Kesadaran Pakai Klinik Bebas Rokok Rendah

Selasa, 30 Desember 2014 - 11:09 WIB
Kesadaran Pakai Klinik Bebas Rokok Rendah
Kesadaran Pakai Klinik Bebas Rokok Rendah
A A A
YOGYAKARTA - Kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan klinik bebas rokok secara sukarela tergolong masih rendah.

Masyarakat yang datang merupakan rujukan dari dokter setelah terindikasi sakit akibat merokok. “Setelah didiagnosis dokter dan diketahui kalau perokok, baru disarankan mendatangi klinik. Kalau kesadaran sendiri masih sangat rendah,” ucap Kabid Promosi Pengembangan dan Sistem Informasi Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta Tri Mardaya, kemarin

Kendati begitu, Tri menegaskan, pihaknya terus memaksimalkan upaya pencegahan termasuk memaksimalkan jejaring informasi. Realisasi strategi ini dilakukan dengan menggandeng 100 masjid untuk menyebar informasi seputar bahaya merokok dan perilaku hidup sehat. Tak hanya itu, pihaknya juga memaksimalkan keberadaan 53 rukun warga (RW) yang sudah menerapkan program bebas asap rokok.

Dari jumlah itu, 20 RW adalah wilayah yang mengajukan sendiri dan tanpa bantuan dari Pemkot Yogyakarta. Implementasinya tiap RW diberi kebebasan. “Misalnya saja larangan merokok saat pertemuan warga. Ada juga larangan menyuruh anak-anak membeli rokok di warung, itu tergantung kreativitas dari tiap RW,” katanya.

Selain itu, untuk mengoptimalkan fungsi klinik berhenti merokok, Dinkes juga akan menerapkan metode hypnotheraphy kepada para pecandu rokok. Dinkes sudah mengirim 25 tenaga kesehatan dari klinik untuk mengikuti pelatihan yang digelar bekerja sama dengan UGM. “Kami sudah mengirimkan dokter, perawat, dan tenaga promosi kesehatan untuk mengikuti pelatihan hypnotheraphy pada November lalu. Peminatnya ternyata tinggi,” ucap Kepala Seksi Promosi Kesehatan Dinkes Kota Yogyakarta, Feri Edi Sunantyo.

Dia menjelaskan, hypnotheraphy disiapkan untuk melengkapi layanan medis berhenti merokok yang sudah dijalankan saat ini. Metode ini jadi pilihan karena pelaksanaannya lebih cepat dibandingkan dengan konsultasi biasa.

Tapi, lanjut dia, hal itu juga tergantung dengan kondisi perokok. Dia menambahkan, dengan layanan hypnotheraphy diharapkan bisa lebih menarik minat masyarakat yang ingin berhenti merokok untuk datang.

Saat ini, klinik bebas rokok sudah terdapat di 18 puskesmas Kota Yogyakarta dan satu klinik di kompleks balai kota. Meski begitu, peminatnya tergolong masih sedikit. “Padahal kami sudah buat jadwal mengikuti jam konsultasi kepegawaian,” tuturnya.

Sodik
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4652 seconds (0.1#10.140)