1.300 Personel Marinir Ikuti Latihan PPRC TNI
A
A
A
SURABAYA - Sebanyak 1.300 prajurit marinir TNI AL dari Kesatuan Pasukan Marinir (Pasmar) 1 siap mengikuti Latihan Gabungan (Latgab) Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI di Natuna pada Februari 2015.
Kesiapan itu ditunjukkan dalam apel kesiapan yang dipimpin Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel (Mar) Purwadi di lapangan Apel Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, mewakili Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang. Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Purwadi mengatakan, persiapan PPRC dilakukan untuk melihat secara langsung kesiapan personel.
Apel juga menjadi momentum untuk mengukur kemampuan dan kekuatan yang telah disiapkan dalam kegiatan pembinaan latihan. Latgab PPRC TNI 2015 akan dilaksanakan di Markas Divisi 2 Kostrad Malang (Geladi Mako) dan perairan Kepulauan Natuna (Manlap).
Tugas pokok Satgasla PPRC adalah melaksanakan Operasi Amfibi selama tujuh hari di Pulau Natuna untuk mendukung tugas pokok PPRC TNI menghancurkan kekuatan darat musuh yang menduduki Pantai Sengiap. ”Latihan PPRC TNI merupakan ujian nasional bagi TNI AD, TNI AU, dan TNI AL, khususnya Korps Marinir, yang merupakan pertanggung jawaban kepada bangsa sebagai manifestasi hasil program pembangunan kekuatan TNI,” katanya.
”Menyadari sedemikian penting dan strategisnya latihan ini, maka sangat diperlukan adanya kesiapan yang optimal untuk mendukung seluruh rangkaian kegiatan sehingga pada saat manuver lapangan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan,” katanya.
Menurut dia, keberhasilan pelaksanaan latihan sangat tergantung kesiapan operasi yang sudah direncanakan. Namun, tentunya tuntutan untuk tetap menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang terjadi sebagai dampak perkembangan situasi dan kondisi di lapangan tetap harus mampu diantisipasi serta diwaspadai.
”Begitu juga dengan fungsi Komando dan Pengendali harus tegas serta melalui proses pengambilan keputusan yang cermat, cepat, dan akurat dalam menyelesaikan segala permasalahan yang berkembang di lapangan,” ungkapnya.
Selain itu, acuan keselamatan dan keamanan, baik personel maupun material di atas segalagalanya dan harus menjadi pedoman dalam berbagai kegiatan dalam latihan tersebut. Sementara itu, Komandan Batalion Tim Pendarat (BTP) Korps Marinir Mayor Marinir Bakti Dasasasi Penanggungan mengatakan 1.300 prajurit Korps Marinir akan terlibat dalam PPRC TNI, sekaligus beberapa material tempur Korps Marinir.
”Material tempur yang akan terlibat, di antaranya 12 unit BMP-3F, 27 unit BTR-50P (M), 8 unit Kapa K-61, dan 6 unit BVP-2,” katanya.
Soeprayitno
Kesiapan itu ditunjukkan dalam apel kesiapan yang dipimpin Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel (Mar) Purwadi di lapangan Apel Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, mewakili Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Kasirun Situmorang. Kepala Staf Pasmar-1 Kolonel Marinir Purwadi mengatakan, persiapan PPRC dilakukan untuk melihat secara langsung kesiapan personel.
Apel juga menjadi momentum untuk mengukur kemampuan dan kekuatan yang telah disiapkan dalam kegiatan pembinaan latihan. Latgab PPRC TNI 2015 akan dilaksanakan di Markas Divisi 2 Kostrad Malang (Geladi Mako) dan perairan Kepulauan Natuna (Manlap).
Tugas pokok Satgasla PPRC adalah melaksanakan Operasi Amfibi selama tujuh hari di Pulau Natuna untuk mendukung tugas pokok PPRC TNI menghancurkan kekuatan darat musuh yang menduduki Pantai Sengiap. ”Latihan PPRC TNI merupakan ujian nasional bagi TNI AD, TNI AU, dan TNI AL, khususnya Korps Marinir, yang merupakan pertanggung jawaban kepada bangsa sebagai manifestasi hasil program pembangunan kekuatan TNI,” katanya.
”Menyadari sedemikian penting dan strategisnya latihan ini, maka sangat diperlukan adanya kesiapan yang optimal untuk mendukung seluruh rangkaian kegiatan sehingga pada saat manuver lapangan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan,” katanya.
Menurut dia, keberhasilan pelaksanaan latihan sangat tergantung kesiapan operasi yang sudah direncanakan. Namun, tentunya tuntutan untuk tetap menyesuaikan dengan berbagai perubahan yang terjadi sebagai dampak perkembangan situasi dan kondisi di lapangan tetap harus mampu diantisipasi serta diwaspadai.
”Begitu juga dengan fungsi Komando dan Pengendali harus tegas serta melalui proses pengambilan keputusan yang cermat, cepat, dan akurat dalam menyelesaikan segala permasalahan yang berkembang di lapangan,” ungkapnya.
Selain itu, acuan keselamatan dan keamanan, baik personel maupun material di atas segalagalanya dan harus menjadi pedoman dalam berbagai kegiatan dalam latihan tersebut. Sementara itu, Komandan Batalion Tim Pendarat (BTP) Korps Marinir Mayor Marinir Bakti Dasasasi Penanggungan mengatakan 1.300 prajurit Korps Marinir akan terlibat dalam PPRC TNI, sekaligus beberapa material tempur Korps Marinir.
”Material tempur yang akan terlibat, di antaranya 12 unit BMP-3F, 27 unit BTR-50P (M), 8 unit Kapa K-61, dan 6 unit BVP-2,” katanya.
Soeprayitno
(ftr)