Permintaan Produk UMK Meningkat

Selasa, 16 Desember 2014 - 13:15 WIB
Permintaan Produk UMK Meningkat
Permintaan Produk UMK Meningkat
A A A
MALANG - Musim libur Natal dan akhir tahun semakin dekat. Wilayah Malang Raya yang menjadi salah satu tujuan wisata untuk mengisi liburan sudah dipastikan akan kebanjiran pengunjung dari berbagai wilayah.

Kehadiran para wisatawan ini menjadi rezeki tersendiri bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Malang Raya. Termasuk, produsen jamu tradisional Bu Roes di Jalan Semeru II No 10, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Pemilik usaha jamu tradisional Bu Roes, Syaiful Hamzah, 45, mengaku saat ini sudah melakukan berbagai persiapan produksi untuk menyambut ledakan permintaan.

”Pada kondisi normal, setiap bulannya kami memproduksi jamu tradisional rata-rata 2.400 botol ukuran 1,5 liter. Rata-rata omzetnya setiap bulan mencapai Rp60 juta,” ungkapnya. Namun, saat musim liburan tiba, permintaan bisa naik berkali lipat. Bahkan, dalam satu minggu, dia bisa memproduksi jamu tradisional sekitar 3.200 botol. Setiap botolnya dijual dengan harga Rp25.000.

Konsumennya datang dari berbagai daerah, bahkan dia harus melayani permintaan pengiriman hingga luar pulau. Selain jamu tradisional, menjelang hari besar dan hari libur, kebanjiran permintaan juga dirasakan pemilik usaha bumbu kemasan Bumbu Hidayah, Ny Umi Li’ati Sunardi, 58. ”Kalau mendekati hari-hari besar keagamaan, permintaan bumbu kemasan bisa naik 300% dibandingkan hari biasa,” katanya.

Setiap harinya rumah produksinya di Jalan Sriwijaya, Dusun Junwatu, Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, mampu memproduksi berbagai jenis resep bumbu tradisional antara 30.000-40.000 kemasan. Jumlah ini akan meningkat tajam hingga 300% menjelang perayaan hari besar.

Usaha yang dirintis sejak 1990 dengan hanya diawali produksi 30 bungkus dan modal awal Rp3.000 tersebut kini sudah berkembang luar biasa besar. Omzetnya mencapai sekitar Rp60 juta/hari. Jumlah pekerja untuk produksinya saja sudah mencapai 38 orang. Jumlah tersebut belum termasuk tenaga pemasaran.

Wakil Pemimpin Sentra Kredit Kecil Bank Nasional Indonesia (BNI) Malang Muhammad Muadzdzom mengaku, sektor usaha mikro, kecil, dan menengah( UMKM) diwilayahMalang Raya potensinya sangat besar. Dia menyebutkan, penyaluran kredit secara umum di wilayah Malang Raya mencapai sebesar Rp750 miliar.

”Dari kredit yang disalurkan tersebut, Rp250 miliar di antaranya kredit untuk pengembangan usaha UMKM. Potensi UMKM sangat besar, pertumbuhannya mencapai 15%-20%. Apabila didukung sektor perbankan, akan semakin berkembang,” katanya.

Yuswantoro
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4304 seconds (0.1#10.140)