Tujuh ABG Jambret untuk Dugem

Sabtu, 13 Desember 2014 - 12:35 WIB
Tujuh ABG Jambret untuk Dugem
Tujuh ABG Jambret untuk Dugem
A A A
SURABAYA - Aksi kejahatan jalanan yang dilakukan salah satu komplotan anak baru gede (ABG) di Surabaya berhasil dihentikan Polrestabes Surabaya.

Tujuh pelaku yang dipimpin anak berusia 15 tahun itu berhasil dibekuk dan dijebloskan ke tahanan. Otak komplotan adalah ASS, 15, warga asal Sampang yang tinggal di Kranggan, Surabaya.

Sedangkan, enam anak buahnya yaitu WY, 18, warga Kertopaten, Surabaya; AF, 18, tinggal di Jalan Peneleh, Surabaya; AS alias IH, 18, asal Madura yang tinggal di Jalan Wonokusumo; AW alias WL, 19, tinggal Kertopaten, Surabaya; MU, 19, dari Madura yang tinggal di Kranggan, Surabaya, dan AHW, 19, asal Madura.

Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Setija Junianta menjelaskan, komplotan anak remaja ini terbilang cukup berani. Mereka sudah berulang kali beraksi di kawasan Surabaya dengan sasaran utama para wanita.

Dari data yang berhasil didapat diketahui bahwa sedikitnya mereka telah beraksi di enam tempat, di antaranya di Jalan Indrapura, Rajawali, Undaan, di Jalan Demak. Sebelum beraksi, mereka menggelar pesta minuman keras dan minum pil koplo di salah satu tempat hiburan malam supaya lebih berani. “Mereka punya peran sendiri-sendiri ketika beraksi,” ujar Setija.

Peran para anggota komplotan ini sesuai pembagian yang dilakukan ASS dan AHW. Di antara peran mereka, ada satu pengendara motor yang bertugas memotong laju kendaraan korban. Kemudian, dua motor berusaha memepet korban dari sisi kanan dan kiri. Mereka yang bertugas memepet sisi kanan dan kiri ini juga sebagai eksekutor.

Jika kesempatan lebih besar pada sisi kanan, dialah yang mengeksekusi atau sebaliknya. Sementara, ada satu motor lagi yang bertugas berusaha menghalangi polisi atau massa jika aksi mereka ketahuan. “Para pelaku tidak segan-segan melukai korbannya jika berusaha melawan,” kata Setija.

Korban aksi kejahatan komplotan ini di antaranya Novi Nur Fatayati, 21, mahasiswi asal Surabaya. Ketika itu korban baru saja pulang kuliah melintas di Jalan Indrapura, tepatnya di depan Gedung DPRD Jatim. Korban lalu dipepet para tersangka dan tasnya ditarik paksa. Akibatnya, korban terjatuh dari motornya dan menderita luka serius.

Selain Novi, Sulistyawati, 21, mahasiswi yang tinggal di Jalan Perlis Selatan, juga pernah menjadi korban kejahatan komplotan anak muda ini. Korban dipepet dan tas yang dibawanya langsung direbut secara paksa. Korban lainnya adalah Christina Melania, 38, karyawan perusahaan swasta asal Krembangan Makam, Surabaya. Ironisnya, aksi kejahatan yang mereka lakukan hanya untuk biaya dugem.

ASS yang menjadi otak komplotan tersebut mengaku sebenarnya sudah bekerja sebagai pembuat piring. Namun, gaji Rp700.000/bulan yang diterimanya dirasa masih kurang dan tidak cukup untuk dugem di tempat hiburan malam, salah satunya di Alexis, Jalan Tegalsari, Surabaya.

“Saya mencari tambahan untuk bersenang- senang,” katanya. ASS mengaku sebenarnya yang mengatur strategi adalah AHW. Dia hanya mengajak kawan-kawannya itu untuk melakukan aksi kejahatan tersebut.

Lutfi Yuhandi
(ftr)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 4.7031 seconds (0.1#10.140)