Sleman Tanam 16.200 Pohon untuk Konservasi Alam
A
A
A
SLEMAN - Pemkab Sleman menanam 16.200 bibit pohon di bumi perkemahan Sidorejo, Desa Girikerto, Kecamatan Turi kemarin.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan karena Sleman merupakan daerah resapan air di DIY maka kualitas lingkungan harus terus dijaga, termasuk yang rusak harus segera diperbaiki. Baik itu melalui penghijauan maupun kegiatan lain untuk mendukung upaya tersebut.
“Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup sama pentingnya dengan menjaga hidup itu sendiri. Lingkungan yang baik dan terjaga kelestariannya merupakan warisan yang tidak ternilai bagi generasi penerus. Sehingga upaya konservasi seperti yang lakukan saat ini tidak boleh terhenti setelah aca ra usai. Namun, harus berkesinambungan dan terpadu,” tandas Sri Purnomo dalam kegiatan tersebut ke marin.
Sri Purnomo menjelaskan, me ngenai konservasi alam tersebut, Sleman juga menanam bambu. Pemilihan bambu ini bukan tanpa alasan. Dari sisi ekologi, bambu berperan penting dalam konservasi air dan konservasi lahan, terutama di koridor sempadan sungai sebagai kawasan perlindungan.
“Tahun ini kami juga membangun kebun bibit rakyat seba - nyak 8 unit atau setara dengan 400.000 batang bibit dan menanam lebih dari 650.000 batang pohon,” ucapnya. Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan kehutanan (DP2K) Sleman Widi Sutikno mengatakan melalui kegiatan ini, di harapkan dapat membangkitkan motivasi dan mem budayakan masyarakat untuk menanam dan memelihara pohon.
“Namun yang ti dak kalah pentingnya lagi, ada nya kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dan alam serta dapat meredam aksi perusakan lingkungan,” paparnya.
Priyo setyawan
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan karena Sleman merupakan daerah resapan air di DIY maka kualitas lingkungan harus terus dijaga, termasuk yang rusak harus segera diperbaiki. Baik itu melalui penghijauan maupun kegiatan lain untuk mendukung upaya tersebut.
“Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup sama pentingnya dengan menjaga hidup itu sendiri. Lingkungan yang baik dan terjaga kelestariannya merupakan warisan yang tidak ternilai bagi generasi penerus. Sehingga upaya konservasi seperti yang lakukan saat ini tidak boleh terhenti setelah aca ra usai. Namun, harus berkesinambungan dan terpadu,” tandas Sri Purnomo dalam kegiatan tersebut ke marin.
Sri Purnomo menjelaskan, me ngenai konservasi alam tersebut, Sleman juga menanam bambu. Pemilihan bambu ini bukan tanpa alasan. Dari sisi ekologi, bambu berperan penting dalam konservasi air dan konservasi lahan, terutama di koridor sempadan sungai sebagai kawasan perlindungan.
“Tahun ini kami juga membangun kebun bibit rakyat seba - nyak 8 unit atau setara dengan 400.000 batang bibit dan menanam lebih dari 650.000 batang pohon,” ucapnya. Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan kehutanan (DP2K) Sleman Widi Sutikno mengatakan melalui kegiatan ini, di harapkan dapat membangkitkan motivasi dan mem budayakan masyarakat untuk menanam dan memelihara pohon.
“Namun yang ti dak kalah pentingnya lagi, ada nya kesadaran untuk menjaga dan melestarikan lingkungan dan alam serta dapat meredam aksi perusakan lingkungan,” paparnya.
Priyo setyawan
(ars)