi berbahaya dan menegangkan. Ditambah lagi backgroud yang ditawarkan juga banyak sehingga bisa memilih sesuai dengan selera. Background yang digunakan oleh Tric Eye Museum ini merupakan background khusus yang tampak nyata.
Bahkan hasilnya juga tampak nyata bahwa sebuah obyek tertentu sedang dekat dengan orang yang difoto. Keunikan cara berfoto inilah yang kemudian membuat dua orang ini tertarik untuk mencobanya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Nuri Pujiati, ia tidak akan melewatkan kesempatan untuk mengambil foto di gambargambar latar yang menarik dan dilengkapi dengan ekspresi sesuai dengan tema latar. “Dengan adanya ini maka saya tidak perlu jauh-jauh pergi ke Paris untuk berfoto di bawah menara Eiffel atau makhluk-makhluk di luar angkasa,” ungkap Nuri.
Pengelola dari De Mata Mata Filipus Danang mengatakan bahwa Trick Eye Museum tersebut di dalamnya terdapat sekitar 104 gambar latar yang berbeda-beda. Bahkan tiap bulannya sekitar 20% dari gambar selalu diganti dengan yang baru. Wahana tersebut juga serupa dengan beberapa wahana yang ada di luar negeri.
“Berfoto itu kan sudah booming dan tidak dapat dipungkiri orang pasti banyak yang hobi foto karena itu dengan adanya Tric Eye khusus tentu sangat cocok dengan nuansa dan latar yang berbeda,” ujar Filipus.
Mamik Wijayanti
(ftr)