Akhir Desember Semua Tambak Udang Ditutup

Rabu, 24 Desember 2014 - 10:28 WIB
Akhir Desember Semua...
Akhir Desember Semua Tambak Udang Ditutup
A A A
BANTUL - Pemkab Bantul mulai bersiap-siap melakukan penutupan tambak-tambak udang di sepanjang pantai selatan Bantul.

Mereka menegaskan akan mulai melakukan penutupan tambak udang pada Rabu (31/12) sesuai dengan apa yang menjadi komitmen mereka sebelumnya. Bupati Bantul Sri Suryawidati menandaskan, untuk penutupan tersebut pihaknya akan melakukan skala prioritas dan masih memberi toleransi kepada beberapa tambak udang.

Tahap pertama, pihaknya akan melakukan penutupan tambak udang yang berada di zona Sepandan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS). “Yang mendesak atau terdekat digunakan adalah JJLS. Maka, prioritasnya adalah di sekitaran JJLS,” ujar Ida ketika dalam rapat koordinasi persiapan penutupan tambak kemarin. Semua tambak udang tersebut melanggar aturan, baik Sepandan JJLS, Sepandan Sungai, ataupun Sependan Pantai serta gumuk pasir.

Karena itu, pihaknya bertekad menutup tambak-tambak udang tersebut. Sembari menunggu peraturan tentang zonasi kawasan pantai yang rencananya jadi pada April mendatang, pihak Pemkab Bantul akan melakukan penertiban berdasarkan skala prioritas. Pihaknya masih memberi toleransi karena Ida mengakui masih ada tambak- tambak udang yang nakal. Ada beberapa tambak udang yang mengetahui akan ditutup pada Rabu (31/12), tetap menebar benih baru-baru ini.

Pihaknya akan memberi dispensasi kepada mereka sampai panen. “Namun, tetap akan menutup yang ada di sepandan JJLS,” tandasnya. Ida mengaku penutupan tambak udang bukan serta merta tanpa memberikan solusi. Saat ini Pemkab Bantul tengah menyiapkan lahan untuk relokasi tambak-tambak udang yang akan ditutup tersebut. Ada sekitar 32 hektare (ha) lahan pasir di kawasan Dusun Wonoroto, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden akan dijadikan lokasi tambak udang yang baru hasil dari relokasi.

Pihaknya mengklaim sudah berkoordinasi dengan pihak Kraton Yogyakarta yang memiliki lahan tersebut. “Kami sudah berkoordinasi dengan Gusti Hadi sebagai Panitikismo,” ucapnya. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul Tri Saktiyana membenarkan jika pihaknya telah menyiapkan lahan untuk relokasi.

Pertimbangan pemilihan lahan di Wonoroto karena lahan tersebut masih sepi dari aktivitas manusia, tidak melanggar sepandan pantai atau sepandan JJLS bahkan Sepandan Sungai. “Setidaknya ada 32 ha kami siapkan. Itu bagi yang mau,” tandasnya.

Erfanto Linangkung
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0717 seconds (0.1#10.140)