Sekar Bumi Ekspansi ke Lamongan

Selasa, 16 Desember 2014 - 13:17 WIB
Sekar Bumi Ekspansi ke Lamongan
Sekar Bumi Ekspansi ke Lamongan
A A A
SURABAYA - PT Sekar Bumi Tbk agresif dalam pengembangan bisnis di Jawa Timur (Jatim). Perusahaan bidang makanan ini mengucurkan dana sebesar Rp120 miliar untuk pembangunan pabrik di Lamongan.

”Jumlah dana ini bisa bertambah karena ada perluasan lahan dari 10 hektare menjadi 17 hektare,” kata Presiden Direktur (Presdir) PT Sekar Bumi Tbk, Hari Luminto, dalam Public Expose di Resto Nine, Surabaya, kemarin. Pabrik ini diprediksi akan beroperasi pada akhir tahun depan, karena saat ini masih proses pengerjaan.

Lamongan dipilih karena bahan baku yang ada di daerah tersebut berlimpah. Hasil laut dari Lamongan sangat menjanjikan, bahkan dijamin stok bahan baku tidak akan habis. Selain itu, tenaga kerja yang ada di Lamongan juga cukup kompetitif daripada daerahdaerah lain. Apalagi lokasi pabrik yang ada di Lamongan dekat dengan pelabuhan.

Hal ini akan memudahkan pengiriman barang ke beberapa negara yang menjadi bidikan PT Sekar Bumi. Sebab hingga saat ini PT Sekar Bumi telah mengekspor ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat (AS) dan Korea. ”Ekspor yang kami kirim memang tidak banyak sekitar 20%. Sedangkan pasar domestik 80%,” ungkap dia.

Hari mengatakan, untuk akhir tahun ini, kinerja perusahaan cukup baik. Sebab bahan baku yang mayoritas udang dari pasar domestik sangat berlimpah. Bahan baku ini tidak ada masalah. Bahkan trennya mengalami peningkatan. Karena itu, perlu dilakukan pembangunan pabrik baru.

Selain Lamongan, pembangunan pabrik juga dilakukan di Tangerang agar bisa memproduksi bahan baku. ”Penjualan kami mengalami kenaikan, kami sangat senang dan berharap akan mendapatkan respons positif di pasar,” ucapnya.

Director PT Sekar Bumi Tbk, Freddy Adam menambahkan, perusahaannya akan mengefisiensikan. Karena ada kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan kenaikan upah bagi pekerja. Meski demikian, PT Sekar Bumi tidak akan merevisi harga untuk barang-barang yang diekspor. ”Upaya kami hanya melakukan efisiensi. Untuk harga tidak akan ada revisi, apalagi barang yang diekspor,” katanya.

Freddy menyebutkan, kenaikan BBM secara umum tidak memberi imbas pada produksi, tapi hanya pada transportasi. Sementara untuk upah pekerja, di ring I yang kenaikannya cukup besar memberi imbas, mengingat industri PT Sekar Bumi yang padat karya. ”Ada imbasnya tetapi tidak seberapa besar kok,” ujar dia.

Sementara dalam kesempatan ini, PT Sekar Bumi juga melakukan penandatanganan perjanjian Joint Venture dengan Seinan Kaihatsu Company Ltd dan Nomura Trading Co. Ltd, dua perusahaan asal Jepang. Dalam joint venture itu, ketiganya akan membangun satu perusahaan patungan di Indonesia.

Porsi kepemilikan saham meliputi 51% PT Sekar Bumi Tbk, kemudian 30% Seinankaihatsu Company Ltd, dan 19% milik Nomura Trading Co. ”Penandatanganan joint venture dan rencana pengembangan ini merupakan hasil optimisme kami ke depan, ditambah keberhasilan kami dalam menjaga kinerja industri hingga akhir tahun 2014,” kata Hari.

PT Sekar Bumi sangat optimistis karena laba dari penjualan pada 2014 hingga akhir September mencapai Rp1,118 triliun dibandingkan dengan periode sama tahun 2013 yang mencapai Rp849,4 miliar. Ada kenaikan sekitar 34%. Sementara pada akhir 2013 penjualan mencapai Rp1,296 triliun.

Peningkatan laba bersih setelah pajak dari Rp58,26 miliar tahun 2013 hingga September 2014 sudah mendapatkan Rp66,28 miliar. Peningkatan keuntungan itu berasal dari kurs dolar yang menguat atas rupiah sekaligus penetrasi pasar yang lebih luas.

Arief Ardliyanto
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9328 seconds (0.1#10.140)